Pernah Beraksi Bersama di Operasi Pembebasan Sandera MV Sinar Kudus, Karir 2 TNI ini Kini Melejit
Kisah Operasi Pembebasan Sandera Kapal MV Sinar Kudus oleh Kopassus, Denjaka dan Kopaska pernah melibatkan dua sosok penting yang membuat operasi itu
Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Operasi pembebasan sandera kapal MV Sinar Kudus adalah sebuah operasi untuk membebaskan awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera di Somalia.
Dalam pembebasan ini dibentuklah Satgas Merah Putih, Satuan tugas militer ini dibentuk untuk menyelamatkan awak kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak secara milter.
Satgas melibatkan dua kapal fregat yakni KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 dan KRI Yos Sudarso-353, satu kapal LPD KRI Banjarmasin-592 dan satu helikopter, “sea riders” dan LCVP.
Personel yang dikerahkan terdiri atas pasukan khusus dari Kopassus (Satuan 81/Penanggulangan Teror), Korps Marinir (Denjaka) dan Kopaska.



Kapal MV Sinar Kudus milik PT Samudra Indonesia (persero) dibajak Perompak Somalia pada tanggal 16 Maret 2011 dan membawa 20 ABK.
Kapal berbobot 8.911 ton itu membawa feronikel dengan tujuan Belanda.
Ketika dibajak, MV Sinar Kudus berada di Perairan Somalia tepatnya di sekitar 350 mil laut tenggara Oman.
Tugas pokok dari satgas merah putih adalah Menyelamatkan 20 WNI membawa kembali atau membebaskan kapal Sinar Kudus, bebas ke Indonesia atau melanjutkan pelayaran ke Eropa seperti rencana sebelum dibajak dengan pengawalan TNI.
Operasi penyelamatan pun dimulai, pada 23 Maret 2011 melalui surat perintah Panglima TNI saat itu Laksamana Mar Agus Suhartono.
Strategi pun diatur, helikopter bolkow yang berpangkalan di KRI Yos Sudarso melakukan pengintaian pada 4 April 2011.
Sempat tercetus untuk melakukan operasi pada malam hari dengan memanfaatkan kegelapan malam.
Namun keberhasilan fifty fifty karena lokasi para ABK belum diketahui.
Satgas Muhibah yang melakukan pengintaian terus memberi laporan perkembangan.
Selain penyiapan operasi militer, pihak PT Samudera Indonesia juga melakukan negosiasi dengan para perompak, mengingat keselamatan ABK harus diutamakan.
Baca Juga:
Madel Mantan Bupati Sarolangun Urung Bacakan Pledoi Dugaan Korupsi Perumahan PNS, Ini Alasannya
KPU Tanjabtim Lantik 22 Anggota PPK Baru, Tambah Dua Anggota di Tiap Kecamatan
Tidak Puas Dengan Jawaban BKPSDMD, Orang Tua Peserta CPNS Akan Terus Menproses Putusan Kelulusan
Akhirnya pada 30 April pembayaran dilakukan PT Samudera Indonesia kepada para perompak.
Namun di tengah para perompak terjadi perselisihan, pembebasan kapal dan ABK menjadi kian tak pasti.
Ada kemungkinan setelah dibebaskan, akan ada kelompok lain yang menyandera.
Saat itu, pasukan Denjaka segera mengejar para perompak yang turun dari MV Sinar Kudus, sekaligus mencegah pembajakan ulang.
Sejumlah perahu milik perompak dikejar dan ditenggelamkan.
Para perompak juga dihabisi.
Satgas Merah Putih Melakukan operasi militer dan juga melakukan pengejaran hingga ke garis pantai Somalia setelah para sandera dibebaskan
Atas keberhasilannya membebaskan seluruh ABK, Kolonel Laut (Pelaut) Achmad Taufiqoerrochman diberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi Laksamana Pertama TNI.
Presiden juga memberikan tanda jasa Santi Dharma masing-masing kepada Letkol (Infanteri) Sabri (Danton Ban Sat-81/Gultor), Kolonel (Marinir) Suhartono, (Dandenjaka) dan Letkol (Penerbang) Ronald Lucas Siregar (Pilot Boeing 474-400) yang bertugas dalam misi pembebasan itu.
Profil Suhartono
Mayjen TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han) merupakan Alumni AAL 34 tahun 1988.
Jenderal Marinir Bintang Dua ini lahir di Batang , 15 April 1966.
Suhartono terlibat dalam satgas pembebasan sandera di Somalia KM Sinar Kudus tergabung dalam Satgas Muhibah Duta Samudra Somalia tahun 2011.
Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, S.H., M.H., M.Tr (Han) bersama Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M, dan Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M. Tr (Han)
Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, S.H., M.H., M.Tr (Han) bersama Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M, dan Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M. Tr (Han) (IST/Dinas Penerangan Korps Marinir)
Pengalaman tugas Mayjen Suhartono lainnya yaitu
- Satgas pembebasan sandera Somalia KM Sinar Kudus
- Satgas Arujaya (Lusitania Expresso) Timor Timur tahun 1992.
- Satgas Khusus Perbatasan Kalimantan Timur tahun 1995
- Satgas Ratsus Timor Timur tahun 1995
- Satgas Khusus Aceh tahun 1998
- Satgas Rencong Pamungkas III tahun 2000.
Tanda Jasa
Tanda jasa yang dimiliki Marinir berbintang dua ini adalah
- Bintang Yudha Pratama
- Bintang Yudha Dharma Nararya
- Bintang Jalsena Pratama
- Bintang Jalasena Nararya
- Satya Lencana Wira Dharma
- Satya Lencana Dharma Nusa
- Satya Lencana Kesetiaan VIII
- Satya Lencana Kesetiaan XVI
- Satya Lencana Kesetiaan XXIV
- Satya Lencana Dwidya Sistha
- Satya Lencana Ksatria Yudha,
- Satya Lencana Kebaktian Sosial
- Satya Lencana Wira Karya
- Satya Lencana Wira Nusa
- Satya Lencana Wira Siaga.
Mayjen TNI (Mar) Suhartono menyelesaikan Pendidikan S-2 Strategi dan Kampanye Militer di Universitas Pertahanan tahun 2015, Dikreg XL Sesko TNI tahun 2013 dan Dik Seskoal Angkatan – 39 tahun 2002.
Beberapa Pendidikan dan Kursus di luar negeri yang pernah diikuti Mayjen Suhartono antara lain
- Dik Counter Terrorism di Korea Selatan tahun 2003
- Sus Terrorism Device Threat and Response tahun 1999
- Sus Post Incident Intelegence Collection tahun 1996
- Sus Navy Seals Guam Amerika Serikat tahun 1997
- Sus Commando Marines Perancis tahun 1997.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: