Berita Viral

Mengejutkan Mahfud MD Bongkar Soal Nadiem, Hotman Paris Langsung Pasang Badan: Belum Ada Bukti

Mengejutkan pernyataan Mahfud MD soal sosko Nadiem Makarim dalam sebuah podcast 'Terus Terang' yang tayanga Senin (8/9/2025).

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Mengejutkan Mahfud MD Bongkar Soal Nadiem, Hotman Paris Langsung Pasang Badan: Belum Ada Bukti 

TRIBUNJAMBI.COM - Mengejutkan pernyataan Mahfud MD soal sosko Nadiem Makarim dalam sebuah podcast 'Terus Terang' yang tayanga Senin (8/9/2025).

Ya, Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD mengaku jika Nadiem Makarim adalam pribadi yang memiliki integritas tinggi dan bersih dari korupsi.

Namun, Mahfud MD menilai penempatan Nadiem makarim sebagai Menteri Pendidikan kurang tepat karena latar belakangnya bukan berasa dari dunia pendidikan.

"Dia bersih (korupsi) itu iya, tapi birokrasi ndak paham dia," ujar Mahfud MD.

Kemudian Mahfud MD juga menyoroti minimnya kunjungan Nadiem ke perguruan tinggi untuk menyosialisasikan program pemerintah selama menjabat sebagai menteri. Ia menilai hal tersebut menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap birokrasi pemerintahan.

Dalam perbincangan tersebut, Mahfud MD turut membahas kasus Chromebook yang menyeret nama Nadiem. Ia menyebut bahwa meskipun Nadiem dikenal bersih, tetap ada kekeliruan dalam kebijakan yang diambil.

Baca juga: Sinyal Raffi Ahmad Jadi Menpora Ganti Dito Ariotedjo Menguat, Postingan Suami Nagita Slavina Disorot

Baca juga: Tangis Sri Mulyani Pecah Usai Perpisahan dengan Jajaran Kemenkeu, Para Pegawai: Terima Kasih Ibu

Baca juga: Ngerinya Sahroni Sekeluarga Dibantai Gegara Rp750 Ribu, Habisi Pakai Pipa Besi, Bayi di Tenggelamkan

"Tetapi dalam kasus ini, sekarang jadi tersangka itu memang sebersih apapun tetap keliru," jelas Mahfud.

Mahfud mengungkapkan bahwa sebelum dilantik sebagai menteri, Nadiem sudah membahas kerja sama dengan Google terkait Chromebook dalam sebuah grup WhatsApp. Bahkan, sapaan 'Mas Menteri' sudah digunakan dalam grup tersebut sebelum Nadiem resmi menjabat.

Ia juga mempertanyakan kebijakan Chromebook yang sebelumnya ditolak oleh Menteri Muhadjir dan telah dihentikan di Malaysia pada 2019 karena dianggap tidak bermanfaat.

"Berarti sudah ada bayangan ke situ. Padahal Chromebook itu ketika diajukan ke Menteri sebelumnya, Pak Muhadjir tidak direspons artinya ditolak. Kenapa? Karena Chromebook itu sudah dipakai di Malaysia 2013 dan justru diberhentikan tahun 2019 karena dianggap tidak bermanfaat, malah di kita diteruskan," ujar Mahfud.

Mahfud menilai bahwa indikasi Means Rea atau niat melakukan kesalahan pidana bisa terlihat dari pembahasan di grup WhatsApp tersebut. 

"Itu yang menyebabkan bagi Kejaksaan Agung, itu Means Rea. Ditolak oleh Menteri, dihentikan di Malaysia, lalu sudah ada Grup WA yang membicarakan bahwa kita harus bekerja sama dengan Google," jelasnya.

Di akhir pernyataannya, Mahfud mengajak masyarakat untuk terus memantau perkembangan kasus ini, mengingat pentingnya dunia pendidikan bagi masa depan bangsa. "Mari kita lihat perkembangannya, karena ini Menteri Pendidikan ya. Banyak orang bertaruh nyawa demi pendidikan," tutup Mahfud MD.

Pembelaan Hotman Paris

Kuasa hukum Hotman Paris Hutapea menegaskan bahwa kliennya, Nadiem Makarim, tidak menerima uang sepeser pun dari proyek pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved