Wacana Mundurnya Prabowo dari Pilpres 2019, Tim Jokowi Ingatkan Ada Denda dan Pidana

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak mempermasalahkan wacana mundurnya calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Ketua Dewan Pembina dan bakal calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto usai menggunakan hak pilihnya di TPS 02, RT 02 RW 09, Kampung Curuk, Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/4/2014). Prabowo Subianto mengapresiasi penyelenggaraan Pemilu 2014 yang ia nilai telah berjalan dengan baik. KOMPAS/WAWAN H PRABOWO(KOMPAS/WAWAN H PRABOWO ) 

TRIBUNJAMBI.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak mempermasalahkan wacana mundurnya calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dari pemilihan umum.

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengatakan, jika mundur dari pencalonan itu sepenuhnya menjadi hak Prabowo Subianto.

Namun, ada konsekuensi yang harus diteirma jika mundur dari pencalonan Pilpres 2019.

"Ya kalau mundur silahkan mundur. Cuma harus diingat, mundur itu kena denda, yang kedua pidana," kata Karding saat dikonfirmasi wartawan, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Karding mengatakan mundurnya Prabowo bisa didasari, karena kecurigaan Prabowo mengenai kecurangan dalam pemilihan umum 2019.

Baca: Sri Mulyani Disebut Jadi Kandidat Pemimpin Bank Dunia, Ini Tanggapan Luhut

Baca: Empat Pria Digerebek Saat Pesta Sabu di Muarojambi, Ini Identitasnya

Baca: Persaingan Sengit Bisnis Ritel, Chairul Tanjung: Yang Kalah Pasti Tutup

Baca: Bikin Ketar-ketir Amerika dan Sekutunya, Inilah 8 Alutsista nan Canggih Rusia

Meski Prabowo, ucap Karding, tak bisa membuktikan hal tersebut.

Prabowo ditengarai Karding ingin mem-framing opini.

Terutama mengenai Pemilu dikangkangi kepentingan petahana.

Karding berpandangan wacana itu menimbulkan dampak negatif dan positif.

Negatifnya, ada upaya delegitimasi pemiliham umum.

"Ini berbahaya bagi delegitimasi terhadap KPU sekaligus juga delegitimasi terhadap pemerintahan," kata Karding

Namun, Karding melihat ada dampak positif.

Jika Prabowo hengkang dan menyisakan satu kontestan di Pemilu 2019.

Itupun kalau Prabowo benar-benar memenuhi ancamannya.

"Sangat menguntungkan Pak Jokowi karena tidak ada lawan. Jadi sebaiknya bicara yang positif-positif saja," tutur Karding.

Baca: Saham Panin Financial (PNLF) Kembali Melejit Hingga 7,14 Persen, Kenapa Ya?

Baca: Dua Tetangga di Jambi Ini Kompak Jual Ganja dan Sabu, Lalu Ini yang Terjadi

Baca: Ada Asumsi Pegawai Titipan, Sekda: Untuk PTT, Assessment akan dilakukan Tanpa Pemberitahuan

Baca: Penutupan Gerai Perusahaan Ritel Tahun Ini Diprediksi Terus Berlanjut, 92 Persen Karyawan Memahami

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved