Berita Viral
Mengejutkan Mahfud MD Bongkar Soal Nadiem, Hotman Paris Langsung Pasang Badan: Belum Ada Bukti
Mengejutkan pernyataan Mahfud MD soal sosko Nadiem Makarim dalam sebuah podcast 'Terus Terang' yang tayanga Senin (8/9/2025).
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
Dalam konferensi pers yang digelar di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025), Hotman menyampaikan bahwa tidak ada bukti rekening bank maupun keterangan saksi yang menunjukkan Nadiem menerima dana dari proyek tersebut.
"Sekali lagi tidak ada satu sen pun, baik dari segi bukti rekening bank maupun dari segi saksi yang menyatakan Nadiem pernah terima uang, tidak ada," ujar Hotman.
Ia juga membandingkan kasus ini dengan perkara dugaan korupsi yang sempat menjerat eks Menteri Perdagangan, Tom Lembong. Menurutnya, unsur memperkaya diri dalam kasus Nadiem belum terbukti.
"Jadi persis sama dengan kasus Tom Lembong, dari segi unsur memperkaya diri belum terbukti. Korupsi itu harus memperkaya diri atau orang lain. Jadi untuk memperkaya diri belum ada bukti," jelasnya.
Hotman mengungkapkan bahwa Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah melakukan dua kali audit terhadap proyek pengadaan laptop Chromebook untuk tahun 2020, 2021, dan 2022.
Hasil audit tersebut menunjukkan tidak ada markup dalam proses pengadaan. Audit juga menilai program bantuan laptop untuk SD, SMP, dan SLB yang bersumber dari APBN telah sesuai dari segi waktu, jumlah, harga, kualitas, dan manfaat.
"Di dalam dua kali audit dilakukan oleh BPKP, semuanya disebutkan bahwa tidak ada markup," kata Hotman.
Ia menambahkan bahwa pemilihan laptop dilakukan melalui Lembaga Kebijakan Pendanaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), sesuai prosedur yang berlaku.
Audit BPKP juga mencatat bahwa pemanfaatan laptop Chromebook telah mencapai 95 persen, dengan guru 86 persen dan kepala sekolah 57 persen. Audit dilakukan di 22 provinsi dan menunjukkan bahwa unit laptop telah diterima dan digunakan.
"BPKP juga mengatakan dari segi Kemendikbud tidak ada pelanggaran. Memang ada unit yang rusak atau tidak bisa dipakai, tapi dari segi pengiriman barang dari pusat sudah semuanya," tutup Hotman dikutip dari Tribunnews.com.
Kasus Semakin Kompleks
Kasus ini menjadi semakin kompleks karena Nadiem juga terseret dalam penyelidikan kasus pengadaan layanan Google Cloud oleh KPK. Meski belum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, pemeriksaan intensif terhadap dirinya dan mantan staf khususnya menunjukkan bahwa penyelidikan masih terus berjalan.
Program Digitalisasi Pendidikan yang digagas selama pandemi Covid-19 menjadi latar belakang dari dua kasus ini. Chromebook dan layanan Google Cloud merupakan bagian dari ekosistem teknologi yang mendukung pembelajaran daring. Namun, dugaan penyimpangan dalam pengadaan perangkat keras dan lunak tersebut menimbulkan pertanyaan besar tentang transparansi dan akuntabilitas di lingkungan Kemendikbudristek.
Nadiem Makarim justru diduga menjadi korban dari sistem birokrasi yang rumit. Namun, kasus ini menjadi pelajaran tentang pentingnya integritas, transparansi, dan pemahaman birokrasi dalam menjalankan program-program strategis pemerintah.
Fakta-Fakta Kasus yang Menjerat Nadiem Makarim:
Mahfud MD
Nadiem Makarim
Hotman Paris
Mantan Menko Polhukam
korupsi
laptop Chromebook
Tribunjambi.com
Sinyal Raffi Ahmad Jadi Menpora Ganti Dito Ariotedjo Menguat, Postingan Suami Nagita Slavina Disorot |
![]() |
---|
Tangis Sri Mulyani Pecah Usai Perpisahan dengan Jajaran Kemenkeu, Para Pegawai: Terima Kasih Ibu |
![]() |
---|
Ngerinya Sahroni Sekeluarga Dibantai Gegara Rp750 Ribu, Habisi Pakai Pipa Besi, Bayi di Tenggelamkan |
![]() |
---|
DPO 11 Tahun dan Lolos Jadi Anggota DPRD Wakatobi, Ini Tanggapan Litao dan Hanura |
![]() |
---|
Awal Mula Kasus Lama Anggota DPRD di Wakatobi Terbongkar Setelah 11 Tahun DPO, Kok Bisa Dapat SKCK? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.