Penculikan Anak

Pola Sindikat dan Perjalanan Makassar-Merangin Gadis Kecil Korban Penculikan

Kasus penculikan anak berusia empat tahun bernama Bilqis Ramadhani asal Makassar, Sulawesi Selatan, terungkap di Kabupaten Merangin, Jambi.

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Tribun-Timur.com/Makmur
SINDIKAT PENCULIKAN - Empat sindikat penculikan gadis kecil asal Makassar yang ditemukan di Merangin dipemerkan aparat kepolisian, Senin (10/11). Inset: gadis kecil korban penculikan di Makassar. 

"Mereka tidak sepenuhnya memahami konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan,"tambahnya.

Berdasarkan keterangan yang diterima Warsi dari Begendang dengan anak tersebut, Robert mengatakan bahwa keterangan Begendang, istrinya didatangi seorang luar yang membawa anak perempuan bernama Bilqis ke kelompok mereka di sekitar Mentawak, Merangin.

"Si orang luar ini, meminta untuk merawat anak ini karena anak berasal dari keluarga kurang mampu dan tidak sanggup membiayai kehidupan anak tersebut.

"Penyerahan anak ini disertai selembar surat bermeterai Rp10 ribu yang menyatakan bahwa anak ini diserahkan oleh ibu kandungnya, dan tidak akan ada tuntut-menuntut dikemudian hari," jelasnya.

"Namun, sekitar dua hari anak tersebut bersama kelompok ini, ada informasi tentang penculikan. Begendang pun menyerahkan anak tersebut ke pihak berwenang," tambahnya.

KKI Warsi menegaskan bahwa dalam kasus ini, Orang Rimba korban dari sistem yang lebih besar korban dari kemiskinan struktural, kehilangan wilayah hidup, dan ketidakadilan sosial.

"Ada pihak lain yang memanfaatkan kerentanan mereka. Melalui narasi palsu, janji ekonomi, atau bujukan emosional, Orang Rimba dijadikan alat dalam jejaring kejahatan yang mereka sendiri tidak pahami," kata Robert.

KKI Warsi menyerukan agar penegakan hukum dan pemberitaan media dilakukan dengan perspektif perlindungan terhadap kelompok rentan.

Publik dan aparat diminta berhati-hati agar tidak menjadikan Orang Rimba kambing hitam atas persoalan sosial yang lebih luas.

"Yang perlu diusut bukan hanya siapa yang terlibat, tetapi siapa yang memanfaatkan Orang Rimba dan menciptakan kondisi yang membuat mereka terjebak dalam situasi ini," tegas Robert Aritonang.

Kasus ini diharapkan menjadi momentum untuk melihat secara utuh problematika Orang Rimba, dan mulai langkah-langkah untuk pemulihan persoalan sosial mereka, dengan memperluas akses terhadap pendidikan, layanan dasar, dan pengakuan hak atas wilayah hidup.

Bilqis Alami Trauma

Akibat peristiwa yang ia alami, Bilqis mengalami trauma. Ia syok, karena terpisah dari kelurganya lebih dari satu pekan.

"Anak tersebut cukup baik, cuma memang sudah banyak komunikasi dengan banyak orang SAD jadi anaknya ada kebingungan," ujar Direktur Reserse Kriminal Tindak Pidana Umum (Dirreskrimum) Polda Jambi, Kombes Pol Jimmy Christian Samma pada Senin (10/11).

Selain itu, saat ditemukan Bilqis juga tidak banyak berbicara.

Jimmy menjelaskan gadis kecil itu diduga trauma karena, sejak diculik di Makassar, sudah beberapa kali dipindahtangankan oleh orang-orang yang berbeda.

"Kemudian juga dia banyak ketemu orang beda. Dari Makassar beda, yang ambil beda, kemudian di Jambi, kemudian dioper oleh kedua pelaku yang namanya Meriana dan pacarnya.

"Kemudian dipindahkan lagi ke orang namanya Lina kemudian dibawa ke (perkampungan) Suku Anak Dalam," jelas Jimmy.

Saat ini, Bilqis sudah dikembalikan kepada orang tuanya di Makassar.

Sementara itu, polisi kini terus mendalami kasus ini untuk membongkar seluruh jaringan yang terlibat dalam tindak pidana penjualan anak ini.

 

Sebagian artikel ini disadur dari di Tribun-Timur.com dengan judul 4 Tersangka Sindikat Penculik Bilqis Dijerat Pasal Berlapis, Ancaman Penjara 15 Tahun Menanti

 

Baca juga: Waldi yang Renggut Hidup Dosen Wanita di Bungo Terancam Hukuman Mati

Baca juga: Jelinya Cara Bripda Waldi Renggut Hidup dan Kehormatan Dosen Wanita di Bungo

Baca juga: Komplotan WNA Cina Bobol Perusahaan Indonesia hingga Raup Miliaran Rupiah

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved