Berita Politik

Gerindra di 'Rumah' Jokowi Tolak Budi Arie Gabung 'Kapal' Prabowo: Track Record-nya Mengkhawatirkan

DPC Gerindra Solo, kota asal  Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, terang-terangan menolak rencana Budi Arie.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Kolase foto antara Budi Arie, Prabowo Subianto, Jokowi dan Gerindra 

TRIBUNJAMBI.COM - Keinginan Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi untuk merapat ke Partai Gerindra demi memperkuat agenda Presiden Prabowo Subianto tampaknya terganjal di level akar rumput. 

DPC Gerindra Solo, yang berada di kota asal Presiden ke-7, Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, terang-terangan menolak rencana tersebut.

Penolakan keras ini dipicu dua alasan utama.

Salah satunya adalah rekam jejak atau track record  Budi Arie yang dinilai "mengkhawatirkan" usai dicopot dari jabatan menteri.

Budi Arie Ingin Merapat ke 'Kapal' Prabowo Subianto

Sinyal Budi Arie untuk bergabung dengan partai berlambang kepala Burung Garuda itu menguat pasca Kongres III Projo pada awal November 2025. 
Dalam kongres tersebut, Budi Arie telah menyatakan dukungan penuhnya kepada pasangan Prabowo-Gibran.

Ia bahkan meminta izin kepada relawan Projo untuk berpartai, mengisyaratkan tujuannya adalah Partai Gerindra yang dipimpin langsung oleh Presiden terpilih.

"Kami akan mendukung partai yang dipimpin oleh Presiden Prabowo," ujar Budi Arie, mengklaim langkah ini dilakukan untuk memperkuat agenda politik Presiden.

Baca juga: DPC Gerindra Makassar Tolak Budi Arie Gabung: Tujuan Harus Jelas, Bukan Sekadar Momen Politik

Baca juga: 2 Guru Dipecat Gegara Bantu 10 Honorer Tak Bergaji: Polda Sulsel Periksa Polisi yang Tangani Kasus

Baca juga: Alasan Polda Metro Jaya Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Periksa 9 Jam Terkait Ijazah Jokowi

Budi Arie bahkan sudah mengonfirmasi akan segera bertemu langsung dengan Prabowo Subianto untuk menyampaikan kesiapan dirinya bergabung. Ia menyebut, kesediaan ini juga karena Prabowo telah lebih dulu menanyakan kesediaannya.

"Apalagi Pak Prabowo sudah menanyakan kesediaan saya,” katanya.

20251114- Budi Arie, Prabowo Subianto, Jokowi dan Gerindra
Kolase foto Budi Arie, Prabowo Subianto, Jokowi dan Gerindra

Dua Alasan Penolakan dari DPC Partai Gerindra Solo

Meskipun mendapat lampu hijau dari Ketua Umum Prabowo, keinginan Budi Arie justru mendapat batu sandungan dari pengurus daerah. 

Ketua DPC Partai Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno, mengungkap dua alasan mengapa pihaknya menolak.

1. Masalah Track Record dan Reshuffle

Ardianto yang juga Wakil Ketua III DPRD Kota Surakarta menyoroti rekam jejak Budi Arie

Meskipun loyalis Jokowi ini sempat menjabat Menkominfo, sorotan tajam tertuju pada pencopotannya dari kursi Menteri Koperasi Indonesia dalam Kabinet Merah Putih, yang baru dijabatnya kurang dari setahun.

Budi Arie dicopot pada reshuffle kabinet 8 September 2025. 

Bagi pengurus Gerindra Solo, peristiwa ini merupakan indikasi adanya masalah serius.

"Pertama, kami dari akar rumput, mengingat track record dari Mas Budi Arie ini, bagi kami, membuat kami tidak nyaman," ujar Ardianto, yang akrab disapa Ardi, saat menjadi tamu di KompasTV.

"Yang kemarin, ketika beliau menjadi menteri, akhirnya di-reshuffle. Berarti kan track record-nya, ada yang sedikit bermasalah."

Menurut Ardi, Gerindra ingin mempertahankan keselarasan. 

Baca juga: Rocky Gerung: Manuver Budi Arie Pindahkan Projo ke Gerindra Sogokan Politik Jokowi Demi Dinasti

Baca juga: Roy Suryo Sumringah Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam Sebagai Tersangka Tudingan Ijazah Palsu Jokowi

Adanya riwayat reshuffle mengindikasikan Budi Arie berpotensi membawa dinamika negatif ke dalam partai.

2. Melompat Langsung ke Level Pusat (DPP)

Alasan kedua terkait prosedur masuk partai. Gerindra Solo pada dasarnya terbuka bagi siapa pun yang ingin bergabung. 

Namun, Ardianto menilai Budi Arie memiliki ambisi untuk langsung menduduki posisi di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra, bukan memulai dari level daerah (DPC).

"Kami dari Gerindra sangat terbuka untuk siapa pun yang mau bergabung... Tapi, kalau [langsung] di DPP, ya jangan dulu lah," tegas Ardi.

Ia mengingatkan bahwa banyak kader lama telah "berdarah" dan merintis karir dari bawah. 

Memasukkan tokoh dengan track record bermasalah dan langsung menempatkannya di pusat dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru dan mengganggu dinamika internal partai.

"Rekan-rekan yang sudah berdarah di sana kan cukup banyak... Kita sama-sama berjalan dari bawah dulu," tutup Ardianto, menyiratkan bahwa Budi Arie harus meniti karir politik di partai dari level daerah jika ingin diterima di 'rumah' Prabowo.

Penolakan dari DPC Gerindra Solo ini menciptakan dilema. 

Di satu sisi, Ketua Umum Prabowo Subianto menyambut baik, namun di sisi lain, akar rumput Gerindra menunjukkan resistensi kuat terhadap masuknya tokoh yang dianggap memiliki rekam jejak kurang mulus dari 'lingkaran Jokowi'.

'Digoda' Prabowo Subianto

Sebelumnya, Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat 'menggoda' Budi Arie Setiadi dalam pidatonya di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025) lalu.

Baca juga: Budi Arie Gigit Jari, Keinginan Masuk Gerindra Ditolak Kader, Pengamat Sebut Wajar

Baca juga: Serangan Balik Politisi PDIP Usai Dilaporkan Atas Ucapannya Tentang Soeharto: Silakan Adu Data-Fakta

Prabowo sempat bertanya apakah Budi Arie kini bergabung dengan PSI.

"Menteri Koperasi, Saudara Budi Arie Setiadi. Ini Masuk PSI kau? Bukan?” kata Prabowo menggoda Budi Arie.

Seluruh kader PSI pun langsung bersorak merespons pertanyaan Prabowo kepada Budi Arie tersebut.

Saat itu, Budi Arie terlihat mengangkat tangan dan menggoyangkannya yang berarti tidak.

Tak langsung berhenti, Prabowo masih lanjut bertanya apakah Budi Arie bergabung dengan PSI atau Gerindra.

"PSI atau Gerindra kau?” ujar Prabowo.


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Serangan Balik Politisi PDIP Usai Dilaporkan Atas Ucapannya Tentang Soeharto: Silakan Adu Data-Fakta

Baca juga: Daftar Kenaikan UMP Jambi 5 Tahun Terakhir, UMP Jambi 2026 Bakal Jadi Rp3,5 Juta?

Baca juga: 2 Guru Dipecat Gegara Bantu 10 Honorer Tak Bergaji: Polda Sulsel Periksa Polisi yang Tangani Kasus

Baca juga: Sosok Yusuf Saadudin, Dirut Bank BJB yang Meninggal Dunia Jumat Dini Hari

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 2 Alasan DPC Partai Gerindra Solo Tolak Budi Arie Setiadi: Track Record-nya Mengkhawatirkan

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved