Ahok Bebas Lebih Cepat Karena Berkelakuan Baik, Catat Tanggal Keluarnya di Bulan Januari 2019

Ahok Bebas Lebih Cepat Karena Berkelakuan Baik, Catat Tanggal Keluarnya di Bulan Januari 2019

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Warta Kota/henry lopulalan
Terpidana kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melambaikan tangan saat tiba di rumah tahanan LP Cipinang, Jakarta, Selasa (9/5/2017). Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara memutuskan menjatuhi hukuman Ahok selama dua tahun penjara karena terbukti melanggar Pasal 156 KUHP tentang penodaan agama. Warta Kota/henry lopulalan 

Ahok Bebas Lebih Cepat Karena Berkelakuan Baik, Catat Tanggal Keluarnya di Bulan Januari 2019

TRIBUNJAMBI.COM - Kabar terbaru dari Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendapatkan remisi Natal.

Bila Ahok mendapat remisi natal, maka akan lebih cepat pula dirinya menghirup udara bebas.

Lalu ditanggal berapa Ahok akan keluar penjara?

Remisi untuk terpidana kasus penodaan agama itu sudah ditandatangani Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Kamis (21/12/2017).

Baca Juga:

Ahok Jadi Donatur Terbesar Untuk Tim Prabowo-Sandi di Gala Dinner Bersama Pengusaha Tionghoa

Kurus! Kondisi Terbaru Ahok, Bocoran Kemana BTP Pulang Setelah Bebas Pada Januari 2019 Pasca Cerai

6 Perbedaan Kisah Aksi 212 dari Zaman Ahok Hingga Reuni Masa Kepemimpinan Anies, Bertolak Belakang

"Iya dapat. Sudah ditandatangani kemarin," kata Kepala Subbagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto, seperti yang dilansir TribunJambi.com dari Kompas.com, Jumat (22/12/2017).

Ade mengatakan, Ahok mendapat remisi 15 hari masa tahanan.

Ahok dinilai memenuhi syarat mendapat remisi.

"Dia berkelakuan baik. Juga sudah menjalani hukuman lebih dari 6 bulan," kata Ade.

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok (Instagram/@basukibtp)

Ahok dinyatakan bersalah dalam kasus dugaan penodaan agama oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara melalui pidatonya semasa jadi Gubernur DKI di Kepulauan Seribu.

Ia divonis 2 tahun penjara.

Ahok kini ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Meski demikian, Ahok berstatus tahanan Lapas Cipinang.

Ini bukanlah usulan remisi pertama yang didapat Ahok.

Baca Juga:

Kisah Legenda Tinju Muhammad Ali, Ternyata Orang Ini yang Memperkenalkan Tinju kepada Clay

Kecewa, Peserta Tes SKB di Tebo yang Nilainya tak Memuaskan Kecewa

Jadi Bagian Koalisi, Hanura Ikut Ajukan Kader untuk Calon Wakil Gubernur Jambi

Pada tahun 2017, Ahok mendapat remisi Natal selama 15 hari, lalu di tahun 2018 Ahok juga menerima remisi selama 2 bulan pada 17 Agustus.

Ade menyebut usulan remisi Natal sebulan untuk Ahok itu bisa direalisasikan asal Ahok konsisten menaati peraturan sampai waktu yang ditetapkan.

Bila usulan remisi Natal itu direalisasikan, maka total remisi yang didapat Ahok adalah 3 bulan dan 15 hari.

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok (Kompas.com/Kurnia Sari Aziza)

Jadi dari total remisi yang didapat, 3 bulan 15 hari.

Jika diperhitungkan sejak tanggal penahanan 9 Mei 2017, maka diperkirakan akan bebas pada bulan Januari 2019.

Ahok divonis 2 tahun penjara pada 9 Mei 2017 karena terbukti bersalah melakukan penodaan agama atas pernyataan soal Surat Al-Maidah 51 saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Di tanggal itu pula Ahok mulai ditahan.

Baca Juga:

VIDEO: 4000 Anak PAUD Menari Zapin Berayun, Kota Jambi Pecahkan Rekor Muri

Hujan dan Angin Terbangkan Atap Rasuna Garden Food Street, Ini Tanda-tanda akan Turun Hujan Lebat

Berita Populer 2018: Mulai dari Kematian Dolores, Lia Eden, Hingga Bule Cantik Nikahi Pria Lokal

//

Setelah Bebas, Benarkah Ahok Gabung ke Partai Politik, Sandiaga Berikan Ucapan Selamat

KABAR Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang hendak bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pasca bebas dari penjara pada Mei 2019 mendatang menarik perhatian seluruh pihak.

Tidak terkecuali Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Sandiaga Salahuddin Uno. '

Sandi-sapaan Sandiaga Salahuddin Uno; itu mengaku tidak memiliki komentar banyak, dirinya mengaku hanya mengucapkan selamat atas keputusan Ahok tersebut.

Cawapres Sandiaga Uno di acara dialog dan ngopi bareng wirausaha milenial di Warkop 45 Pekanbaru, Riau, Senin (12/11/2018).
Cawapres Sandiaga Uno di acara dialog dan ngopi bareng wirausaha milenial di Warkop 45 Pekanbaru, Riau, Senin (12/11/2018). ((Kompas.com/Idon Tanjung))

Sandi yang kini tengah berkampanye di pusat industri rumah tangga di Desa Kalibaru Wetan, Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur pada Selasa (27/11/2018) itu tidak menyebutkan alasan mengapa tidak merangkul Ahok pasca bebas nanti.

