Berita Nasional
Berani Anggota DPR RI Fraksi NasDem Sebut Rezim Jokowi Jahat, Ini Sosok dan Alasannya
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem menyatakan masa pemerintahan Presiden ke-7, Jokowi rezim jahat seketika menjadi sorotan publik.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah pernyataan Mori Hanafi, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem terkait masa pemerintahan Presiden ke-7, Joko Widodo atau Jokowi seketika menjadi sorotan publik.
Pernyataan politisi NasDem itu yakni menyebut rezim Jokowi jahat.
Anggota Komisi V itu menyampaikan penilaian negatif itu pada Selasa (18/11/2025) lalu.
Anak buah Partai Nasdem yang diketuai Surya Paloh itu menyampaikan itu berbicara pada rapat kerja Komisi V dengan Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta.
Mori Hanafi mengungkapkan, sejumlah bendungan yang dibangun di era Jokowi tidak berfungsi.
"Terkait dengan bendungan, Pak. Izin saya mau sampaikan begini, Pak. Bendungan ini, Pak, banyak dibangun di zaman Pak Jokowi, Pak. Tapi hampir semua bendungan yang dibangun di era Pak Jokowi itu enggak habis dipakai sampai sekarang, Pak. Enggak fungsi, Pak. Enggak ada jaringan irigasinya," kata Mori.
Mori bahkan tidak segan-segan menyebut rezim Jokowi jahat karena membangun bendungan berorientasi proyek semata.
Bahkan, kata Mori, tanah yang digunakan untuk membangun bendungan pun bermasalah.
Baca juga: Cek Fakta: Anies Baswedan Otak Tudingan Ijazah Jokowi Oleh Roy Suryo Cs Adalah Hoaks
Baca juga: Pelarian 4 Tahun Pentolan TPNPB Maam Taplo Berakhir di Keerom Papua
Baca juga: 3 Oknum TNI di Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN Dijerat Pasal Berlapis: Hingga Pembunuhan Berencana
"Pak, di Bendungan Tanjung yang Bapak datangi itu, Pak. Bapak bayangkan kita keluar duit satu koma sekian triliun, Pak, ada dua bendungan, Pak, sampai sekarang enggak bisa dipakai dan tanahnya bermasalah."
"Betul kata Pak Dirjen, saya begitu datang, Pak, langsung, Pak, ditumpukin sertifikat sama masyarakat."
"Menurut saya, Pak, menurut pandangan saya, rezim yang lama itu jahat. Loh, dia bangun itu kan orang baru tahu urusan proyek, Pak. Itu, Pak, pendekatannya pendekatan proyek, Pak. Dia enggak peduli itu barang enggak bisa dipakai, bisa kita bayangkan itu, Pak," tegas Mori.
Mori memaparkan kondisi bendungan yang dibangun di era Jokowi agar jangan diulangi pada era Presiden Prabowo Subianto.
"Nah, ke depan, Pak Menteri, Bapak harus selektif, Pak. Karena bendungan ini, izin, Pak, saya sudah hitung ini, bendungan itu mahal Pak. Bayangan Bendungan Tanju itu habis Rp 1,4 triliun hanya mengairi 2.250 hektar sawah. Kalau Bapak hitung berapa? Belum termasuk jaringan irigasinya. Kecuali Bapak bisa kaitkan bendungan itu untuk satu termasuk pengendalian banjir di situ, dua bisa masuk spam di situ, tiga bisa masuk perikanan di situ, empat bisa masuk untuk pariwisata Pak Menteri bisa Pak ada kenilaian ekonomisnya Pak."
"Tapi kalau cuma Bapak bangun bendungan, habis itu lagi Bapak bangun irigasinya, coba Bapak hitung, Pak, berapa habis uang kita, Pak? Belum lagi pemeliharaannya akibat sedimentasi yang begitu tinggi," paparnya.
Lantas, seperti apa profil dari Mori Hanafi?
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/20251124-Mori-Hanafi-DPR-RI-Fraksi-NasDem-dan-Jokowi.jpg)