Polemik di Papua

KKB Papua Klaim Tembak Jatuh Pesawat Nirawak Militer Gunakan Ketapel

TPNPB-OPM atau yang disebut KKB Papua mengaku telah menembak jatuh sebuah pesawat nirawak pakai ketapel.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
PESAWAT NIRAWAK JATUH - Pesawat nir awak milik militer Indonesia yang oleh TPNPB berhasil ditembak jatuh pada Rabu, (10/9/2025) di Sugapa, Kabupaten Puncak. Pesawat ini disebut beroperasi di Kabupaten Intan Jaya, Puncak Ilaga, dan Kabupaten Mimika. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah klaim mengejutkan datang dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau yang disebut KKB Papua.

Penembakan itu dilakukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya. 

Mereka mengaku telah menembak jatuh sebuah pesawat nirawak (drone) milik militer Indonesia pada Rabu (10/9/2025). 

Hal yang membuat klaim ini menjadi sorotan, mereka mengatakan berhasil menjatuhkan drone tersebut hanya dengan menggunakan ketapel.

Klaim itu disampaikan dalam siaran pers yang diterima pada Jumat (12/9/2025).

PESAWAT NIRAWAK JATUH - Pesawat nir awak milik militer Indonesia yang oleh TPNPB berhasil ditembak jatuh pada Rabu, (10/9/2025) di Sugapa, Kabupaten Puncak. Pesawat ini disebut beroperasi di Kabupaten Intan Jaya, Puncak Ilaga, dan Kabupaten Mimika.
PESAWAT NIRAWAK JATUH - Pesawat nir awak milik militer Indonesia yang oleh TPNPB berhasil ditembak jatuh pada Rabu, (10/9/2025) di Sugapa, Kabupaten Puncak. Pesawat ini disebut beroperasi di Kabupaten Intan Jaya, Puncak Ilaga, dan Kabupaten Mimika. (Ist)

TPNPB-OPM menyebut drone itu beroperasi di wilayah udara Intan Jaya, Puncak Ilaga, dan Mimika

Menurut KKB Papua itu, pesawat nirawak tersebut ditembak jatuh di atas Gunung Wabu.

Drone itu jatuh pada hari yang sama sekitar pukul 15.00 WIT di Yogatapa, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Baca juga: WASPADA Israel, Iran Baru Pakai 5 Persen Rudal dan Pesawat Nirawak, Sisanya Siap Menunggu Waktu

Baca juga: KKB Papua Eksekusi Mati Seorang Banpol di Yahukimo, TPNPB-OPM Tuding Korban Mata-mata Aparat

Baca juga: Siapa Komjen Suyudi Ario? Calon Kapolri Gantikan Listyo Sigit, Alumni Akpol 1994 Bareng Sambo

TPNPB-OPM mengatakan drone tersebut adalah pesawat pengintai dengan berbagai fungsi.

Termasuk pemantauan geografis, fotografi, dan videografi. 

Pesawat ini diduga digunakan oleh militer Indonesia untuk memantau pergerakan warga sipil dan KKB Papua di wilayah konflik.

Terutama di sekitar Blok B Wabu, sebuah kawasan tambang emas yang dikabarkan akan dieksploitasi.

Drone Bayraktar TB2 buatan Turki difoto pada 16 Desember 2019 di pangkalan udara militer Gecitkale dekat Famagusta di Republik Turki Siprus Utara (TRNC) yang memproklamirkan diri. Pesawat tnirawak tersebut dikirim ke Siprus utara di tengah meningkatnya ketegangan atas kesepakatan Turki dengan Libya yang memperpanjang klaimnya ke Mediterania timur yang kaya gas.
Drone Bayraktar TB2 buatan Turki difoto pada 16 Desember 2019 di pangkalan udara militer Gecitkale dekat Famagusta di Republik Turki Siprus Utara (TRNC) yang memproklamirkan diri. Pesawat tnirawak tersebut dikirim ke Siprus utara di tengah meningkatnya ketegangan atas kesepakatan Turki dengan Libya yang memperpanjang klaimnya ke Mediterania timur yang kaya gas. (AFP/BIROL BEBEK)

Dalam laporannya, kelompok tersebut menegaskan kepada Panglima TNI, Agus Subianto, untuk menghentikan penggunaan pesawat nirawak dan warga sipil sebagai mata-mata. 

Mereka mengklaim sudah mengetahui identitas agen intelijen Indonesia, yang membuat ruang gerak militer menjadi terbatas.

Pihak KKB Papua menganggap penggunaan drone dan warga sipil sebagai agen intelijen ini adalah bukti kegagalan militer Indonesia dalam medan perang di Papua. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved