Alasan Edy Rahmayadi Mundur dari Ketua PSSI Usai 5 Bulan Dihina Netizen, Faktor Anak Jadi Hal Utama
Edy Rahmayadi akhirnya melepas jabatan tertinggi pada payung organisasi sepak bola Indonesia, PSSI selaku ketua umum.
"Tuliskan besar-besar besok di koran, kalau Edy bertahan hingga 2020," cetusnya saat itu.
Di penghujung tahun 2018 tersebut, Edy mengaku dirinya banyak mendapat hinaan dari masyarakat akibat hasil minor yang diraih Timnas Senior di gelaran AFF lalu.
Pria yang juga menjabat sebagai Gubernur Sumut ini menuturkan bahwa dirinya siap menghadapi semua hinaan, namun yang membuat dirinya sedih adalah karena anaknya yang tak ingin ayahnya dicerca dan dicaci.
"Saya anggap lah kalian presiden biar tak menghina-hina aku. Sedih saya dengarnya, aku kuat. Bintang tiga loh. Tapi anakku. Aku tak papa, anakku yang marahin aku, ayah sudahlah," tuturnya dengan nada tinggi.
Baca Juga:
Ini Besaran Anggaran Jaminan Ketenagakerjaan Bagi PTT di Kabupaten Batanghari
Umumkan RUP, ULP Batanghari Akui Banyak OPD Lamban
Baru 8 OPD di Batanghari Umumkan RUP, ULP Kembali Ingatkan OPD
Pertama di Provinsi Jambi, Ribuan PTT di Batanghari, 2019 Ini Didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan
Gol Semata Wayang Ridho Kurniawan, Bawa Merangin Juara Gubernur Cup 2019

Mantan Pangkostrad ini mengakui dirinya tak sanggup bila anaknya sudah memarahinya.
Edy sempat meminta dirinya tidak terus-terusan di-bully karena apa yang ia sampaikan memiliki dasar.
Keputusan Edy Rahmayadi ini sontak mengejutkan banyak pihak.
Pasalnya, pernyataan mundurnya dari PSSI sangat kontras dengan pengakuannya pada Desember 2018 lalu.(*)
Artikel ini telah tayang di Gridhot dengan judul "Sebulan Sebelum Resmi Nyatakan Mundur dari PSSI, Edy Rahmayadi Sempat Curhat Anaknya Tak Mau Sang Ayah Dicaci"
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: