Berita Politik

Jokowi Tak Goyah, Tolak Projo Jadi Partai: Kawal Prabowo-Gibran Sampai 2029

Arahan utama yang diberikan Jokowi kepada Projo adalah konsisten mengawal pemerintahan baru, setidaknya hingga akhir periode pertama.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kompas.com/Kolase Tribun Jambi
Jokowi, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka 

TRIBUNJAMBI.COM - Relawan Pro Jokowi (Projo) bersiap menggelar Kongres ketiga pada 1-2 November 2025. 

Namun, jauh sebelum palu kongres diketuk, arah gerak organisasi relawan ini sudah dibahas tuntas dalam pertemuan khusus antara para pengurus.

Pertemuan itu dipimpin Ketua Umum Budi Arie Setiadi dengan Dewan Pembina mereka, Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi, di Solo pada 24 Oktober lalu.

Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Damanik, mengungkapkan hasil pertemuan tersebut saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Kawal Prabowo-Gibran Sampai 2029

Freddy menegaskan, arahan utama yang diberikan Jokowi kepada Projo adalah konsisten mengawal pemerintahan baru, setidaknya hingga akhir periode pertama.

"Beliau konsisten masih pada tetap kawal pemerintahan Prabowo-Gibran. Jadi kawal Prabowo-Gibran sampai periode ini selesai, tahun 2029," tegas Freddy.

Pertemuan di Solo ini juga menjadi ajang koordinasi Projo, yang mengakui Kongres ketiga mereka telah terlambat hampir setahun dari jadwal ideal di akhir 2024. 

Baca juga: Muak! Waketum Projo dan Jokowi Kompak Ogah Respon Roy Suryo Soal Isu Ijazah Palsu

Baca juga: Akhir Pelarian Dugi Telenggen, Pentolan TPNPB di Papua Penembak Polisi Diringkus Tanpa Perlawanan

Baca juga: Modus Cuci Uang Jaringan Narkoba Malaysia Terbongkar di Jambi: Rp1,4 Miliar Disita!

Freddy Damanik menyebut, diskusi mengenai wacana mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran selama dua periode belum menjadi fokus utama. 

"Diskusi kemarin belum ada itu. Sampai 2029 kawal dulu ini," tambahnya.

Desakan Jadi 'Partai Super Terbuka'

Di tengah arahan pengawalan pemerintahan, pengurus Projo kembali menyampaikan aspirasi terbesar para kadernya: transformasi Projo menjadi partai politik (parpol).

"Jujur, keinginan Projo menjadi partai ini sebetulnya adalah keinginan sebagian besar teman-teman di Projo, baik di cabang, di provinsi, maupun di pusat," aku Freddy. 

Keinginan ini muncul agar Projo dapat bertarung di Pemilu Legislatif (Pileg), tidak hanya berperan saat pemilihan presiden (Pilpres).

Namun, Freddy mengungkapkan bahwa tanggapan Jokowi tetap sesuai dengan sikapnya selama ini, yakni enggan membentuk atau bergabung dengan parpol konvensional.

Jokowi mengajukan konsep yang sama sekali berbeda, yaitu Partai Super Terbuka.

Konsep Partai Super Terbuka ala Jokowi:

1. Transparan dan Efisien

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved