King Kobra Vs Piton, Siapa yang Bakal Menang?
Pertarungan hidup mati antara dua spesies ular raksasa terabadikan dalam sebuah foto. Kedua tubuh ular tersebut membelit satu
TRIBUNJAMBI.COM - Pertarungan hidup mati antara dua spesies ular raksasa terabadikan dalam sebuah foto.
Kedua tubuh ular tersebut membelit satu sama lain dan tergeletak di parit kecil.
Salah satu petarung, ular king kobra, mati tercekik.
Petarung lainnya, ular piton, juga ditemukan mati.
Digigit di bagian belakang kepalanya dan menderita racun mematikan dari kobra, piton berupaya mempertahankan diri dengan melilit penyerangnya.
Tak ada satupun dari keduanya yang berhasil bertahan hidup.
Peristiwa tersebut kemungkinan terjadi di suatu tempat di Asia Tenggara, kawasan yang memiliki populasi kedua spesies itu dalam jumlah melimpah.
“Ini adalah perjumpaan yang aneh, Tapi banyak hal yang terjadi dengan ular tidak pernah terlihat dengan mudah,” kata Frank Burbrink, herpetolog dari American Museum of Natural History.
Baca: Foto Aneh Pria Terduga Pelaku Pakai Gaun Panjang, Anggota Polsek Jelutung Tewas Tertembak
Baca: 7 Makanan Penangkal Jerawat, No 6 Sesuai Anjuran Menteri Susi Pudjiastuti
Baca: Makanan Khas Imlek, Mulai Rendang Bandeng Hingga Kue Keranjang, Kalian Siapkan yang Mana?
King Kobra vs Piton
King Kobra merupakan ular berbisa terpanjang di dunia.
Beberapa individu tercatat tumbuh hingga 5,5 meter.
Berdasarkan nama genusnya, Ophiophagus, king kobra memang merupakan spesialis pemangsa ular lain. Saat kobra ini menyerang, mereka menargetkan pangkal kepala mangsa, kemudian membunuhnya dengan menyuntikkan bisanya yang dengan cepat melumpuhkan sistem saraf dan melumpuhkan target.
Baca: FOTO: Timsel Harapkan Hasilkan Seleksi Calon Anggota KPU yang Berintegritas
"Mereka bisa mengatasi banyak ular yang mereka jumpai," kata Coleman Sheehy dari Florida Museum of Natural History.
Di sisi lain, piton merupakan ular terpanjang di dunia, dengan beberapa individu tercatat tumbuh hingga 9 meter.
Mereka menggunakan kekuatan otot-ototnya untuk melilit dan meremukkan mangsa, yang biasanya dari kalangan mamalia—bukan ular lainnya.
“Jika ada kejadian pemangsa di sini, maka itu adalah ular kobra yang memangsa piton,” kata Burbrink. “Sayangnya, hal itu tidak berhasil bagi mereka berdua.”
Alami atau rekayasa?
Tidak jelas seberapa sering pertarungan kedua jenis ular ini terjadi di alam liar.
Burbrink tak sepenuhnya yakin apakah pertarungan mematikan ini hasil dari perjumpaan alami.
“Kita tahu bahwa kobra memangsa ular lain, tapi kita tak pernah tahu apakah orang-orang melakukan hal-hal konyol untuk mengatur segalanya,” ujar Burbrink.
Burbrink mengungkapkan, perjumpaan itu bisa saja direkayasa oleh manusia, tapi kemungkinannya sama besar bahwa kedua spesies itu memang bertemu secara alami.
Baca: Dirudapaksa 5 Kali Seminggu, TKW 22 Tahun ini Malah Rekam Aksi yang Merugikan Dirinya Tersebut
Baca: Pertamina Arahkan Bor ke Tempino dan Bajubang, Tambah 7 Sumur di Jambi
Baca: VIDEO: Hasil Pencabutan Nomor Urut, Sani-Izi Nomor 1, Fasha-Maulana Nomor 2
Meski demikian, apapun pemicunya, urutan kejadian dari kasus ini tampaknya cukup jelas.
King kobra berusaha untuk menggigit lebih banyak dari apa yang bisa ia telan, mengingat ukuran besar piton dewasa, dan sementara itu, piton, melakukan apa yang sewajarnya ia lakukan: melilit dan mencekik penyerangnya.
Sayangnya, pada akhirnya, kekuatan piton bukanlah tandingan bagi bisa kobra.
“Bisa itu akan membunuh piton cukup cepat,” ujar Sheehy. “Mungkin dalam waktu 30 menit, mereka berdua bisa mati.”
(Sumber: Nadia Drake/news.nationalgeographic.com)