Pertamina Arahkan Bor ke Tempino dan Bajubang, Tambah 7 Sumur di Jambi
"Tahun ini rencana tujuh sumur, ini untuk mengejar target produksi yang berada di kisaran 3.375 BPOD,"
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Duanto AS
Laporan Wartawan Tribun Jambi. Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI.COM JAMBI - Pada 2018, Pertamina EP Asset I Field Jambi berencana melakukan pengeboran sumur baru di Provinsi Jambi.
Aset I Legal and Relation Manager Pertamina EP, Sugeng Wiharto, mengatakan tujuh sumur akan dibangun guna mengejar target produksi.
"Tahun ini rencana tujuh sumur, ini untuk mengejar target produksi yang berada di kisaran 3.375 BPOD," katanya.
Saat ini, Pertamina EP memiliki 850 sumur yang tersebar di wilayah Provinsi Jambi. Namun dari jumlah itu hanya 260 sumur yang kini aktif beroperasi.
Dengan jumlah yang ada saat ini, Sugeng mengaku cukup kesulitan untuk mencapai target yang ditetapkan di tahun ini.
"Kebanyakan sumur minyak yang tidak aktif berada di dekat masyarakat, dan juga sebagian kondisi sumurnya juga sudah tua. Jadi untuk memanfaatkan sangat sulit," katanya.
"Selain itu, saat ini sumur yang ada hanya bisa menghasilkan 10 sampai 20 barel per hari. Jumlah itu belum maksimal didapatkan," tambahnya.
Pada 2017, produksi Field Jambi mencapai 3,263 barrel oil per day (BOPD). Jumlah itu hanya 92 persen dari target yang ditetapkan yakni 3.520 BOPD.
BACA Bripka Fajar Tertembak di Dada Sebelah Kiri, Baru Menikah Beberapa Bulan
BACA BREAKING NEWS Sani-Izi Nomor 1, Fasha-Maulana Nomor 2
Sugeng mengaku untuk proyek satu pemboran minyak baru membutuhkan dana hingga 6 juta USD. Dana ini sendiri digunakan mulai dari pembebasan lahan hingga keluar minyak dari perut bumi.
"Rencana lokasi sumur ada di Tempino dan Bajubang. Lokasi itu sebelumnya sudah dianalisis dan memang berpotensi menghasilkan minyak yang cukup besar," ujarnya.
Sugeng menambahkan untuk lokasi satu sumur barunya membutuhkan lahan lebih dari dua hektare.
"Kalau ada lokasi itu lahanya punya masyarakat nanti akan kita ganti rugi. Sehingga tidak ada yang dirugikan," katanya.