Soeharto - Probosutedjo, Apa Hubungan Mereka? Ada yang Bilang 'Adik' Tapi Banyak yang Ragu
Menurut laman tersebut, Probosutedjo adalah anak kelima dari delapan kakak beradik yang dilahirkan darib pasangan Atmoprawiro
Namun sosok Probosutedjo selalu tersenyum menghadapi isu itu.
Baca: Apa Benar, Film Infinity War Bisa Jadi Film Terakhir Chris Evans Sebagai Captain America?
"Mas Harto, atau Soeharto, Presiden RI ke-2, adalah saudara kandung. Anak yang terlahir dari rahim Ibu yang juga mengandung saya. Seseorang yang bukan saja menjadi dekat fisik, tapi juga batin," tukasnya.
Baginya, Soeharto dengan dirinya memiliki perbedaan karakter yakni Soeharto dikatakan sebagai batu karang yang kukuh dan diam.
Sementara dirinya merupakan gelombang yang menghempas-hempas. Namun, dasar nurani keduanya memiliki warna yang nyaris sama.
Probosutedjo menegaskan sebuah wadah awal kehidupan berhasil menjadikan keduanya pribadi dengan keyakinan karakter diri dan teguh mengarahkan langkah di kondisi apapun.
Sosoknya pun menjelaskan kalau orang tua dan budaya masa kecilnya mengajarkan bagaimana pikiran, hati, kedua kaki dan sepasang tangan harus bergerak mengiringi melodi kehidupan.
"Susah, senang, di atas, di bawah, kami harus menjadi orang-orang yang menghargai kehidupan. Kami adalah anak-anak dusun. Wong ndeso. Tapi tidak ndesani," tegasnya.
Baca: Nyaris Masuk Jurang 20 Meter, Truk Tabrak Pembatas Jalan di Kayu Aro, Sopir Luka
Sementara berdasarkan penelusuran TribunJakarta.com, sosok Probosutedjo sempat mengatakan kalau sosok Presiden yang berkuasa sekitar 32 tahun tersebut dikenal pelit oleh sang adik.
Dalam buku Off The Record karya Suryadi AP, wartawan pernah menanyakan perihal sosok Soeharto kepada sang adik, Lurah Noto dan Probosutedjo.
Saat itu Probosutedjo mengatakan sosok Soehato yakni pelit apabila berurusan dengan duit.
"Ya nuwun sewu, Pak Harto itu agak pelit. Pernah suatu hari berkunjung ke desa ini Pak Harto membagi-bagikan uang Rp 5.000-an. Saya kaget dan berpikir uang Rp 5.000 dapat apa? Lalu saya tambahi dari dompet pribadi sehingga masing-masing warga desa dapat Rp 15 ribu," ujar Probosutedjo.
Baca: Mengerikan, Pria ini Masih Hidup dan Berbicara Setelah Tubuhnya Terbelah Dua Usai Tersambar Kereta
"Sebelum Pak Harto jadi Presiden saya sudah jadi orang bisnis, wajar kalau punya uang," ujar Probo.