Kalah Pilkada Walikota Ngamuk dan Bongkar Taman Bermain yang Baru Dibangun
Wali Kota Petahana Mengamuk setelah Keok dalam Pilkada, Bongkar Taman Bermain yang Baru Dibangun beberapa waktu lalu.
TRIBUNJAMBI.COM - Walikota petahana mengamuk karena kalah dalam Pilkada.
Walikota di Turki, mengamuk karena keinginannya untuk kembali menjadi pemimpin harus berakhir.
Walikota petahana itu membongkar taman bermain anak-anak yang baru dibangun sebagai konsekwensi atas kekalahannya di Pilkada.
Media Media massa Turki mengabarkan sebuah efek tak terduga dari hasil pemilu lokal yang digelar pada akhir pekan lalu.
Seorang wali kota petahana dituduh menghancurkan sebuah taman bermain untuk anak-anak ketika dia kalah dalam pemilihan umum.
Dilansir Tribunmedan (Tribunjambi Network) dari Kompas.com, Warga kota Yenidonganlar di pesisir Laut Hitam amat terkejut ketika pada Senin (1/4/2019) mereka menemukan taman bermain sudah dibongkar.
Warga juga melihat berbagai benda yang dulu ada di taman bermain, dipindahkan ke sebuah mobil.
Sejumlah saksi mengatakan, mereka melihat Mehmet Aykol, sang wali kota, memotong ayunan dan perosotan karena dia marah dengan hasil pemilu.
Demikian dikabarkan situs berita T24.
Baca: Rp125 Ribu Perbulan, Tarif Belajar Tambahan Siswa di Sekolah SMPN 7 Kota Jambi
Baca: Penyidik Polsek Jelutung Lengkapi Berkas Tersangka Percobaan Pencurian
Baca: Dinas PUPR Muarojambi Tak Punya Data Kerusakan Jalan, Bupati Masnah Segera Pangil Kadis PU
Baca: Terdakwa Kirim 8 Kilo Gram Ganja Lewat Jasa Pengiriman, Tujuan Bekasi dan Cirebon
Baca: Prodi Pendidikan Biologi Universitas Jambi, Gelar Bio Expo 2019
Akyol sudah menjadi wali kota selama 20 tahun sebelum kalah dalam pemilu lokal yang digelar pada Minggu (31/3/2019).
Taman bermaian yang berantakan setelah dibongkar wali kota petahana yang kalah dalam pilkadaTaman bermaian yang berantakan setelah dibongkar wali kota petahana yang kalah dalam pilkada (dha/youtube)
Dan, taman bermain anak-anak yang dihancurkan itu baru dibangun dua pekan sebelum pemilihan lokal digelar.
"Dia membangun taman bermain untuk meraup suara. Dia membongkarnya saat dia kalah," ujar seorang warga kepada kantor berita DHA.
Sementara seorang ibu dikabarkan mempertanyakan mengapa mantan wali kota itu harus mengecewakan anak-anak.
"Dia seharusnya malu kepada dirinya sendiri.
Ini adalah properti pemerintah.