Berita Batang Hari

Operasi Zebra 2025 di Batang Hari, 50 Kendaraan Terjaring di Hari Pertama

Sekira 50 kendaraan terjaring pelanggaran pada hari pertama Operasi Zebra 2025 di Kabupaten Batang Hari, Senin (17/11/2025).

|
Tribunjambi.com/Khusnul Khotimah
Sekitar 50 kendaraan terjaring pelanggaran pada hari pertama Operasi Zebra 2025 di Kabupaten Batang Hari, Senin (17/11/2025). 

TRIBUNJAMBI.COM, BATANG HARI – Sekitar 50 kendaraan terjaring pelanggaran pada hari pertama Operasi Zebra 2025 di Kabupaten Batang Hari, Senin (17/11/2025).

Polres Batang Hari menggelar Operasi Zebra 2025 di Simpang Kejaksaan, tepatnya di Simpang Empat Tugu Jam, Muara Bulian.

Kasat Lantas Polres Batang Hari, AKP Agung Prasetyo, mengatakan pemilihan lokasi ini dilakukan karena tingginya mobilitas masyarakat, baik yang berangkat ke kantor, sekolah, maupun berbelanja.

“Simpang ini merupakan titik strategis sehingga kami memilih melakukan patroli dan peneguran simpatik kepada para pelanggar lalu lintas yang berpotensi menyebabkan kecelakaan,” katanya.

Dari hasil kegiatan pertama ini, mayoritas pelanggaran didominasi pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm.

“Kami telah memberikan surat teguran kepada sekitar 50 pelanggar hari ini, dan sebagian besar pelanggaran terkait penggunaan helm,” jelasnya.

Operasi Zebra 2025 di wilayah hukum Polres Batang Hari akan berlangsung selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025.

Ke depan, titik-titik patroli akan diperluas berdasarkan kondisi lapangan dan analisis kecelakaan lalu lintas.

“Patroli akan diperluas ke kawasan rawan, seperti wilayah Nes dan Pemayung, yang sering dilalui kendaraan bermuatan berat, termasuk roda enam dan angkutan batubara,” ujarnya.

Selain itu, polisi juga akan memperketat penindakan terhadap pelanggaran yang berpotensi menimbulkan konflik di masyarakat.

“Pelanggaran seperti balapan liar, knalpot brong, dan angkutan yang tidak sesuai ketentuan akan kami tindak tegas,” pungkasnya.

Salah satu pengendara yang terjaring razia, Indah (19), mengaku cemas saat diberhentikan petugas karena tidak menggunakan helm.

“Awalnya saya sudah tahu ada razia, tapi karena buru-buru berangkat kerja, saya lupa pakai helm. Tiba-tiba petugas meminta saya berhenti,” katanya.

Meski sempat panik, Indah mengakui kesalahannya dan menerima tindakan dari petugas.

“Saya paham kalau saya salah. Walaupun sedikit kesal karena mengejar jam kerja, tetap saja saya harus lebih hati-hati,” ujarnya.

Pengalaman serupa juga dialami Nadiya (18), yang turut terjaring dalam razia tersebut. 

Ia menilai operasi ini bermanfaat, meski membuatnya terlambat bekerja.

“Sebetulnya razia ini bagus karena mengingatkan kami untuk lebih tertib. Tapi karena razia, saya jadi terlambat kerja dan motor saya ditahan sementara,” jelasnya.

Baca juga: Polres Tebo Apel Operasi Zebra Siginjai 2025, Ini Targetnya

Baca juga: Analisis Sentimen dan Framing Media terhadap Suku Anak Dalam atau SAD dalam Kasus Penculikan Bilqis

Baca juga: Guru SMP di Merangin Jambi Dianiaya Penambang Emas Ilegal di Depan Kelas, Murid Panik Berhamburan

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved