Sama-sama Berpatokan dengan Bulan, Namun Bagaimana Tahun Baru China & Islam Bisa Berbeda

Tahukah kamu, bahwa penanggalan Tionghoa dan Islam sama-sama menggunakan bulan sebagai dasar perhitungannya.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
productnation
Tahun Baru Imlek 2019 

Jika memakai unsur bulan saja, tahun baru dalam kalender Tionghoa akan sama nasibnya dengan tahun baru Islam. Bisa-bisa ada tahun baru yang jatuh pada musim dingin.

Baca Juga:

Teaser Film Avengers: Endgame Diputar di Super Bowl, Ada Hal yang Bikin Salah Fokus dari si Captain

Akhir dari Perjalanan ISIS, Kelompok Pembuat Onar dan Peneror Itu Akan Segera Tamat

Propaganda Rusia, TKN Jokowi-Maruf Sebut Tak Bilang Negara Rusia, Tapi.

Tiga Megaproyek Infrastruktur Indonesia Ini Dibiayai Melalui Utang: Ini Proyeknya

Masuknya perhitungan musim inilah letak perpaduan unsur matahari dan bulan dalam kalender Tionghoa.

Seperti diketahui, gerak semu tahunan matahari merupakan penentu musim di bumi. Saat matahari berada di 23,5 derajat Lintang Selatan misalnya, belahan selatan akan mengalami musim panas, dan belahan utara akan mengalami musim dingin.

Dengan memasukkan unsur musim, satu bulan dalam kalender Tionghoa tetap berlangsung antara 29 dan 30 hari seperti sistem kalender Islam.

Namun, kemudian, akan ada bulan kabisat atau Lun Gwee.

Lama bulan kabisat 29-30 hari juga. Penambahan dilakukan setiap 2,7 tahun sekali. Jadi, ada satu tahun dalam kalender Tionghoa yang punya 13 bulan.

Dengan cara itu, selisih 11 hari dengan kalender Masehi bisa diatasi, dan tahun baru Tionghoa tetap jatuh pada musim semi.

Cermin peradaban

Mengapa orang Tionghoa memasukkan unsur musim, sementara Islam melarang?

Penjelasannya bisa hanya mutlak pada faktor kepercayaan, tetapi juga bisa dibahas secara antropologis.

Secara kepercayaan, masyarakat Tionghoa punya keyakinan bahwa tahun baru harus jatuh pada musim semi, saat musim panen tiba.

Musim semi dinilai sebagai momen keberuntungan.

Sementara itu, dalam Islam, memasukkan unsur musim seperti dilakukan dalam kalender Tionghoa atau masa Quraisy dianggap haram dan mengulur-ulur waktu.

Baca Juga:

Prediksi Pertandingan West Ham vs Liverpool, Ternyata 11 Pemain The Reds Ini Pernah Juarai Liga

Rekrut 954 Pengawas TPS, Bawaslu Kerinci Buka Pendaftaran, Ini Waktu dan Syarat-syaratnya

Prediksi, Susunan Pemain, dan Statistik West Ham United vs Livepool 2019: Jaga Asa Juara

Jika puas dengan penjelasan kepercayaan, mungkin kita lantas menghakimi budaya yang lain. Namun, jika memahami latar belakang budaya, kita bisa belajar tentang toleransi.

Bagi masyarakat Tionghoa, musim memang penting.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved