Acara KAMI di Surabaya Dibubarkan Polisi, Begini Reaksi Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo

Editor: Rahimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gatot Nurmantyo

TRIBUNJAMBI.COM - Acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (28/9/2020) dibubarkan polisi.

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang hadir saat deklarasi itu bereaksi karena acara KAMI dibubarkan polisi.

Acara Silaturahmi KAMI, yang bertempat di Gedung Jabal Nur, di Jalan Jambangan Kebon Agung, Kota Surabaya.

Namun, acara KAMI mendapat penolakan dari sejumlah orang hingga dibubarkan polisi. Salah satu momen terekam dalam video dan viral, lantaran tersebar di media sosial.

Tampak dalam video yang dilansir dari laman YouTube TVOne, Senin (28/9/2020), Gatoto Nurmantyo didatangi oleh pria dengan pakaian berwarna putih, yang disebut dari kepolisian.

Siapa PNS Dengan Gaji Tertinggi di Indonesia? Tukin Bisa Ratusan Juta, dan Besaran Gaji Lulusan STAN

Kini Menyesal Sudah Cerai, Terungkap Nama Gading Marten di Ponsel Gisel Sebelum Cerai: Gak Papa!

Heboh Foto Pernikahan Saipul Jamil dengan Indah Sari, Mantan Dewi Perssik Banjir Ucapan: Langgeng Ya

"Jadi bapak ibu sekalian KAMI ini adalah organisasi konstitusional, jadi kalau polisi minta dibubarkan mari kita bubar, ikuti apa yang disampaikan oleh polisi," ujar Gatot Nurmantyo.

Pernyataan Gatot Nurmantyo tersebut pun langsung diiringi riuh tepuk tangan dari para simpatisan KAMI yang hadir.

"Jangan banyak komentar, beliau bertugas, kita sama-sama Junjung tinggi apa yang dilaksanakan," ungkapnya lagi.

Gatot kembali menyampaikan agar para hadirin yang datang dalam silaturahmi KAMI tersebut mengikuti apa yang diperintahkan oleh aparat kepolisian.

JENDERAL TNI (Purn) Gatot Nurmantyo (Kompas.com/Roderick Adrian Mozes)

Gatot pun juga menyampaikan sempat bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat di Surabaya.

"Ya sudah dibubarkan ya kita ikut aja namanya warga negara, semuanya diam ikut aja karena memang ada perintahnya," lanjutnya lagi.

Sementara itu, Kapolsek Sawahan AKP Wisnu Setyawan Kuncoro mengatakan, acara silaturahim itu tak memiliki izin.

"Acara KAMI di Gedung Juang 45 tidak memiliki izin, penyelenggara harusnya juga mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19," kata Wisnu di lokasi.

Ditetapkan Jadi Tersangka Suap, Irjen Napoleon Bonaparte Praperadilankan Bareskrim Polri

Ini Pesan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Pada Prajurit TNI di Pilkada Serentak 2020

Mata Najwa Malam Tadi Viral, Najwa Shihab Wawancara Kursi Kosong: Mengapa menghilang, Pak Terawan?

Diwarnai Aksi Penolakan

Sebelumnya diberitakan, ratusan orang yang mengatasnamakan 'Surabaya Adalah Kita' menggelar aksi di Gedung Juang 45, Senin (28/9/2020).

Mereka menolak adanya deklarasi KAMI yang kabarnya akan digelar ditempat tersebut.

Dilansir dari Surya.co.id, Edi Firmanto, korlap aksi mengatakan pihaknya menolak deklarasi kelompok tersebut lantaran dianggap hanya akan membuat gaduh. "Yang pasti kita menolak deklarasi KAMI," kata Edi di lokasi.

Mereka berorasi, menyatakan penolakan.

Menurut Edi, jika untuk kepentingan politik, bisa menunggu di tahun 2024 mendatang tanpa perlu membuat gaduh.

"Surabaya adalah kita siap mengawal dan menjaga Surabaya agar tetap aman, damai dan kondusif dalam bingkai NKRI dan Pancasila," ujarnya.

Tanggapan KAMI

KAMI Jatim akhirnya angkat bicara terkait aksi penolakan massa di Gedung Juang 45 Jalan Mayjen Sungkono Surabaya, Senin (28/9/2020).

Rencananya, di lokasi tersebut akan digelar acara Silaturahim Akbar mereka.

Agus Mashum, Wakil Ketua Komite Eksekutif mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah mengajukan izin beberapa waktu lalu. Izin peminjaman juga sudah keluar.

"Namun, malam kami mendadak mendapat pembatalan," kata dia.

Keluar Dari Rutan, Brigjen Prasetijo Kenakan Seragam Polri Saat Mau Dilimpahkan ke Kejari

Warga Resah Pencurian Celana Dalam Perempuan Marak di Cianjur: Ditemukan Sudah Kondisi Kotor.

2021 Nanti 102 Juta Orang Indonesia Akan Disuntik Vaksin-19, Ini Kriteria Yang Mendapatkannya

Dia menuturkan, meski dibatalkan pihaknya sebenarnya tetap ingin menggelar acara di sana meskipun tidak di dalam gedung.

Apalagi, para pembicaranya sudah hadir. Di antaranya ada Gatot Nurmantyo dan lainnya.

Namun, kondisi yang tidak kondusif membuat mereka batal menggelar acara tersebut.

Sehingga, acara ramah tamah kemudian berlangsung di kawasan Jalan Jambangan. Namun, di sana juga mendapat demo massa yang menolak mereka.

Gedung Juang 45 Surabaya tempat digelarnya acara KAMI Jatim diblokade massa, Senin (28/9/2020). ((KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL))

"Itu acara di dalam gedung, menggunakan protokol Covid-19, damai dan tidak menimbulkan persoalan apapun, misalnya kekacauan sosial atau apapun. Lalu yang muncul justru ada massa yang mendemo kami," terangnya.

Sementara itu, Komite Eksekutif KAMI Jatim, Donny Handricahyono mengatakan, di Jalan Jambangan itu merupakan acara internal mereka.

Sebab, acara mereka hanya di Gedung Juang 45 seperti pamflet yang sudah beredar.

Diduga Dibunuh Teman Sebaya, Jenazah Bocah 13 Tahun Ditemukan Mengambang di Sungai

Antara G30S PKI & Operasi Rahasia CIA, Penggulingan Soekarno dan Telegram Marshall Green

Mantan Pengacara Vanessa Angel Akui Berikan 2 Butir Xanax, Istri Bibi Ardiansyah: Dia Kasih 6 Butir!

"(Di Jalan Jambangan) Saya tegaskan itu adalah acara pribadi, privat kalangan sendiri. Bukan acara yang harus kita share ke mana-mana," katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Mendapat Penolakan Massa Saat Gelar Acara di Surabaya, Begini Tanggapan KAMI Jatim

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Surya.co.id/Yusron Naufal Putra)

Berita Terkini