Seramnya Belantara Papua, Prajurit Kopassus Nyaris Tak Selamat Jika Tak Ditolong Sosok Mistis Ini
Pasukan TNI yang pernah diturunkan di Papua seringkali kesulitan menghadapi ganasnya medan yang masih alami tersebut
Ini setelah para prajurit dinyatakan lulus melewati werving atau rangkaian tes kesehatan, fisik, akademi dan psikologi.
Dalam penugasan para prajurit mesti menghadapi ganasnya kondisi alam, bahkan anggota juga mengalami kejadian di luar nalar.
Baca: Derma Skin Care Ternyata Kosmetik Oplosan dan Ilegal, 7 Artis Terkenal yang Endorse akan Diperiksa
Baca: Pencuri Itu Ditembak Mati 20 Tahun Lalu, Kini Ada yang Aneh Tersembunyi di Rumah Ini
Baca: Jadwal Liga Inggris Pekan ke-16, Ini Prediksi Chelsea Vs Manchester City Live RCTI
Baca: Bawa 6 Kg Sabu, Pegawai Lapas Anak Muarabulian Diringkus Polda Sumsel
Seperti dikisahkan oleh satu diantara anggota Kopassus yang bertugas di Papua.
Dilansir dari buku Kopassus untuk Indonesia, karangan Iwan Santosa dan E.A Natanegara satu diantara prajurit Kopassus mengalami pengalaman mistis yang tak lazim.
Saat itu sang prajurit ditempatkan sebagai komandan pos di Timika.
Satu diantara pos yang waktu itu sangat rawan karena keberadaan pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Kelly Kwalik dan Thadeus Yogi.
Pasukan tersebut lalu diperintahkan untuk menggerebek markas OPM yang berjarak enam hari jalan kaki dari pos Timika.

Tim berangkat ke lokasi pada bulan Oktober yang juga bertepatan dengan musim penghujan.
Saat hari kelima, mereka bertemu sungai dengan arus yang sangat deras.
Mereka pun memutuskan untuk menyeberang dengan menggunakan tali.
Saat menyeberang tersebut ada prajurit yang berpangkat kopral masuk ke pusaran air dan hanyut.
Melihat hal ini sang komandan lalu menyelam untuk menolongnya.
Namun sampai suatu titik, sungai itu hilang dan menjadi air terjun.
Baca: Cuma Diminta Menumpas KKB Saja, Pasukan Raider Kostrad Malah Pernah Hancurkan Pasukan Elit Inggris
Baca: Kisah Mertua Jenderal Andika Perkasa Duel Lawan Ah San, Misi Kopassus di Kalimantan
Sang komandan pun menepi di tengah hutan Papua yang berada di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut.
Lima orang sudah menyeberang, tiga belum menyeberang dan sang komandan hanyut bersama dengan si Kopral.
Karena terus berusaha mencari prajuritnya yang hilang sang komandan tersesat di dalam hutan belantara papua yang masih rapat.
