Danjen Kopassus Tiba-tiba Telan Telur Ular Sanca, Calon Kopassus Terkejut Lihat Aksi Kolonel Moeng

Moeng merupakan Danjen Kopassus legendaris. Hal yang bikin muridnya selalu ingat, di antaranya saat menelan telur ular Sanca.

Editor: Duanto AS
(kolase tribun jabar)
Kolonel Moeng Pahardimulyo. 

Moeng merupakan Danjen Kopassus legendaris. Hal yang bikin muridnya selalu ingat, di antaranya saat menelan telur ular Sanca.

TRIBUNJAMBI.COM - Suatu kali, Kolonel Moeng melaksanakan inspeksi ke lokasi pendidikan siswa komando di Citatah, Bandung, Jawa Barat.

Saat itu, siswa komando menangkap ular sanca. Setelah dikuliti, ada sekira 20 telur di dalam perut ular sanca itu, yang terbungkus balutan lemak tebal.

Dia menelan mentah-mentah telur ular Sanca itu. Kolonel Moeng Pahardimulyo merupakan Danjen Kopassus legendaris.

Nama Kolonel Moeng Pahardimulyo terkenal di pasukan khusus TNI sejak 1960-an. Saat itu, Komando Pasukan Khusus atau Kopassus masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat ( RPKAD).

Baca Juga:

 Komandan Kopassus Hilang 18 Hari di Hutan Papua, Ternyata Alami Hal Tak Masuk Nalar

 Datang Mengendap-endap, Tahu-tahu Musuh Hancur, Kopassus Pakai Sandi Rahasia Remeh Temeh

 Ketika Kopassus Salah Mendarat di Tengah Kampung Suku Kanibal, Seketika Kokang Senjata Tanpa Peluru

 Model Cantik Anggia Chan Lengket ke Vicky Prasetyo, Paparkan Sosok Pria yang Taat Salat 5 Waktu

Kolonel Moeng merupakan komandan yang terkenal keras dan disiplin. Dia dikenal gemar menerapkan hidup sederhana.

Jejak karier Kolonel Moeng di RPKAD (Kopassus):

  • Danyonif Linud 305/Tengkorak (1949 - 1953)
  • Komandan RPKAD (1958 - 1964)
  • Pangkat terakhir: Mayor Jenderal TNI (Purn) 
  • Tempat tanggal lahir: Yogyakarta, 11 Januari 1925 
  • Meninggal: Jakarta, 28 Desember 2012

Moeng pernah menjabat sebagai Komandan RPKAD dengan pangkat letnan kolonel, yang pelantikkannya di Manado pada 3 Agustus 1958.

Saat itu, Moeng langsung terjun ke medan operasi memimpin RTP 1 untuk Merebut Kota Tondano.

Dalam masa kepemimpinan itu, terjadi perubahan baret prajurit dari warna cokelat (seperti baret Artileri) menjadi warna merah. Pada masanya juga, diciptakan pakaian pakaian dinas lapangan (PDL) loreng khusus "darah mengalir", mengantikan seragam PDL loreng lama yang digunakan prajurit para komando.

RPKAD dan Kolonel Moeng Pahardimulyo. (kolase tribun jabar)
RPKAD dan Kolonel Moeng Pahardimulyo. (kolase tribun jabar) ()

Moeng memiliki prinsip yang sangat keras. Setiap prajurit Kopassus, walau hanya bersenjata sebilah pisau komando, harus bisa memenangkan pertempuran.

Kolonel Moeng berpesan supaya pasukan khusus bisa survive ketika sedang berada di hutan selama berhari-hari hanya berbekal pisau komando.

Dalam soal survival, Kolonel Moeng memang bukan hanya bisa memberikan perintah. Dia langsung memberikan contoh nyata.

 Misi 16 Prajurit Kopassus di Lembah X, Bongkar Fakta Tentang Suku Kanibal di Papua

 Selebgram Jambi Maulia Lestari Diperiksa Polda Jatim, Jejak Karier s/d Finalis Puteri Indonesia 2016

 Mengapa 1 Pesawat Lion Air Bisa Hanya 3 Penumpang? Ini yang Sedang Terjadi di Dunia Penerbangan

Suatu kali, Kolonel Moeng melaksanakan inspeksi ke lokasi pendidikan siswa komando di Citatah, Bandung, Jawa Barat.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved