“Pengendara motor tak sadarkan diri, sehingga dibawa ke rumah sakit terdekat. Di pagi hari, polisi ke lokasi untuk langsung olah TKP, aku lupa jam berapa,” jelasnya.
Laporan Polisi
Keluarga telah melaporkan kasus tabrak lari ini ke Polresta Jambi.
“Lagi diselidiki sama Unit Laka Lantas Polresta Jambi,” kata Sherin, beberapa hari lalu.
Ia menyebut, polisi kini sedang menelusuri mobil pelaku berdasarkan nomor pelat.
“Polisi lagi mencari mobil itu dari nomor pelat, masih menunggu kabar lanjut dari kepolisian,” tuturnya.
Sherin berharap pelaku segera bertanggung jawab.
“Sampai saat ini belum ada bertemu dengan pemilik mobil, pihak keluarga berharap adanya iktikad baik,” harapnya.
Sosok Liska di Mata Keluarga
Adik korban, Widya Sari, mengenang Liska sebagai pribadi yang ramah dan penuh kasih sayang.
“Sosok yang baik, ramah dengan keluarga,” katanya.
Ia menyebut kakaknya merupakan pekerja keras dengan empat orang anak yang belum menikah.
“Kakakku itu sosok yang tangguh, pekerja keras,” tuturnya.
Widya menambahkan, sejak 2014 Liska berjualan ayam di Pasar Mulya Sari atau kawasan 16 Mayang.
“Kakak (Liska) berjualan ayam di kawasan Pasar Mulya Sari atau daerah 16 Mayang, sejak 2014,” jelasnya.
Namun, sejak 2024 ia beralih menjadi pedagang pangsit.
“Sejak 2024 silam, ganti pekerjaan menjadi penjual pangsit di kawasan RS Royal Prima Kebun Kopi Kota Jambi,” ujarnya.
Seorang kerabat yang pernah menjadi pelanggan juga mengaku terkejut mendengar kabar ini.
“Aku langgganan ayam sama Liska, semenjak pindah ke Batang Hari, jarang berjumpa. Tiba-tiba dapat kabar kecelakaan Liska dari teman,” katanya saat membesuk Liska di ICCU RSUD Abdul Manap, tempo hari.
(Tribunjambi.com/Syrillus Krisdianto)
Baca juga: Anjing Liar Gigit 11 Warga Dua Malam Beruntun hingga Ada yang Hilang Jari
Baca juga: GOR Kota Baru Jambi Rusak, Promotor Event: Apa Menunggu Korban?
Baca juga: Korban Meninggal, Bagaimana Perkembangan Kasus Tabrak Lari di Mayang Mangurai Jambi?