Polemik di Papua

Hutan Nabire Dikepung, Pengejaran Intens KKB Papua Aibon Kogoya, Kapolres: Kami Tak Takut!

KKB Papua pimpinan Aibon Kogoya menjadi sasaran utama operasi gabungan TNI-Polri setelah melancarkan serangan mematikan di Nabire, Papua Tengah.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Aparat keamanan berkomitmen penuh untuk memburu dan menangkap KKB Papua, memastikan tidak ada satu pun celah bagi mereka untuk lolos dari kawasan hutan Nabire. 

"Kami telah berulang kali memerintahkan agar seluruh kendaraan sipil yang melintas di jalan Trans Nabire membuka kaca mobil dan helm untuk orang asli Papua. Jika tidak diindahkan, kami siap tembak karena kami cap sebagai agen intelijen militer pemerintah Indonesia,” jelas Sebby, tanpa memberikan rincian lebih lanjut terkait identitas korban sipil.

Detik-Detik Rombongan Kapolda Di-Sanggong

Di sisi lain, laporan dari aparat keamanan menguatkan adanya serangan brutal tersebut.

Baca juga: Lompat ke Jurang Demi Nyawa: Kesaksian Korban Selamat Detik-detik Mencekam Serangan KKB Papua

Baca juga: Pujian Jokowi untuk Setahun Prabowo-Gibran: Kinerja Cukup Baik, Program Unggulan Berjalan

Kapolres Nabire AKBP Samuel D. Tatiratu menjelaskan, serangan diawali dengan penembakan brutal di Kali Semen yang menewaskan satu warga sipil, Masturiyadi (50), dan melukai empat warga sipil lainnya.

Ketika rombongan Kapolda Brigjen Pol Alfred Papare—yang didampingi Dirintel, Dirkrimum, Dansatbrimob, Kapolres Nabire, dan Dandim 1705/Nabire—kembali dari mengevakuasi korban dan meninjau TKP, mereka disergap (disanggong) di sekitar KM 17-18.

Tembakan KKB Papua diarahkan ke bagian belakang mobil rombongan, melukai empat polisi.

Korban luka dari pihak kepolisian termasuk perwira Kasat Narkoba Polres Nabire yang terkena serpihan tembakan di pinggir kepala.

Dua personel, Hardiman Sirait (45) dan Laode Munafrin Isra (30), dilaporkan telah menjalani operasi dan dalam kondisi stabil, sementara Thomas H Bisararisi (26) dan Galuh Yudistiawan (28) juga terluka.

Dalam pernyataan sikap yang sama, TPNPB mengklaim telah menyebar 1.340 pasukannya dari Intan Jaya ke Nabire, Manokwari, dan Waropen untuk "siaga perang".

Mereka juga memperingatkan tukang ojek, penambang emas ilegal, pencari kayu gaharu, dan investor untuk menghentikan aktivitas di Papua, dengan ancaman "tembak, potong, dan bakar".

Menanggapi situasi ini, AKBP Samuel menegaskan bahwa aparat gabungan TNI-Polri kini meningkatkan patroli dan memperkuat pos-pos penjagaan dengan bantuan personel Brimob.

"Situasi pun kondusif dan beberapa kendaraan sudah bisa lalu-lalang," tutup Samuel, sambil menambahkan bahwa pihaknya juga telah memberikan santunan dan bantuan pemakaman bagi korban sipil.

Penyelidikan dan pengejaran terhadap kelompok Aibon Kogoya terus digencarkan.

DISCLAIMER

Berita ini bersifat informasi dan tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun, melainkan sebagai bentuk penyampaian informasi dan keresahan publik.


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved