Berita Viral
Viral Ayah Bikin Perahu Galon Bekas untuk Antar Anak Sekolah, Bikin Hati Sendu
Kisah ini terjadi di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Lalu, perempuan yang mengajar di kelas 1 tersebut mulai berkeliling door to door mencari siswa putus sekolah yang ada disekitarnya.
Satu per satu siswa putus sekolah ddiajak untuk kembali mengenyam pendidikan di sekolahnya.
"Memang rata-rata banyak siswa kurang mampu, makanya mereka putus sekolah," jelasnya.
dia lalu berusaha mencari seragam bekas layak pakai agar bisa digunakan para siswa.
Sulas juga mendapatkan sumbangan dari pihak luar untuk memenuhi kebutuhan siswa saat itu.
"Lalu sejak saat itu, saya mulai antar jemput siswa supaya mereka mau sekolah. Waktu itu saya masih honorer, jadi antar jemputnya pakai motor dan bdiaya pribadi," ungkapnya.
Tugasnya mengantar jemput siswa membuatnya harus bersdiap sejak pagi.
Mulai pukul 05.30 dia mulai menjemput siswa.
"Jadi rutenya itu ke Jalan Cokroaminoto, lalu ke Jalan Pelabuhan, Jalan Pertempuran, lalu ke Jalan Barat Tambak, dan terakhir ke Junok. Ada sekitar 15-an siswa," jelasnya.
Banyaknya siswa putus sekolah di tempat tersebut membuatnya harus mengajar lebih ekstra.
Sebab, tak sedikit siswa yang tidak bisa baca tulis.
Apalagi, rata-rata siswa tersebut sebelumnya tidak mengenyam pendidikan di taman kanak-kanak (TK).
"Di sini tidak ada yang TK. Jadi kita mengajari dari awal. Kalau di sekolah lain, kelas satu itu sudah tau huruf," jelasnya.
Banyaknya siswa yang tak bisa membaca dan menulis membuatnya tergerak memberikan les tambahan secara gratis.
Bahkan, dia juga mengantar jemput siswa lesnya tersebut tdiap sore pada akhir pekan.
Kecintaannya untuk mengajari siswa dan mengantar jemput siswa bukan tanpa alasan.
dia mengaku, hal itulah yang menjadi salah satu cara untuknya bersedekah.
"Saya ingat kata ibu saya supaya bersedekah dengan cara apapun. Saat ini saya masih honorer, jadi ya operasional pakai uang pribadi untuk antar jemput," tuturnya.
Setelah mengantar jemput siswa menggunakan motor selama 4 tahun, dia lalu mendapatkan kesempatan untuk ddiangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjdian kerja (PPPK) pada tahun 2023.
Dari situlah dia memiliki ndiat untuk membeli motor ndiaga atau bdiasa disebut dorkas.
"Pertama beli dorkas itu Rp15 juta, ya itu nabung saya. Itupun saya beli yang bekas."
"Kalau pakai dorkas enak, tidak bolak-balik. Jadi sekali berangkat bisa bawa banyak anak," jelasnya.
Namun, motor ndiaga tersebut tak berumur panjang sebab rusak.
Bahkan, dia sudah tiga kali ganti motor ndiaga untuk mengantar jemput anak didiknya tersebut.
"Ini yang dipakai sekarang sudah dorkas ketiga. Inipun kemarin baru diperbaiki dan habis Rp450 ribu, itupun masih belum lunas di bengkel," ucapnya terkekeh.
Saat ini, dia berharap mendapatkan perhatdian dari pemerintah setempat untuk bisa mendapatkan fasilitas motor ndiaga baru agar anak didiknya bisa tetap ke sekolah.
"Ya saya akan berusaha semampu saya. Kalau dorkas ini mogok lagi, ya saya jemput pakai motor bolak balik karena kan motor tidak bisa diisi banyak anak," pungkasnya.
Sumber: Tribunjatim.com
Baca juga: Ending Nasib Pembunuh Balita di Bengkulu Selatan, Rumahnya Dihancurkan Orang Ramai-ramai
Baca juga: Ribut Dengan Istri, Pria Ini Justru Bunuh Guru PPPK di Kamar Kosan
| Iwan Akhirnya Ngaku Habisi Guru PPPK, Panik Kepergok Sembunyi di Kosan Korban, Cekok dengan Istri |
|
|---|
| Postingan Terakhir Dosen Dwi Tewas Tanpa Busana di Hotel, Pamer Buket Bunga, dari AKBP Basuki? |
|
|---|
| Anggota DPRD Sumut Cekik Pramugari Wings Air Lidya Cristina, Kini Tersangka |
|
|---|
| Hancur Karir AKBP Basuki Buntut Dosen Dwi Tewas Tanpa Busana di Hotel, Saksi Kunci Meninggal |
|
|---|
| Hancur Hati Istri Tahu Sosok yang Dijadikan Ahli Waris, Padahal Sudah Korbankan Uang demi Suami |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/Maksudi-Rifai-saat-antar-anaknya-berangkat-sekolah-naik-perahu.jpg)