Polemik di Papua
KKB Papua Ngaku Bakar Kantor Samsat di Yahukimo: Jadi Markas Intelijen
TPNPB-OPM atau KKB Papua klaim sebagai dalang di balik terbakarnya Kantor Samsat di Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat pagi (12/9/2025).
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua, yang juga dikenal sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), membuat pengakuan mengejutkan terkait insiden pembakaran di Yahukimo.
Mereka mengklaim sebagai dalang di balik terbakarnya Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) di Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat pagi (12/9/2025).
Melalui siaran pers resmi, TPNPB-OPM Kodap XVI Yahukimo secara terang-terangan menyatakan bertanggung jawab atas aksi tersebut.
Panglima mereka, Brigjend Elkius Kobak, bersama Mayor Kopitua Heluka, menegaskan aksi itu bukanlah perbuatan acak.
Melainkan sebuah misi yang direncanakan.
"Pembakaran Kantor Samsat tersebut kami lakukan karena telah digunakan oleh aparat militer Indonesia untuk menjalankan misi intelijennya," ujar Mayor Kopitua Heluka dalam siaran pers yang diterima.
Mayor Kopitua Heluka menjelaskan pembakaran dilakukan oleh pasukan KKB Papua yang dipimpin oleh Mingkin Suhun.
Aksi ini diklaim terjadi pada subuh hari atas perintah langsung dari Komandan Batalion HSSBI, Mayor Enos Kobak dan Wene Kobak.
Baca juga: KKB Papua Klaim Tembak Jatuh Pesawat Nirawak Militer Gunakan Ketapel
Baca juga: Profil Komjen Dedi Prasetyo, Sosok Wakapolri yang Masuk dalam Daftar Calon Kapolri Pengganti Listyo
Baca juga: Jokowi Duga Ada yang Back Up Penggugat Ijazahnya, Gibran-KPU: Nanti Ijazah Jan Ethes Dimasalahkan
Pengakuan ini tidak hanya sekadar klaim tanggung jawab, tetapi juga diiringi dengan pesan provokatif.
Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM mengeluarkan peringatan keras kepada aparat militer Indonesia agar tidak melakukan penangkapan sembarangan terhadap warga sipil sebagai buntut dari insiden ini.
"Pasukan kami yang lakukan aksi ini dan siap bertanggung jawab. Dan juga kami mengimbau kepada warga imigran Indonesia untuk keluar dari wilayah perang di Tanah Papua," kata pernyataan tersebut.
Dalam siaran pers yang sama, KKB Papua kembali menegaskan ancaman mereka.
Mereka menyatakan, "TPNPB siap merebut kembali kemerdekaan bangsa Papua dan pertempuran akan tetap berlanjut demi kemerdekaan."
Pesan ini menunjukkan bahwa insiden pembakaran ini adalah bagian dari konflik yang lebih besar dan berpotensi memicu eskalasi lebih lanjut.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian dan TNI di Kabupaten Yahukimo belum memberikan klarifikasi atau konfirmasi resmi terkait klaim KKB Papua.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.