Kisah Militer RI
Try Sutrisno Sampai Terdiam, Lihat Baret Merah Kopassus di Tangan Benny Moerdani Dibanting Karna Ini
Try Sutrisno Sampai Terdiam, Lihat Baret Merah Kopassus di Tangan Benny Moerdani Dibanting Karna Ini
Try Sutrisno Sampai Terdiam, Lihat Baret Merah Kopassus di Tangan Benny Moerdani Dibanting Karna Ini
TRIBUNJAMBI.COM - Ada kisah dari kekesalan sang Panglima TNI Indonesia kala dijabat oleh Benny Moerdani. Semua berawal dari nama pejuang tanggung bernama Agus Hernoto.
Pernahkah Anda mendengar nama Agus Hernoto?
Dia merupakan satu di antara legenda di Kopassus ( Komando Pasukan Khusus). Kisah pertempurannya menginspirasi banyak prajurit di Indonesia.
Daya juang Agus Hernoto sangat tinggi, hingga dia kehilangan kakinya saat memimpin Operasi Benteng I pembebasan Irian Barat.
Baca Juga:
Pegawai PNS dan Pegawai Bank di Jambi Jadi Tersangka Korupsi Rp 3,4 Miliar
Bareng Pak Harto ke Belanda, Benny Moerdani Ngamuk dan Buat Pihak Keamanan di Sana Ketakutan
Fasha Mengaku Sakit Perut Jika Cerita Soal Masalah BPJS Kesehatan, Ternyata Masalah Ini Penyebabnya
Ogah Pulang ke Belanda, Sosok Bule Ini Jadi Mualaf & Cetak Pasukan Mengerikan Kopassus di Indonesia
Kisah Agus Hernoto itu dituliskan di buku Legenda Pasukan Komando: Dari Kopassus sampai Operasi Khusus, Penerbit Buku Kompas.
Agus merupakan anggota pasukan Kopassus yang berkaki satu dan punya semangat juang tinggi.
Dia dikenal begitu menjiwai motto berani-benar-berhasil, bahkan setelah dia tidak bergabung lagi dengan Kopassus.
Ya, Agus didepak dari Kopassus, dulu bernama RPKAD ( Resimen Para Komando Angkatan Darat), lantaran kondisi fisiknya.
Agus kehilangan satu kakinya saat memimpin Operasi Benteng I. Saat itu, kakinya tertembak tentara Belanda.
Anak buahnya berusaha membopong dan menyelamatkan komandannya. Namun, di situasi kala itu, Agus memilih jalannya sendiri.
Baca Juga:
TUJUH Wanita Cantik Ini Bosan Main Film Dewasa, yang Nomor 5 Karena Divonis Penyakit Mengerikan
Presiden Jokowi pun Tanggapi Kasus Audrey, Minta Polisi Tindak Tegas, Pedangdut Via Vallen Merespon
Empat Pejabat BKD Muarojambi Jadi Saksi Kasus OTT Suap CPNS, Muncul Fakta Baru Keterlibatan Petinggi
PASUKAN Gurkha Dikenal Ganas dan Kejam Bikin Ciut Lawan, Ternyata Pernah Ditaklukkan Kopassus
Dia tetap berada di medan pertempuran, hingga akhirnya tertangkap dan ditawan tentara Belanda.
Pasukan Belanda memperlakukan Agus sesuai konvesi Jeneva. Agus dirawat hingga sembuh, tapi kakinya terpaksa diamputasi, mengingat luka tembaknya sudah membusuk.
Agus masih hidup dan Irian Barat akhirnya jatuh ke tangan Indonesia.
Kabar buruk kemudian menghampiri.
Pada akhir 1964, diadakan sebuah pertemuan perwira RPKAD membahas penghapusan tentara cacat dari RPKAD. Agus termasuk di dalamnya.