Emak-emak Dikejar dan Ditangkap Pedagang Pasar Lantaran Nekat Jajan Pakai Uang Palsu

Editor: Tommy Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Barang bukti uang palsu yang diamankan

TRIBUNJAMBI.COM - Pembeli memadati dagangan Suginem (55) di sebuah kios dalam Pasar Bendungan, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Suginem menjual jajanan pasar, seperti kue, roti hingga gorengan, setiap hari di kios yang tidak jauh dari pintu masuk gedung pasar.

Pembeli selalu banyak setiap pagi, seperti hari ini. Tak disangka, kondisi ramai itu malah dimanfaatkan orang untuk membeli dengan uang palsu.

"Posisi kios sedang ramai dan ibu saya yang melayani,” kata Evi Antasari (33), anak ke-3 dari Suginem, Jumat (11/9/2020).

Seorang pembeli membawa uang palsu itu adalah perempuan setengah baya. Ia membeli jajan pasar hingga Rp 15.000.

Ketika itu masih pukul 07.30 WIB. Ia membayar pakai satu lembar Rp 100.0000.

DERETAN Kekuatan Super Kopassus yang Buat Militer Asing Gentar, Bukan Satuan Elite Sembarangan

Bukan Pemimpin Biasa, Sosok Sebenarnya Kim Namjoon alias RM BTS, ARMY Ramai-ramai Ucap Terima Kasih

Tragis! Bocah 13 Tahun Tewas Usai Dihukum Squat Jump 100 Kali oleh Gurunya, Gegara Tak Kerjakan PR

Kenalan Di Medsos, Gadis 15 Tahun Dicabuli dan Diperkosa, Digerayangi Hingga Sampai Jakarta

Evi menceritakan, Suginem ragu pada keaslian uang itu. Ia tidak langsung memberi uang kembalian.

Suginem menyerahkan uang itu ke adik dari Evi, untuk dicek. Evi sempat nimbrung untuk melihat uang lembar merah itu.

Evi membalik-balik uang itu.

Ia lantas meyakini kalau selembar uang Rp 100.000 itu uang palsu.

“Saya minta pembeli itu mengganti pakai uang lain saja. Ia ganti dengan uang Rp 50.000, kemudian dia pergi jalan ke lorong itu,” kata Evi.

Diam-diam, salah seorang anak Suginem melaporkan kejadian ini pada satpam pasar, Suharno (50).

Satpam pasar langsung mengejar emak-emak yang mencurigakan itu, dicegah tidak keluar pasar, dibawa ke pos sekuriti untuk diperiksa.

Suharno menceritakan, ia tak menemukan uang palsu, baik pada dompet maupun motor perempuan itu.

“Saya tidak sampai menggeledah sampai ke balik baju dan dada,” kata Suharno.

Halaman
123

Berita Terkini