Hanya saja Sandi berharap agar Ahok dapat kembali mengabdi kepada negeri.

Baca Juga:

BNNP Jambi Musnahkan 2 Kg Sabu, Ini yang Terjadi Saat Sabu Berbentuk Kristal Ini Masuk Blender

Profil Faye Nicole Jones, Artis Muda Kelahiran Jerman yang Membintangi Puluhan Judul FTV

Peringati Hari Anti Korupsi, LSM Ganja Aksi Damai ke Kejari, Dukung Penindakan Korupsi di Muarojambi

"Ya saya tidak memiliki komentar banyak. saya ucapkan selamat saja dia sahabat saya lama. Kebetulan kita sama-sama mengabdi di DKI, harapan kita agar tetap mengabdi untuk negeri," ungkap Sandi dihubungi pada Selasa (27/11/2018).

Kabar bergabungnya Ahok dalam PDIP sebelumnya disampaikan oleh Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi PDIP, Djarot Saiful Hidayat.

Dikutip dari TribunJambi.com dari Tribunnews.com, Djarot menyebut telah bertemu Ahok di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan itu, Djarot Saiful Hidayat mengungkapan jika Ahok meminta agar pendukungnya di Jakarta alias Ahokers, mendukung pasangan calon presiden nomor urut 1, Joko Widodo-Maruf Amin dakm Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 mendatang.

"Saya ketemu sama Pak Ahok, dia bilang, 'Mas, tolong pendukung-pendukung kita itu, kalau bisa jangan golput. Kalau bisa pilih Pak Jokowi'," ungkap Djarot Saiful Hidayat di Kantor PDIP cabang Sleman, Jawa Tengah pada Senin (26/11/2018).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat berada di kediaman KH Hasyim Muzadi di Pondok Pesantren Al-Hikam, Kota Malang, Jumat (10/3/2017)
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat berada di kediaman KH Hasyim Muzadi di Pondok Pesantren Al-Hikam, Kota Malang, Jumat (10/3/2017) (KOMPAS.com / Andi Hartik)

Hal itu disampaikan Djarot Saiful Hidayat saat memberikan sambutan dalam rangka konsolidasi pemenangan Pemilu 2019 di hadapan ratusan kader PDIP yang mengenakan kemeja merah dengan lambang banteng moncong putih.

Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Ahok meminta pendukungnya memilih PDIP. Sebab, PDIP menjadi partai yang berani berada di garis depan, ketika ada pihak yang melawan ideologi Pancasila.

Baca Juga:

380 Hektare Lahan di Kerinci, Dikembangkan untuk Tanaman Jagung

Jadi Bagian Koalisi, Hanura Ikut Ajukan Kader untuk Calon Wakil Gubernur Jambi

Ini Penjelasan BKPSDM Tebo Soal Guru Honor yang Dapat PPPK

"Di samping itu, dia harusnya memilih PDI Perjuangan. Karena yang berani betul di garis depan, ketika ada yang melawan Pancasila, ketika ada yang menghina seseorang warga negara, mencaci, membenci, dan sebagainya, yang berani paling depan adalah PDI Perjuangan," papar Djarot Saiful Hidayat mengulang pembicaraannya dengan Ahok

Djarot Saiful Hidayat pun mengungkapkan, jika Ahok keluar dari Rutan Mako Brimob dan masuk ke dunia politik, maka Ahok akan masuk PDIP.

"Ini betul. Makanya dia bilang, kalau nanti saya masuk politik, saya akan pasti masuk PDI Perjuangan," beber Djarot Saiful Hidayat.

Seperti diketahui, jauh sebelum dilantik bersama Joko Widodo sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam kontestasi Pemilihan Kepala (Pilkada) DKI Jakarta pada tahun 2012, Ahok merupakan Kader Partai Gerindra.

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan) didampingi Anies Baswedan (kiri)
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan) didampingi Anies Baswedan (kiri) (Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Namun komitmen Ahok pun berubah seiring terpilihnya Jokowi-sapaan Joko Widodo; yang merupakan Gubernur DKI Jakarta menjadi Presiden Republik Indonesia tahun 2014.

Ahok yang secara otomatis menempati kursi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi kemudian memutuskan mengundurkan diri dari Partai Gerindra, tepatnya pada Rabu (10/9/2017).

Keputusan Ahok pun bertahan hingga Pilkada tahun 2017 lalu.

Sebelum berdampingan dengan Djarot Saiful Hidayat, Ahok sempat memutuskan maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) independen.

Namun PDIP bersama sejumlah partai koalisi memilih Ahok untuk maju sebagai Cagub didampingi Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta.

Baca Juga:

Rumah Muhammad Ali Dijual Rp 9 Miliar, Rupanya Konglomerat Restoran Kaya Raya ini yang Beruntung

Kain Batik Ini Terinspirasi dari Mendiang Muhammad Ali

Kisah Legenda Tinju Muhammad Ali, Ternyata Orang Ini yang Memperkenalkan Tinju kepada Ali

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON JUGA VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI JUGA KAMI DI FANSPAGE TRIBUNJAMBI:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved