Sama-sama Berpatokan dengan Bulan, Namun Bagaimana Tahun Baru China & Islam Bisa Berbeda

Tahukah kamu, bahwa penanggalan Tionghoa dan Islam sama-sama menggunakan bulan sebagai dasar perhitungannya.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
productnation
Tahun Baru Imlek 2019 

TRIBUNJAMBI.COM - Besok, Selasa (5/2/2019) akan jadi perayaan Tahun Baru China atau perayaan Imlek.

Tahukah kamu, bahwa penanggalan Tionghoa dan Islam sama-sama menggunakan bulan sebagai dasar perhitungannya.

Namun, tahun baru kedua sistem penanggalan itu ternyata jatuh pada waktu yang jauh berbeda.

Jika Tahun Baru Imlek tahun 2019 jatuh pada Kamis (5/2/2019) ini, Tahun Baru Islam atau Hijriah baru akan jatuh pada 31 Agustus 2019 mendatang.

Baca Juga:

Sri Wulansih Ungkap Kondisi Keuangan Della Perez, Kini Diperiksa Polisi, Lihat Foto-foto Cantiknya

4 Kasus Menimpa Staf Hingga Pimpinan KPK, Belum Terungkap, Kasus Novel Masih Ngambang

Imlek 2019 - Klenteng Tertua di Jakarta yang Berdiri Sejak 1650 Kebanjiran Pengunjung.

Sri Wulansih Tak Percaya Della Perez Diperiksa Polisi, Tak Punya Uang, Masih Suka Minta Uang Bensin

Beberapa orang mungkin sekadar menjawab bahwa itu terjadi karena perbedaan titik tolak antara dua sistem penanggalan tersebut.

Titik tolak penanggalan Tionghoa adalah milenium 3 sebelum Masehi (SM), masa Kaisar Huang Di, antara tahun 2698 SM dan 2599 SM.

Sementara itu, titik tolak penanggalan Islam adalah hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Namun, sebenarnya, penyebab perbedaan waktu jatuhnya tahun baru Tionghoa dan Islam lebih dari itu.

Coba cermati. Tahun baru Imlek selalu jatuh pada waktu yang hampir bersamaan tiap tahunnya, antara Januari dan Februari.

Ilustrasi
Ilustrasi (pixabay.com)

Sementara itu, tahun baru Islam sangat tidak menentu. Kadang saat musim kemarau, kadang musim hujan.

Mengapa bisa demikian?

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, dan dosen astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Hakim L Malasan, mengatakan, walaupun sama-sama memakai bulan sebagai patokan, ada perbedaan dalam perhitungan kalender Tionghoa dan Islam.

Penanggalan Islam

Bisa dikatakan, penanggalan Islam benar-benar murni berbasis waktu revolusi bulan mengelilingi bumi, 27,3 hari.

Bulan baru dalam sistem kalender Islam dihitung dari saat penampakan hilal, bulan sabit yang sangat tipis.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved