Pernah Beraksi Bersama di Operasi Pembebasan Sandera MV Sinar Kudus, Karir 2 TNI ini Kini Melejit
Kisah Operasi Pembebasan Sandera Kapal MV Sinar Kudus oleh Kopassus, Denjaka dan Kopaska pernah melibatkan dua sosok penting yang membuat operasi itu
Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Waktu itu Suhartono berpangkat Kolonel dan merupakan Komandan Denjaka, Detasemen Jala Mangkara yang merupakan pasukan elite Marinir yang bertugas untuk membebaskan kapal Sinar Kudus.
Denjaka merupakan satuan yang disebut-sebut sebagai pasukan paling handal untuk menangani teror yang dimiliki oleh TNI AL.
Operasi Memburu Perompak Somalia
Kehebatan pasukan TNI yakni Marinir saat membebaskan WNI yang yang disandera bajak laut Somalia pada 2011, misalnya, bahkan disebut-sebut mirip film Captain Phillips.
Captain Phillips merupakan film garapan Hollywood yang diangkat dari kisah nyata disanderanya kapal MV Maersk Alabama, sebuah kapal peti kemas tak bersenjata dari Pelabuhan Salalah di Oman yang berlayar melalui Teluk Aden ke Mombasa, Kenya.
Kapal tersebut lalu dikejar dan akhirnya disandera oleh perompak Somalia yang meminta tebusan.
Kapal tersebut disandera oleh empat perompak bersenjata berat.
Selain melakukan negoisasi dengan kelompok perompak, Pemerintah Amerika Serikat juga melancarkan operasi militer yang melibatkan tim Navy SEAL DEVGRU.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Talang Banjar Baru Sepi Pembeli, Sebut Pemkot Tak Tegas Tertibkan Lapak di Luar Pasar
Destri Nekat Bobol Toko Pakaian, Curi 30 Lembar Celana Levis Dijual ke Pulau Pandan Rp 50 Ribu
Tahapan Penyampaian Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) PKPI Kurang Dari Rp100Juta
Akhirnya para perompak berhasil dilumpuhkan, dan Captain Phillips berhasil diselamatkan.
Kapal Indonesia pun pernah mengalami hal yang sama.
Tribunjambi.com melansir dari TribunJateng TNI memburu perompak Somalia setelah kapal MV Sinar Kudus yang dioperasikan PT Samudera Indonesia dibajak di perairan Laut Arab pada 16 Maret 2011.
Kapal yang bermuatan ferro nikel yang berlayar dari Sulawesi menuju Rotterdam Belanda.
Presiden SBY kemudian meminta agar dilakukan langkah untuk melindungi WNI yang disandera dan membebaskan MV Sinar Kudus melalui berbagai opsi.
Markas Komando Korps Marinir pun telah menerbitkan buku tentang keberhasilan membebaskan sandera tersebut.
Buku setebal 184 halaman itu dibeberkan lengkap bagaimana rapat-rapat dijalankan, latihan dilakukan, hingga keputusan diambil Komandan Satgas Merah Putih Mayjen TNI (Mar) M Alfan Baharudin untuk menyergap para perompak tersebut.