Berita Jambi
Dari Genset ke Penerangan Desa: Listrik yang Mengubah Takdir Masyarakat Transmigrasi
Dari Genset ke Penerangan Desa: Listrik yang Mengubah Takdir Masyarakat Transmigrasi
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
"Melihat kondisi itu, sempat ada inisiatif 'genset desa'.
Pemerintah desa mencoba menyediakan satu genset besar untuk membantu warga secara menyeluruh, harapannya bisa lebih adil dan murah," jelas Dedek.
Namun, harapan itu padam dengan cepat. "Itu tak bertahan lama," lanjutnya.
Masuknya listrik negara menjadi cahaya bagi warga desa dengan energi tanpa batas lagi.
"Makanya," sela Heri, "ketika tiang-tiang PLN akhirnya ditancapkan pada 2006, itu rasanya seperti kemerdekaan kedua."
Malam pertama listrik negara menyala, suasananya seperti Lebaran. Anak-anak berlarian di jalan, takjub melihat desa mereka terang benderang.
Listrik PLN bukan sekadar mengganti genset.
Ia mengubah paradigma: dari energi yang mahal, terbatas, dan eksklusif, menjadi stabil, terjangkau, dan merata untuk semua.
Bagi Dedek Sucandra, momen itu adalah "detonator" ekonomi desa.
Dari Dapur Rumahan ke Jalan Utama
Transformasi dimulai dari dapur-dapur warga. Heri menceritakan, tetangganya yang pertama kali beli freezer.
"Dia mulai jualan es batu dan es lilin. Dulu tidak terbayangkan. Dalam setahun, dapurnya sudah di-renovasi dari hasil jualan es."
Kini, delapan belas tahun kemudian, berjalan di jalan utama Desa Kehidupan Baru menawarkan pemandangan yang sama sekali berbeda. "Sekarang lihat sendiri, UMKM mudah ditemui di sepanjang jalan," ujar Heri.
Warung kelontong yang dulu hanya menjual mi instan dan kebutuhan pokok, kini berderet dengan kulkas pendingin.
"Warga tak perlu khawatir panasnya cuaca. Mau cari air dingin, es batu, gampang," katanya tersenyum.
| Gerak-gerik Siswi 6 SDN 84 Kota Jambi yang Hilang, Terakhir Terlihat di Depan Alfamart Selincah |
|
|---|
| Berawal dari Perang Sarung, Remaja di Jambi Jadi Gladiator Geng Motor, Kini Diringkus Polisi |
|
|---|
| Remaja 14 Tahun di Jambi Tikam Lawan Saat Duel, Celurit Dibeli Online Rp200 Ribu |
|
|---|
| Aksi Duel Geng Motor di Jelutung, Polisi Amankan Remaja 14 Tahun, Tikam Lawannya dengan Celurit |
|
|---|
| Pesan Terakhir Naura Sebelum Hilang: “Aku Esok Pergi Jauh dan Pindah Sekolah” |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/Listrik-Desa-2.jpg)