32 Nyawa Melayang di Jalan Merangin, Didominasi Human Error Akibat Kelalaian
Angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Merangin masih cukup tinggi. Sepanjang 2017 sebanyak 32 nyawa melayang sia-sia di jalan.
Penulis: Herupitra | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO – Angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Merangin masih cukup tinggi. Sepanjang 2017 sebanyak 32 nyawa melayang sia-sia di jalan.
Kapolres Merangin melalui Kasat Lantas, AKP Aulia Rahmad mengatakan, sejak Januari hingga 7 Desember 2017 terjadi 48 kecelakaan lalu lintas. Dari kecelakaan tersebut korban meninggal sebanyak 32 orang.
“Untuk korban luka berat sebanyak 12 orang dan luka ringan 57 orang, itu kecelakaan yang terjadi hingga 7 Desember 2017,” kata Kasat.
Baca: Kartu Parkir Belum Tersosialisasi, Target PAD Baru 75 Persen
Diungkapkannya, dari kecelakaan dan korban meninggal dan luka berat maupun ringan melibatkan puluhan kendaraan. Adapun Dimana kendaraan yang terlibat kecelakaan didominasi oleh kendaraan roda dua (motor).
“Motor yang paling banyak yakni 60 unit motor, sementara mini bus 14 mobil, Bis dua unit dan truk 15 unit,” sebutnya.
Selain dari korban jiwa kecelakaan yang terjadi sepajang 2017 di Kabupaten Merangin juga menyebabkan kerugian materil yang cukup besar. Terhitung ada sebesar Rp 321.800.000 kerugian yang dialami dari kecelakaan yang terjadi tersebut.
“Selain korban jiwa, kerugian materil juga cukup besar,” ucapnya.
Kecelakaan lalu lintas lanjutnya, mayoritas terjadi karena kesalahan pengendara. Mulai dari tidak mematuhi rambu lalu lintas hingga berkendara tidak menggunakan perlengkapan sesuai standar.
Baca: Handphone Merk Samsung dan Xiaomi Banyak Dipalsukan. Begini Cara Membedakannya
Baca: Karena Minder, Banyak Warga Suku Anak Dalam Berhenti Sekolah
“Human error karena melanggar rambu-rambu lalu lintas. Banyak penyebab sebenarnya, tapi mayoritas kelalaian,” ujar Kasat.
Untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, pihaknya terus melakukan sosialisasi agar pengendara mematuhi aturan lalu lintas. Seperti melengkapi surat-surat dan perlengkapan berkendaraan.
“Itu kita laku secara bertahap. Kita lakukan pendekatan humanis, karena banyak pengendara yang kurang sadar aturan,” jelasnya.
Baca: GALERI FOTO: Bisakah Ruang Bawah Tangga Jadi Kamar Mandi? Kenapa Tidak, Ini Triknya
Baca: VIDEO: Wanita Ini Nyaris Terbunuh saat Berjalan di Tempat Parkir Vertikal sambil Main HP
Baca: MIRIS - Bocah SD 3 Tahun Disetubuhi Mahasiswa di Surabaya. Begini Modus Mengelabui Pelaku