Pernah Beraksi Bersama di Operasi Pembebasan Sandera MV Sinar Kudus, Karir 2 TNI ini Kini Melejit

Kisah Operasi Pembebasan Sandera Kapal MV Sinar Kudus oleh Kopassus, Denjaka dan Kopaska pernah melibatkan dua sosok penting yang membuat operasi itu

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/TribunJambi.com
Letjen TNI Doni Monardo dan Mayjen TNI Suhartono 

Siapa sangka, dua sosok penting dalam Operasi Pembebasan Sandera MV Sinar Kudus, kini menduduki posisi penting dalam pemerintahan Presiden Jokowi

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah Operasi Pembebasan Sandera Kapal MV Sinar Kudus oleh Kopassus, Denjaka dan Kopaska pernah melibatkan dua sosok penting yang membuat operasi itu berhasil dilaksanakan.

Dan siapa pula yang menyangka, keduanya yang menjadi Pemimpin dan Wakil Pimpinan Operasi tersebut kini mendapat mandat menduduki jabatan penting ini.

Dia adalah Mayor Jenderal TNI Suhartono dan Letjen TNI Doni Monardo.

Keduanya baru saja dilantik menduduki jabatan penting, pertama adalah Mayor Jenderal TNI Suhartono yang merupakan Pemimpin Operasi Pembebasan Sandera MV Sinar Kudus kini menjadi Komandan Korps Marinir (Dankormar).

Baca Juga:

Ketika Misi Soeharto Temui Istri Cantik Bung Karno Diketahui Ibu Tien, Hingga Soekarno Ikut Marah

Perubahan Soeharto yang Mencolok dari Pakaian Hingga Penolakan Hal ini saat Tak Lagi Jadi Presiden

Kesedihan Soeharto Usai Lengser, Dijauhi, Menteri Membangkang, Uang Gambar Pak Harto pun Tak Laku

Sementara untuk wakilnya, Letjen TNI Doni Monardo bakal segera menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang baru menggantikan Willem Rampangilei.

Terbaru memang untuk Doni Monardo yang dalam waktu dekat direncanakan bakal dilantik.

Dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (2/1) Pelantikan Doni Monardo sejatinya akan dilaksanakan pagi hari tadi.

Namun pelantikan itu harus dibatalkan karena Presiden Joko Widodo harus berangkat ke Lampung meninjau korban bencana tsunami.

Pembatalan itu disampaikan oleh Mensesneg Pratikno.

Hal yang sama juga disampaikan Juru Bicara Presiden, Johan Budi SP.

"Mohon maaf, pelantikan Kepala BNPB tidak jadi besok, ditunda."

"Barusan Mensesneg memberi tahu penundaan pelantikan Kepala BNPB yang baru," ungkap Johan Budi SP saat dikonfirmasi wartawan, kemarin, Selasa (1/2/2019).

Lantas siapakah Letjen TNI Doni Monardo?

Sosok Doni Monardo, Jenderal yang Bersinar di Kopassus Hingga Ditugaskan di Watannas
Sosok Doni Monardo, Jenderal yang Bersinar di Kopassus Hingga Ditugaskan di Watannas (Serambi Indonesia)

Doni Monardo yang pernah menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di era Presiden SBY ini memulai karir di militer di kesatuan Para Komando Korps Baret Merah Kopassus dimulai tahun 1986.

Doni Monardo juga pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus.

Usai menjalani pendidikan Pasukan Khusus, Doni muda langsung diterjunkan ke palagan konflik Timor Timur.

Satu diantara misi yang melambungkan namanya yakni saat operasi pembebasan penyanderaan Kapal MV Sinar Kudus oleh para perompak Somalia.

Operasi pembebasan sandera kapal MV Sinar Kudus merupakan sebuah operasi untuk membebaskan awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera di Somalia.

Baca Juga:

Mobil Toyota Avanza Terbaru Akan Diluncurkan, Kabar Pertengahan Januari 2019? ini Gambaran Harganya

Live Streaming Laga Newcastle United vs Manchester United di Liga Inggris, Nonton dengan Cara ini

Kedatangan Cristian Pulisic ke Chelsea Buat Dua Bintang Klub London ini Jadi Tumbal

Dalam pembebasan ini dibentuklah Satgas Merah Putih, Satuan tugas militer ini dibentuk untuk menyelamatkan awak kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak secara milter.

Satgas melibatkan dua kapal fregat yakni KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 dan KRI Yos Sudarso-353, satu kapal LPD KRI Banjarmasin-592 dan satu helikopter, “sea riders” dan LCVP.

Personel yang dikerahkan terdiri atas pasukan khusus dari Kopassus (Satuan 81/Penanggulangan Teror), Korps Marinir (Denjaka) dan Kopaska.

Operasi yang dinilai berhasil ini membuat Doni Monardo mendapat kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal.

Kemudian kisah dari Mayor Jenderal TNI Suhartono yang sudah resmi menerima tongkat komando kepemimpinan Korps Marinir.

Suhartono menjadi Komandan Korps Marinir (Dankormar) menggantikan Mayjen TNI Bambang Suswantono.

Upacara serah terima jabatan dilangsungkan di Lapangan Apel Bhumi Marinir Cilandak Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).

Sebelum menjadi Komandan Korps Marinir, Suhartono merupakan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Upacara penyambutan Komandan Korps Marinir, Mayjen TNI Suhartono
Upacara penyambutan Komandan Korps Marinir, Mayjen TNI Suhartono (IST/Dinas Penerangan Korps Marinir)

Tapi tak banyak yang tahu, Suhartono ternyata merupakan satu diantara perwira TNI yang dikirimkan untuk operasi pembebasan sandera kapal Sinar Kudus yang dibajak oleh kawanan perompak Somalia.

Jenderal Marinir Bintang Dua ini lahir di Batang , 15 April 1966 dan terlibat dalam satgas pembebasan sandera di Somalia KM Sinar Kudus.

Suhartono tergabung dalam Satgas Muhibah Duta Samudra Somalia tahun 2011.

Baca Juga:

Kronologi Zainal Warga Bungo Dani Tewas Tersetrum, Potong Kabel Tapi Lupa Cabut Stop Kontak

Promo Harga Spesial Tahun Baru Untuk Kostumer Hypermart, Cek di Sini Item yang Dapat Diskon

Agar Istrinya Kembali, Pria Ini Tega Gantung Anaknya Usia 4 Tahun dengan Posisi Terbalik, Hingga. .

Waktu itu Suhartono berpangkat Kolonel dan merupakan Komandan Denjaka, Detasemen Jala Mangkara yang merupakan pasukan elite Marinir yang bertugas untuk membebaskan kapal Sinar Kudus.

Denjaka merupakan satuan yang disebut-sebut sebagai pasukan paling handal untuk menangani teror yang dimiliki oleh TNI AL.

Operasi Memburu Perompak Somalia

Kehebatan pasukan TNI yakni Marinir saat membebaskan WNI yang yang disandera bajak laut Somalia pada 2011, misalnya, bahkan disebut-sebut mirip film Captain Phillips.

Captain Phillips merupakan film garapan Hollywood yang diangkat dari kisah nyata disanderanya kapal MV Maersk Alabama, sebuah kapal peti kemas tak bersenjata dari Pelabuhan Salalah di Oman yang berlayar melalui Teluk Aden ke Mombasa, Kenya.

Kapal tersebut lalu dikejar dan akhirnya disandera oleh perompak Somalia yang meminta tebusan.

Kapal tersebut disandera oleh empat perompak bersenjata berat.

Selain melakukan negoisasi dengan kelompok perompak, Pemerintah Amerika Serikat juga melancarkan operasi militer yang melibatkan tim Navy SEAL DEVGRU.

Baca Juga:

Pedagang Pasar Talang Banjar Baru Sepi Pembeli, Sebut Pemkot Tak Tegas Tertibkan Lapak di Luar Pasar

Destri Nekat Bobol Toko Pakaian, Curi 30 Lembar Celana Levis Dijual ke Pulau Pandan Rp 50 Ribu

Tahapan Penyampaian Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) PKPI Kurang Dari Rp100Juta

Akhirnya para perompak berhasil dilumpuhkan, dan Captain Phillips berhasil diselamatkan.

Kapal Indonesia pun pernah mengalami hal yang sama.

Tribunjambi.com melansir dari TribunJateng TNI memburu perompak Somalia setelah kapal MV Sinar Kudus yang dioperasikan PT Samudera Indonesia dibajak di perairan Laut Arab pada 16 Maret 2011.

Kapal yang bermuatan ferro nikel yang berlayar dari Sulawesi menuju Rotterdam Belanda.

Presiden SBY kemudian meminta agar dilakukan langkah untuk melindungi WNI yang disandera dan membebaskan MV Sinar Kudus melalui berbagai opsi.

Markas Komando Korps Marinir pun telah menerbitkan buku tentang keberhasilan membebaskan sandera tersebut.

Buku setebal 184 halaman itu dibeberkan lengkap bagaimana rapat-rapat dijalankan, latihan dilakukan, hingga keputusan diambil Komandan Satgas Merah Putih Mayjen TNI (Mar) M Alfan Baharudin untuk menyergap para perompak tersebut.

Operasi pembebasan sandera kapal MV Sinar Kudus adalah sebuah operasi untuk membebaskan awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera di Somalia.

Dalam pembebasan ini dibentuklah Satgas Merah Putih, Satuan tugas militer ini dibentuk untuk menyelamatkan awak kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak secara milter.

Satgas melibatkan dua kapal fregat yakni KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 dan KRI Yos Sudarso-353, satu kapal LPD KRI Banjarmasin-592 dan satu helikopter, “sea riders” dan LCVP.

Personel yang dikerahkan terdiri atas pasukan khusus dari Kopassus (Satuan 81/Penanggulangan Teror), Korps Marinir (Denjaka) dan Kopaska.

Kopaska
Kopaska (kbr.id)
Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) (net)
Satu diantara pasukan khusus Indonesia, Denjaka dari TNI AL
Satu diantara pasukan khusus Indonesia, Denjaka dari TNI AL (Net/Gelana)

Kapal MV Sinar Kudus milik PT Samudra Indonesia (persero) dibajak Perompak Somalia pada tanggal 16 Maret 2011 dan membawa 20 ABK.

Kapal berbobot 8.911 ton itu membawa feronikel dengan tujuan Belanda.

Ketika dibajak, MV Sinar Kudus berada di Perairan Somalia tepatnya di sekitar 350 mil laut tenggara Oman.

Tugas pokok dari satgas merah putih adalah Menyelamatkan 20 WNI membawa kembali atau membebaskan kapal Sinar Kudus, bebas ke Indonesia atau melanjutkan pelayaran ke Eropa seperti rencana sebelum dibajak dengan pengawalan TNI.

Operasi penyelamatan pun dimulai, pada 23 Maret 2011 melalui surat perintah Panglima TNI saat itu Laksamana Mar Agus Suhartono.

Strategi pun diatur, helikopter bolkow yang berpangkalan di KRI Yos Sudarso melakukan pengintaian pada 4 April 2011.

Sempat tercetus untuk melakukan operasi pada malam hari dengan memanfaatkan kegelapan malam.

Namun keberhasilan fifty fifty karena lokasi para ABK belum diketahui.

Satgas Muhibah yang melakukan pengintaian terus memberi laporan perkembangan.

Selain penyiapan operasi militer, pihak PT Samudera Indonesia juga melakukan negosiasi dengan para perompak, mengingat keselamatan ABK harus diutamakan.

Baca Juga:

Madel Mantan Bupati Sarolangun Urung Bacakan Pledoi Dugaan Korupsi Perumahan PNS, Ini Alasannya

KPU Tanjabtim Lantik 22 Anggota PPK Baru, Tambah Dua Anggota di Tiap Kecamatan

Tidak Puas Dengan Jawaban BKPSDMD, Orang Tua Peserta CPNS Akan Terus Menproses Putusan Kelulusan

Akhirnya pada 30 April pembayaran dilakukan PT Samudera Indonesia kepada para perompak.

Namun di tengah para perompak terjadi perselisihan, pembebasan kapal dan ABK menjadi kian tak pasti.

Ada kemungkinan setelah dibebaskan, akan ada kelompok lain yang menyandera.

Saat itu, pasukan Denjaka segera mengejar para perompak yang turun dari MV Sinar Kudus, sekaligus mencegah pembajakan ulang.

Sejumlah perahu milik perompak dikejar dan ditenggelamkan.

Para perompak juga dihabisi.

Satgas Merah Putih Melakukan operasi militer dan juga melakukan pengejaran hingga ke garis pantai Somalia setelah para sandera dibebaskan

Atas keberhasilannya membebaskan seluruh ABK, Kolonel Laut (Pelaut) Achmad Taufiqoerrochman diberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi Laksamana Pertama TNI.

Presiden juga memberikan tanda jasa Santi Dharma masing-masing kepada Letkol (Infanteri) Sabri (Danton Ban Sat-81/Gultor), Kolonel (Marinir) Suhartono, (Dandenjaka) dan Letkol (Penerbang) Ronald Lucas Siregar (Pilot Boeing 474-400) yang bertugas dalam misi pembebasan itu.

Profil Suhartono

Mayjen TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han) merupakan Alumni AAL 34 tahun 1988.

Jenderal Marinir Bintang Dua ini lahir di Batang , 15 April 1966.

Suhartono terlibat dalam satgas pembebasan sandera di Somalia KM Sinar Kudus tergabung dalam Satgas Muhibah Duta Samudra Somalia tahun 2011.

Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, S.H., M.H., M.Tr (Han) bersama Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M, dan Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M. Tr (Han)
Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, S.H., M.H., M.Tr (Han) bersama Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M, dan Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M. Tr (Han) (IST/Dinas Penerangan Korps Marinir)
Pengalaman tugas Mayjen Suhartono lainnya yaitu

- Satgas pembebasan sandera Somalia KM Sinar Kudus

- Satgas Arujaya (Lusitania Expresso) Timor Timur tahun 1992.

- Satgas Khusus Perbatasan Kalimantan Timur tahun 1995

- Satgas Ratsus Timor Timur tahun 1995

- Satgas Khusus Aceh tahun 1998

- Satgas Rencong Pamungkas III tahun 2000.

Tanda Jasa

Tanda jasa yang dimiliki Marinir berbintang dua ini adalah

- Bintang Yudha Pratama

- Bintang Yudha Dharma Nararya

- Bintang Jalsena Pratama

- Bintang Jalasena Nararya

- Satya Lencana Wira Dharma

- Satya Lencana Dharma Nusa

- Satya Lencana Kesetiaan VIII

- Satya Lencana Kesetiaan XVI

- Satya Lencana Kesetiaan XXIV

- Satya Lencana Dwidya Sistha

- Satya Lencana Ksatria Yudha,

- Satya Lencana Kebaktian Sosial

- Satya Lencana Wira Karya

- Satya Lencana Wira Nusa

- Satya Lencana Wira Siaga.

Mayjen TNI (Mar) Suhartono menyelesaikan Pendidikan S-2 Strategi dan Kampanye Militer di Universitas Pertahanan tahun 2015, Dikreg XL Sesko TNI tahun 2013 dan Dik Seskoal Angkatan – 39 tahun 2002.

Beberapa Pendidikan dan Kursus di luar negeri yang pernah diikuti Mayjen Suhartono antara lain

- Dik Counter Terrorism di Korea Selatan tahun 2003

- Sus Terrorism Device Threat and Response tahun 1999

- Sus Post Incident Intelegence Collection tahun 1996

- Sus Navy Seals Guam Amerika Serikat tahun 1997

- Sus Commando Marines Perancis tahun 1997.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved