TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pelaku kasus tabrak lari yang merenggut nyawa seorang wanita paruh baya di Kota Jambi hingga kini belum terungkap.
Korban adalah Liska Gita Sari (50), warga Mayang Mangurai, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi.
Anak korban, Sherin Vizky Givani mengungkapkan telah mendapat perkembangan kasus kecelakaan yang menimpa dirinya dan ibunya beberapa waktu lalu.
Pada Jumat (22/8/2025), ia menerima pesan singkat dari pihak kepolisian.
Namun, keluarga Liska Gita Sari masih menunggu perkembangan penyelidikan kasus tabrak lari yang merenggut nyawa Liska di kawasan Villa Kenali, Kota Jambi.
“Polisi mengabari via pesan singkat pada Jumat kemarin,” katanya, ketika dijumpai di rumah duka, Sabtu (23/8/2025).
Sherin menjelaskan, kepolisian memintanya hadir di kantor Unit Laka Lantas di Simpang Pulai untuk mendengarkan perkembangan kasus.
“Dikabari, hari ini ke kantor polisi, untuk mendapatkan perkembangan kasus, namun kami tidak bisa datang,” tuturnya.
Menurut Sherin, keluarga tidak dapat memenuhi undangan tersebut lantaran masih dalam suasana berduka setelah sang ibu meninggal dunia akibat kecelakaan.
“Rencananya Senin (25/8/2025) ke kantor, untuk mendapatkan perkembangan kasus,” jelasnya.
Sherin juga menyampaikan bahwa hingga kini pengendara mobil yang menabrak ibunya belum berhasil ditemukan.
“Polisi sudah mengecek CCTV di Indomaret dan Alfamart kawasan Villa Kenali, namun belum ketemu,” terangnya.
Ia menambahkan, keterbatasan jangkauan kamera membuat rekaman tidak menampilkan kondisi jalan.
“CCTV tidak sampai merekam kawasan jalan, kami masih menunggu perkembangan,” ujarnya.
Mengenang Sosok Ibu
Sherin menceritakan, almarhumah dikenal sebagai pribadi yang penuh kasih sayang dan dekat dengan banyak orang.
“Ibu itu penyayang, peduli dengan semua orang dan suka curhat,” katanya.
Selain itu, ibunya juga senang beraktivitas bersama teman-temannya.
“Ibu suka traveling, selain itu suka main TikTok juga, pokoknya Ibu sosok yang periang,” tuturnya.
Sherin berharap pelaku tabrak lari segera terungkap dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
“Harapanku sama seperti kemarin, semoga pelaku cepat bertanggung jawab, sebab ibu telah meninggal akibat kecelakaan itu,” terangnya.
Sherin menjelaskan, ibunya sempat dirujuk ke RS Bhayangkara pada Rabu (20/8/2025).
“Setelah wawancara dengan Tribunjambi.com kemarin di RS Abdul Manap, ibu dibawa ke RS Bhayangkara,” katanya.
Menurut Sherin, pada Jumat (22/8/2025), kondisi sang ibu tiba-tiba menurun.
“Tensi sempat turun, segera diambil tindakan medis dari rumah sakit itu,” tuturnya.
Saat itu, ibunya menjalani operasi syaraf.
“Setelah dioperasi, kondisi ibu stabil. Saat itu ibu dalam pengaruh obat bius selama 24 jam,” jelasnya.
Namun, kondisi kemudian memburuk.
“Detak jantung dan tensi ibu menurun drastis, dari tekanan 140, 120, 80, 50 hingga 0,” terangnya.
Pihak rumah sakit sempat menyarankan tindakan pompa jantung, tetapi keluarga menolak.
“Kami pihak keluarga menolak, karena kondisi patah tulang rusuk dan iga, jadi takut makin parah,” ujarnya.
Sherin mengatakan ibunya meninggal pada pukul 12.18 WIB.
“Segera dibawa ke rumah duka, dikawasan Villa Kenali," katanya.
Tak lama kemudian jenazah dimakamkan.
“Ibu langsung dimandikan dan dibacakan Yasin, sekira pukul 17.00 langsung dimakamkan di kawasan Mayang Ujung, Kota Jambi,” ujarnya.
Kronologi Kejadian
Sherin mengungkapkan, saat peristiwa terjadi, ia sedang membonceng ibunya sepulang dari rumah keluarga.
“Mau pulang, dari rumah tante di kawasan Citra Land menuju rumah almarhum nenek, di Villa Kenali,” katanya.
Saat melintas di jalan menurun Perumahan Villa Kenali, ada barang yang terjatuh.
“Aku berhenti, sementara ibu turun dari motor untuk mengambil barang itu,” tuturnya.
Tiba-tiba, sebuah mobil Hilux hitam melaju kencang dari arah Citra Land.
“Terjadilah tabrakan itu, sehingga ibu terpental serta mengenai tiang listrik,” jelasnya.
Pengemudi mobil langsung kabur, sementara korban tergeletak tak sadarkan diri.
“Dibawa ke RS Abdul Manap, akibat hal itu, pendarahan di kepala, telinga kanan, hidung mulut, tulang rusuk atau iga kiri. tulang iga kiri patah 4, lengan kiri patah,” terangnya.
Seorang warga, Isiman, mengatakan polisi baru datang untuk olah TKP pada pagi harinya.
“Pengendara motor tak sadarkan diri, sehingga dibawa ke rumah sakit terdekat. Di pagi hari, polisi ke lokasi untuk langsung olah TKP, aku lupa jam berapa,” jelasnya.
Laporan Polisi
Keluarga telah melaporkan kasus tabrak lari ini ke Polresta Jambi.
“Lagi diselidiki sama Unit Laka Lantas Polresta Jambi,” kata Sherin, beberapa hari lalu.
Ia menyebut, polisi kini sedang menelusuri mobil pelaku berdasarkan nomor pelat.
“Polisi lagi mencari mobil itu dari nomor pelat, masih menunggu kabar lanjut dari kepolisian,” tuturnya.
Sherin berharap pelaku segera bertanggung jawab.
“Sampai saat ini belum ada bertemu dengan pemilik mobil, pihak keluarga berharap adanya iktikad baik,” harapnya.
Sosok Liska di Mata Keluarga
Adik korban, Widya Sari, mengenang Liska sebagai pribadi yang ramah dan penuh kasih sayang.
“Sosok yang baik, ramah dengan keluarga,” katanya.
Ia menyebut kakaknya merupakan pekerja keras dengan empat orang anak yang belum menikah.
“Kakakku itu sosok yang tangguh, pekerja keras,” tuturnya.
Widya menambahkan, sejak 2014 Liska berjualan ayam di Pasar Mulya Sari atau kawasan 16 Mayang.
“Kakak (Liska) berjualan ayam di kawasan Pasar Mulya Sari atau daerah 16 Mayang, sejak 2014,” jelasnya.
Namun, sejak 2024 ia beralih menjadi pedagang pangsit.
“Sejak 2024 silam, ganti pekerjaan menjadi penjual pangsit di kawasan RS Royal Prima Kebun Kopi Kota Jambi,” ujarnya.
Seorang kerabat yang pernah menjadi pelanggan juga mengaku terkejut mendengar kabar ini.
“Aku langgganan ayam sama Liska, semenjak pindah ke Batang Hari, jarang berjumpa. Tiba-tiba dapat kabar kecelakaan Liska dari teman,” katanya saat membesuk Liska di ICCU RSUD Abdul Manap, tempo hari.
(Tribunjambi.com/Syrillus Krisdianto)
Baca juga: Anjing Liar Gigit 11 Warga Dua Malam Beruntun hingga Ada yang Hilang Jari
Baca juga: GOR Kota Baru Jambi Rusak, Promotor Event: Apa Menunggu Korban?
Baca juga: Korban Meninggal, Bagaimana Perkembangan Kasus Tabrak Lari di Mayang Mangurai Jambi?