Tumpang Tindih Sertifikat di Jambi

Warga Kenali Ancam Tutup Akses Pertamina jika Status Zona Merah tak Dibatalkan

Ratusan massa menggeruduk Kantor Pertamina Jambi, Senin (24/11/2025). Kedatangan mereka menuntut Pertamina membatalkan status zona merah di Kenali

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Mareza Sutan AJ
Tribunnews.com/Srituti Apriliani Putri
GERUDUK PERTAMINA - Puluhan warga Kenali menggeruduk kantor Pertamina EP Jambi, Senin (24/11). Mereka menuntut pembatalan status zona merah di lahan yang mereka tempati. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ratusan massa menggeruduk Kantor Pertamina Jambi, Senin (24/11/2025).

Kedatangan mereka untuk menuntut Pertamina membatalkan status zona merah di kawasan Kenali.

Satu di antara orator demo mengatakan, mereka telah puluhan tahun tinggal di sana, tapi tiba-tiba diklaim sepihak oleh Pertamina.

"Tan Malaka pernah berkata, jangan kompromi sama penjajah," teriaknya 

Warga tersebut juga mengancam jika zona merah tidak dicabut, anak sumur bor yang ada di Kota Jambi akan mereka tutup.

Massa Tuntut Bukti

Aksi masa yang menuntut Pertamina membatalkan zona merah mendesak pihak Pertamina untuk menunjukan bukti kepemilikan tanah yang mereka klaim sebagai milik Pertamina.

Namun perwakilan Pertamina yang menemui warga tidak dapat menunjukan bukti kepemilikan mereka.

Kondisi ini membuat aksi masa menjadi semakin kesal, salah satu orator aksi masa mengatakan dari dahulu sampai saat ini mereka selalu membayar PBB.

Namun, beberapa tahun terakhir ini Pertamina datang mengklaim tanah mereka.

"Kami punya sertifikat SHM, kami bayar pajak, tapi tanah kami diklaim Pertamina," teriaknya Senin (24/11/2025).

Salah satu warga saat demo mengatakan Pertamina baru mengklaim tanah mereka pad tahun 2022, sedangkan mereka sudah puluhan tahun tinggal di sana bahkan ada yang sudah tiga generasi.

Lebih lanjut ia mengatakan, klaim sepihak Pertamina tersebut karena laporan yang tidak memiliki dasar oleh Pertamina Jambi kepada Pertamina pusat atas kepemilikan tanah mereka.

Sehingga, tanah warga yang telah puluhan tahun hidup disana juga ikut di klaim mereka.

Mereka juga mengatakan selama ini Pertamina tidak pernah turun ke masyakat atau melakukan pengukuran ulang, namun langsung mengklaim sepihak.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved