Polemik di Papua

TPNPB Deklarasikan 'Perang Terbuka' di Yahukimo dan Intan Jaya, Ancam Eksekusi Warga Non-Papua

TPNPB dari dua komando daerah pertahanan (Kodap) secara resmi mendeklarasikan siap perang terbuka melawan pasukan militer Indonesia. 

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Facebook
Jubir TPNPB Sebby Sambom 

TRIBUNJAMBI.COM - Ketegangan di Papua melonjak tajam setelah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dari dua komando daerah pertahanan (Kodap) secara resmi mendeklarasikan siap perang terbuka melawan pasukan militer Indonesia. 

Pernyataan mengejutkan ini disertai dengan ultimatum keras yang secara spesifik menargetkan warga non-Papua, atau yang disebut TPNPB sebagai "warga imigran".

Pernyataan kesiapan perang ini disampaikan oleh Brigjen Elkius Kobak dan Mayor Kopitua Heluka dari Kodap XVII Yahukimo, bersamaan dengan Mayor Karel Tipagau dari Kodap VIII Intan Jaya pada Minggu, 2 November 2025.

Menurut Sebby Sambom, juru bicara markas pusat komando nasional TPNPB, TPNPB Kodap XVII Yahukimo mengambil langkah ini sebagai respons terhadap kebijakan bersama aparat keamanan dan paguyuban di Dekai yang membatasi aktivitas warga, termasuk:

 - Penutupan semua kios pada pukul 19.00 WIT.

 - Pembatasan penjualan bensin tidak lebih dari 100 liter.

 - Larangan keluar masuk sendirian bagi warga non-Papua.

Namun, poin yang menjadi pemicu utama adalah klaim TPNPB bahwa militer Indonesia melibatkan warga sipil non-Papua sebagai agen intelijen.

Baca juga: CCTV Rekam Detik-detik Warga Sipil Ditikam di Papua Pegunungan, 3 Pelaku Diduga Simpatisan TPNPB

Baca juga: Ahmad Sahroni Terima Lapang Dada Dinonaktifkan 6 Bulan dan Tak Terima Gaji dari DPR RI

Baca juga: Jatah Preman Modus Baru Kepala Daerah Kantongi Uang Haram, Terbongkar dari OTT Gubernur Riau

"Menanggapi keputusan pihak kolonial, maka kami TPNPB Kodap XVII Yahukimo dengan tegas mengimbau kepada warga imigran Indonesia untuk segera keluar dari Yahukimo

Semua kios segera ditutup untuk selamanya dari wilayah operasi TPNPB,” tegas perwakilan TPNPB.

Lebih lanjut, Brigjen Elkius Kobak menyampaikan ancaman yang sangat serius.

“Kami siap eksekusi mati seluruh warga imigran jika masih berkeliaran di Yahukimo.” 

TPNPB beralasan eksekusi terpaksa dilakukan karena militer Indonesia telah menginstruksikan warga sipil non-Papua untuk melaporkan aktivitas TPNPB, menjadikan mereka target dalam wilayah konflik bersenjata.

TPNPB juga mendesak Pemerintah Kabupaten Yahukimo agar segera memulangkan seluruh warga non-Papua untuk menghindari jatuhnya banyak korban jiwa.

Siap Buka Lapangan Perang di Sugapa

Dari Kodap VIII Intan Jaya, Mayor Karel Tipagau juga melaporkan kesiapan untuk membuka medan perang demi merebut kemerdekaan Papua.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved