Sejumlah Kecamatan di Kerinci Rawan Konflik Pilkada

Beberapa kecamatan di Kabupaten Kerinci termasuk dalam wilayah rawan konflik pada Pilkada Kerinci. Sehingga diperlukan

Penulis: hendri dede | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/HENDRI DEDE PUTRA

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Beberapa kecamatan di Kabupaten Kerinci termasuk dalam wilayah rawan konflik pada Pilkada Kerinci. Sehingga diperlukan penanganan yang lebih baik, di samping melakukan pengamanan. Hal ini disampaikan dalam sosialisasi penanganan dan penyelesaian konflik yang digelar Kesbangpol, Sabtu (16/12).

Pemateri dari Kodim 0417 Kerinci, Kasdim Harpilus menyampaikan bahwa di Kerinci secara wilayah ada yang masuk daerah rawan konflik, seperti di kecamatan Siulak Mukai dan Kecamatan Siulak. Namun bisa saja daerah lain juga termasuk bila terjadi konflik sosial, apalagi pada Pilkada 2018. Dia mengatakan pihaknya sekarang juga mengawasi warga maupun orang-perorang.

Dikatakannya, penanganan konflik penting untuk memberikan rasa aman di masyarakat. "Bukan hanya tugas aparat, tapi kita bersama. Dalam menangani konflik pertama penegahan, pengertian dan pemulihan," ujarnya.

Baca: Sering Digempur Militer Israel, Hizbullah yang Gigih Bela Palestina Justru Makin Tangguh dan Kuat

Bupati Kerinci, Adirozal mengakui bahwa Kabupaten Kerinci termasuk zona merah soal konflik termasuk wilayah Papua, Maluku dan beberapa wilayah di Indonesia. Apalagi mendekati tahun Pilkada 2018, bupati Adiirozal meminta kandidat nantinya mampu menenangkan pendukungnya masing-masing.

"Jadi selain pengamanan dari kepolsian, TNI, Pol PP iya, kita minta juga dari kandidat memahami ini. Selain itu secara adat dan budaya tetap kita lakukan agar Pilkada damai dan aman," jelasnya.

Terkait Pilkada ini sebelumnya ketua Panwaslu Kabupaten Kerinci, Fatrizal mengatakan, jika melihat pengalaman sebelumnya, Pilkada Kerinci rawan termasuk rawan konflik.

"Image kita di Provinsi Jambi ini masuk dalam zona merah, karena rawan konflik. Tidak hanya itu, sukuisme di Kerinci ini cukup kental, makanya ini menjadi tugas masyarakat dan tokoh masyarakat untuk menyukseskan Pilkada Kerinci 2018 mendatang," ujarnya.

Maka dari itu kagiatan tomas, pemuda dan OKP dan Ormas, merupakan bentuk upaya dalam melakukan pencegahan terjadinya konflik dalam rangka menyukseskan Pilkada Damai 2018. "Kita harapkan tomas bisa meminimalisir terjadi aksi anarkis, kita harus menanamkam pemilu damai pada masyarakat.

Baca: 32 Nyawa Melayang di Jalan Merangin, Didominasi Human Error Akibat Kelalaian

Baca: Kartu Parkir Belum Tersosialisasi, Target PAD Baru 75 Persen

Karena ada beberapa kendala dalam melakukan pengawasan oleh Panwaslu, yaitu kurangnya SDM, luasnya wilayah kerja serta pelanggaran yang begitu komplek di lapangan. Sehingga, dibutuhkan partisipasi dari masyarakat.

Sedangkan Kapolres Kerinci melalui Kasat Reskrim Polres Kerinci, Iptu Dedi Kurniawan, mengajak masyarakat untuk ikut menjaga kemanan dalam pesta demokrasi 2018 mendatang, tanpa harus merusak dan anarkisme. Dia mengatakan, jika ditemukan pelanggaran pemilu silakan laporkan kepada Panwaslu, nanti bila ada mengandung unsur pidana akan rekomendasi ke Gakkundu.

"Lapor saja ke panwas pemilu nantikan bisa dibahas di Gakkundu, kan kalau terbukti bisa didiskualifikasi, tanpa harus merusak dan membakar fasilitas umum. Apalagi Kerinci ini masuk zona merah, makanya harus kita ubah image itu," katanya.

Baca: Handphone Merk Samsung dan Xiaomi Banyak Dipalsukan. Begini Cara Membedakannya

Baca: Karena Minder, Banyak Warga Suku Anak Dalam Berhenti Sekolah

Baca: VIDEO: Latihan Bareng Rossa dan Isyana, Celana yang Dikenakan BCL Bikin Salfok

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved