Puluhan Pohon Duku Mati Mendadak. Warga Desa Lubuk Bumbun Merangin Bingung

Rimbun dan banyaknya batang pohon Duku di Kabupaten Merangin, kini mulai jarang ditemukan. Ratusan pohon duku yang ad

Penulis: Herupitra | Editor: Fifi Suryani
Sriwijaya Post
Ribun pohon duku di Sumatera Selatan mati. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO – Rimbun dan banyaknya batang pohon Duku di Kabupaten Merangin, kini mulai jarang ditemukan. Ratusan pohon duku yang ada di beberapa desa kini telah banyak yang mati.

Matinya ratusan pohon duku tersebut membingungkan warga. Pasalnya pohon yang manis rasanya ini mati secara mendadak dari pucuk hingga ke akar pohon

Para petani yang membudidaya tanaman pohon tersebut sampai saat ini belum mengetahui pasti apa penyebab matinya ratusan pohon duku mereka. Bahkan berbagai cara untuk menanggulangi pun tidak membuahkan hasil.

Baca: NASA Kirim Pesawat Antariksa Juno, Misteri Bintik Merah Raksasa Jupiter Kini Mulai Tersingkap

Tarmizi warga desa Lubuk Bumbun mengatakan, di desanya terdapat puluhan pohon duku mati mendadak. Katanya awalnya mati satu kemudian pohon yang lain beberapa waktu kemudian juga ikut mati

“Heran juga, tidak hanya di desa ini, desa tetangga juga banyak pohon duku mati seketika, biasanya mati dari akar. Tapi sekarang mati dari pucuk,” ujar Tarmizi.

“Sudah dicoba kasih pupuk namun tetap mati. Awal mula matinya pohon duku ini sering terjadinya banjir, sampai saat ini banyak warga kebingungan kenapa pohon duku bisa mati mendadak dan itupun sangat banyak,” ungkapnya. 

Terpisah kades Lubuk Napal kecamatan Tabir, Sahroni, membenarkan bahwa banyak pohon duku mati mendadak.

“Ya, desa ini mungkin sudah puluhan pohon duku mati mendadak, entah apa penyebabnya. Yang sudah sudah tidak pernah yang seperti ini,” sebut Sahroni. 

Baca: 4 Pasien di Jambi Masih Berstatus Suspect Difteri, Warga Diimbau Imunisasi DPT

Baca: Mayat Ditemukan Jam Gento Kota Bangko, Beberapa Jam Sebelumnya Sempat Menerima Telepon

Dikatakan Sahroni, pohon pohon duku yang telah mati dibiarkan begitu saja. Menurutnya di desa yang ia pimpin, semula terkenal dengan rimbunya batang duku, namun kini semenjaknya pohon duku mati disepanjang jalan sudah tidak rimbun lagi.

“Biasanya kalau musim buah duku puluhan bahkan sampai ratusan ton setiap harinya dipanen. Dis epanjang jalan desa biasanya rimbun sekali pohon duku, kini sudah banyak yang mati mendadak,” ucap Sahroni. 

“Ada sebagian ditebang supaya tidak terjangkit dengan pohon duku yang laianya, ada juga yang dibiarkan saja. Di desa tetangga malahan lebih banyak lagi, pohon dukunya yang mati,” pungkasnya.

Baca: Sejumlah Kecamatan di Kerinci Rawan Konflik Pilkada

Baca: Sering Digempur Militer Israel, Hizbullah yang Gigih Bela Palestina Justru Makin Tangguh dan Kuat

Baca: 32 Nyawa Melayang di Jalan Merangin, Didominasi Human Error Akibat Kelalaian

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved