Opini

Hari Pahlawan: Pahlawan Rimba yang Terlupakan

Suku Anak Dalam di mengingatkan kita bahwa keberanian tidak selalu lantang, dan perjuangan tidak selalu di panggung besar. 

Editor: asto s
Istimewa
Dawam Suprayogi, Dosen Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi 

Fenomena ini bukan hanya soal kekurangan pangan, melainkan pergeseran budaya dan hilangnya kedaulatan ekologis.

Di sisi struktural, upaya pemerintah melalui program pemukiman atau bantuan sosial sering kali belum menyentuh akar persoalan, yakni lemahnya pengakuan terhadap hak atas tanah adat. 

Bahkan, sebagian keluarga yang tinggal di sekitar kawasan konservasi justru hidup di bawah tenda sementara. 

Kondisi ini menempatkan mereka dalam situasi serba terbatas, di mana strategi bertahan hidup yang diwariskan turun-temurun menjadi benteng terakhir ketahanan mereka.

Di tengah kondisi tersebut, nilai-nilai solidaritas tetap hidup. 

Prinsip berbagi “dak dimakan sendiri bae” menjadi bukti bahwa gotong royong masih menjadi sumber kekuatan utama. 

Di tengah keterbatasan pangan, mereka tetap memilih berbagi, menjaga air sungai yang tersisa, dan menanam kembali di lahan sempit. 

Meskipun demikian, nyatanya mereka beradaptasi bukan karena pilihan, tapi karena terpojok.

Hari Pahlawan mestinya tidak hanya mengenang perjuangan masa lalu, tetapi juga menyoroti mereka yang hari ini berjuang mempertahankan kehidupan di tengah perubahan besar. 

Kepahlawanan tak selalu berbentuk pertempuran bersenjata, melainkan keteguhan untuk menjaga nilai dan identitas ketika dunia berubah cepat.

Suku Anak Dalam mengingatkan kita bahwa keberanian tidak selalu lantang, dan perjuangan tidak selalu di panggung besar. 

Dari rimba Jambi, mereka memberi pelajaran berharga tentang ketahanan, kebersamaan, dan cinta pada tanah tempat berpijak. 

Barangkali, di tengah modernitas yang serba cepat, merekalah pahlawan sejati yang diam-diam menjaga makna kemerdekaan. 

Bukan untuk menguasai, tetapi untuk bertahan dengan martabat. (*)

*Dawam Suprayogi: Mahasiswa Program Studi Doktor Biologi, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Dosen Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi

Baca juga: Begendang Suku Anak Dalam Jambi Ungkap Bilqis Ramadhany Diculik Orang Asing lalu Dibawa ke Merangin

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved