Sang banyi sempat dilarikan ke Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kolonel Abundjani Bangko.
Meski telah mendapatkan perawatan intensif, kondisi bayi itu tidak bisa ditolong lagi.
Dia mengembuskan napas terakhir di ruangan instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit.
Peristiwa penganiayaan itu berawal saat Win meminta anaknya membantu mengisi air ke dalam ember.
Namun karena asyik bermain, anaknya tidak menuruti perintah ibunya.
Seketika Win emosi, kemudian langsung memukul Dep menggunakan gagang kayu sapu lidi sebanyak dua kali tepat di bagian perut.
Win kemudian menendang perut anaknya tiga kali dan memukul wajah satu kali.
Dia juga membanting anaknya ke lantai sebanyak tiga kali, lalu membenturkan kepalanya tiga kali ke lantai.
Setelah melakukan penganiayaan, Win pergi bekerja dan meninggalkan Dep di rumah bersama kakaknya.
Peristiwa itu terjadi pukul 09.00 WIB. Kemudian, pukul 12.00 WIB, kakak Dep yang melihat keanehan melaporkan kepada Win
Selanjutnya, pukul 16.00 WIB, Win pulang ke rumah untuk melihat kondisi anak kandung yang baru dianiayanya.
Karena tidak melihat perubahan, pukul 18.00 WIB, dia membawanya ke RSUD Kolonel Abundjani Bangko untuk dilakukan perawatan.
Dep sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit. Namun, pada Sabtu (25/2) pukul 01.00 WIB, dia meninggal dunia.
Polisi mengatakan hasil pemeriksaan kepolisian Win berstatus orang tua tunggal.
Dia single parent yang tinggal mengontrak, pekerjaanya buruh laundry dan harus menghidupi dua orang anaknya.