Berita Selebritis

Rieke Diah Pitaloka Bongkar Kinerja Eko Patrio di DPR RI, Politisi PDIP: Mas Eko Itu Tulus Orangnya

Namun, di tengah badai kritik, rekan sejawatnya, Rieke Diah Pitaloka, justru membongkar sisi lain dari Eko Patrio. 

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Eko Patrio dan Rieke Diah Pitaloka 

TRIBUNJAMBI.COM - Aktor sekaligus politikus yang merupakan eks anggota DPR RI bernama Eko Patrio, belakangan menjadi sorotan publik. 

Rumahnya bahkan menjadi sasaran penjarahan massa akibat isu tunjangan rumah anggota legislatif. 

Situasi semakin memanas setelah beredar video sejumlah anggota DPR RI yang dinilai nir-empati karena asyik berjoget saat Sidang Tahunan MPR. 

Imbasnya, Eko Patrio dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.

Namun, di tengah badai kritik, rekan sejawatnya, Rieke Diah Pitaloka, justru membongkar sisi lain dari Eko Patrio

Sosok politisi PDI Perjuangan yang sudah lama bekerja sama dengan Eko di Komisi VI itu mengungkapkan bahwa Eko adalah sosok yang tulus.

Melalui wawancara di kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Rieke Diah Pitaloka, yang dikenal lewat perannya sebagai Oneng, memberikan pandangannya tentang sosok Eko Patrio.

"Mas Eko tentu saja interaksi kami sering karena saya anggota, Mas Eko wakil ketua sekarang. Dan lama kita di Komisi VI," ujar Rieke.

Baca juga: Blak-blakan Bongkar Kinerja Uya Kuya dan Eko Patrio Selama di DPR, Rieke Pitaloka Sentil Kasus Tanah

Baca juga: Kinerja Uya Kuya di DPR RI Dibongkar Rieke Diah Pitaloka, Politisi PDIP: Aku Kehilangan Uya

Baca juga: Tragedi Cinta Berdarah di Mojokerto: Alvi Maulana, Sosok di Balik Mutilasi Keji Sang Kekasih

Ia mengakui, Eko memiliki gaya kerja yang unik, namun tulus. 

"Mas Eko itu tulus orangnya. Memang konyol," kata Rieke.

Meskipun begitu, Rieke tidak membela sepenuhnya. 

Dia menekankan bahwa Eko perlu memperbaiki gestur dan cara komunikasinya sebagai seorang wakil rakyat, terutama di tengah situasi yang sensitif.

Rieke juga mengungkap sisi baik Eko yang jarang diketahui publik. 

Diaa menceritakan bagaimana Eko Patrio turut membantu dirinya dalam mengurus permasalahan sengketa tanah Mat Solar, yang dikenal dengan perannya sebagai Bang Juri di sitkom Bajaj Bajuri.

"Kasusnya Bang Juri (Mat Solar) aku di-support banget sama Mas Eko," ungkap Rieke.

Dukungan Eko ternyata tidak hanya sebatas itu. Rieke menyebut, berkat sinergi mereka di Komisi VI, banyak kasus besar berhasil dibongkar.

Baca juga: Mumpung Presiden Tegas! Rieke Diah Pitaloka Blak-blakan Minta Evaluasi Gaji-Tunjangan Pejabat Negara

Baca juga: Penyebab Alvi Tega Memutilasi Kekasih Jadi 65 Bagian di Kamar Kos Mojokerto

"Pelunasan tanah dan beberapa kasus, membongkar mafia pangan, membongkar mafia timah, sebagai pimpinan termasuk yang memberi ruang kepada kami untuk akhirnya kasus-kasus besar itu, termasuk Pertamina," jelasnya.

Rieke mengapresiasi Eko Patrio yang selalu memberikan ruang untuk berpendapat dan tidak pernah membatasi mereka dalam persidangan.

"Dia memberikan ruang," tutup Rieke.

Kesaksian Rieke Diah Pitaloka memberikan perspektif berbeda tentang sosok Eko Patrio

Meskipun gaya komunikasinya dianggap kontroversial, di balik layar ia adalah sosok yang suportif dan berperan penting dalam pembongkaran kasus-kasus besar.

PAN Hentikan Gaji hingga Tunjangan Eko Patrio dan Uya Kuya

DPP Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI kembali mengambil langkah tegas kepada kedua kadernya yakni Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dan Surya Utama alias Uya Kuya yang sudah dinonaktifkan sebagai anggota DPR RI.

Kini Fraksi PAN di DPR RI menyatakan bakal mengajukan permintaan resmi penghentian seluruh hak yang melekat pada jabatan, termasuk gaji, tunjangan, dan fasilitas, untuk diproses melalui Sekretariat Jenderal DPR RI dan Kementerian Keuangan kepada keduanya.

Ketua Fraksi PAN DPR RI, Putri Zulkifli Hasan, menyampaikan, langkah ini berlaku bagi kedua kadernya tersebut terhitung sejak penonaktifannya diresmikan pada 1 September 2025.

"Fraksi PAN sudah meminta agar hak berupa gaji, tunjangan, dan fasilitas lain yang melekat pada jabatan anggota DPR RI dengan status non-aktif dihentikan selama status tersebut berlaku. Ini merupakan bentuk tanggung jawab Fraksi PAN dalam menjaga akuntabilitas dan kepercayaan publik," tegas Putri Zulhas dalam keterangan resminya, Rabu (3/9/2025).

Baca juga: Tragedi Berdarah di Belawan: Tawuran Brutal, 1 Remaja Tewas, Warga Ketakutan

Langkah ini kata dia, bagian dari upaya menjaga marwah DPR RI sekaligus memastikan penggunaan anggaran negara berjalan sesuai aturan, dengan tetap mengedepankan proses yang adil, transparan, dan sesuai mekanisme resmi.

Hanya saja Putri Zulhas tidak menjelaskan secara detail hingga kapan berlakunya penghentian pemberian gaji dan tunjangan kepada Eko Patrio dan Uya Kuya itu.

Diketahui, Eko Patrio dan Uya Kuya telah ditetapkan nonaktif sebagai anggota DPR RI terhitung sejak 1 September 2025. 

Keduanya dinonaktifkan lantaran sikap dan pernyataannya yang mencederai perasaan rakyat dan memperkeruh keadaan saat ini.

Rumah Eko Patrio Dipasang Garis Polisi Usai Penjarahan, Polisi Disebut Sudah Olah TKP

Garis polisi terpasang di kediaman anggota DPR RI sekaligus komedian Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, menyusul aksi penjarahan oleh massa tak dikenal yang terjadi pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025. 

Berdasarkan keterangan dari petugas keamanan kompleks, aparat kepolisian disebut telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Minggu malam, 31 Agustus 2025.

Dua sekuriti yang berjaga di sekitar rumah menyatakan bahwa olah TKP telah dilakukan, meski mereka tidak mengetahui waktu pasti pelaksanaannya karena sedang tidak bertugas.

“Sudah olah TKP semalam. Tapi untuk jam berapanya saya kurang tahu, karena saya sedang libur,” ujar salah satu sekuriti, di lokasi, Senin (1/9/2025).

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Nicholas Ary Lilipaly, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah saksi dan mengumpulkan rekaman CCTV dari sekitar lokasi untuk mengungkap pelaku serta motif di balik penjarahan.

Ia menegaskan bahwa tindakan main hakim sendiri tidak dibenarkan dalam hukum, dan kepolisian berkomitmen mengusut tuntas siapa saja yang terlibat dalam perusakan maupun pengambilan barang dari rumah Eko Patrio.

Lebih lanjut, Kombes Pol Nicholas menyebut penjarahan berlangsung dalam tiga gelombang, dengan massa datang silih berganti dan menjebol pintu rumah yang saat itu kosong.

Polisi menduga insiden ini dipicu oleh kemarahan publik terhadap sikap Eko Patrio dalam Sidang Tahunan MPR/DPR yang dinilai tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat. Aparat mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan tindakan anarkis yang dapat membahayakan keamanan lingkungan.

Rumah Eko Patrio merupakan satu dari beberapa kediaman anggota DPR RI yang menjadi sasaran perusakan dan penjarahan oleh massa tak dikenal pada Sabtu, 30 Agustus 2025.

Insiden tersebut terjadi bersamaan dengan demonstrasi yang berlangsung anarkis di sejumlah wilayah Indonesia, menyusul kematian pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan, dalam rangkaian unjuk rasa "Bubarkan DPR" di Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis, 28 Agustus 2025.

Affan Kurniawan tewas terlindas kendaraan taktis saat melintas di tengah kericuhan demonstrasi yang dipicu oleh isu kenaikan tunjangan DPR dan tuntutan buruh. 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Cekcok Berujung Maut: Oknum Perwira TNI di Keerom Papua Tembak Juniornya hingga Tewas

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Program di Diklatcab VII BPC HIPMI Kota Jambi

Baca juga: Sinopsis Confidence Queen Episode 2, Sand Foundation

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved