Mengerikan, Pria ini Masih Hidup dan Berbicara Setelah Tubuhnya Terbelah Dua Usai Tersambar Kereta
Dilaporkan seorang pria terjatuh di jalur kereta dan kereta lain datang hingga pria ini tersambar dan terlihat di sekitaran rel.
TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah peristiwa luar biasa terjadi dan hal ini cukup membingungkan bagi para saksi mata.
Dilaporkan seorang pria terjatuh di jalur kereta dan kereta lain datang hingga pria ini tersambar dan terlihat di sekitaran rel.
Melasir Bastille Post, peristiwa tersebut terjadi dan menimpa seorang pria yang tak disebutkan namanya di New Delhi India.
Dalam peristiwa nahas tersebut, pria ini tersungkur dan terlihat berdarah-darah, bahkan disebutkan tubuhnya terbelah hingga menjadi dua.
Baca: Siti Aafiyah Khalid, Nama Putri Siti Nurhaliza yang Terinspirasi dari Doa. Lihat Penampakannya
Baca: 5 Atlet Bulu Tangkis Indonesia yang Gantengnya Kebangetan, No 4 Dibandingkan Dengan Aktor Korea
Akibatnya, beberapa orang yang melihatnyapun panik, dan berlarian ke tempat kejadian tersebut.
Lalu terlihat pula beberapa polisi dan staf stasiuan bergegas, menyambangi tubuh korban di sebuah lintasan kereta.

Namun, setelah sampai di tujuan peristiwa ajaib terjadi, tiba-tiba dia menguatkan tubuh bagian atasnya dengan tangannya.
Hal inipun membuat beberapa orang di sekitar tempat kejadian menjadi takut, bagaimana mungkin dengan tubuh seperti itu pria ini masih bisa hidup.

Bahkan pria tersebut juga masih bisa berbicara dan mengatakan namanya kepada orang-orang dan polisi di tempat kejadian.
Selanjutnya, pria itu dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan darurat.
Dilaporkan bahwa pria itu telah membaik setelah operasi.
Baca: Ubah Nama dan Jenis Kelamin pada Kartu Tanda Penduduknya, Alasan Pria ini Konyol Banget!
Baca: Hampir Serupa dengan Aksi Limbad yang Ekstrim, Namun Pesulap ini Harus Berakhir Tragis Pada Hidupnya
Hanya saja menurut pihak rumah sakit, tubuhnya yang terpisah tidak bisa lagi disatukan.
Tetapi mereka akan mencoba untuk memastikan sirkulasi tubuh bagian atas tubuhnya dan akan memberinya perawatan psikologis. (Afif Khoirul M)