Emak-emak Dikejar dan Ditangkap Pedagang Pasar Lantaran Nekat Jajan Pakai Uang Palsu

Editor: Tommy Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Barang bukti uang palsu yang diamankan

Namun, kondisi pasar sudah telanjur tegang. Pasalnya, tidak hanya Suginem yang mengaku menjadi korban.

Suharno menceritakan, banyak pedagang selain Suginem yang pernah kena tipu uang palsu. Pelakunya tidak pernah tertangkap hingga kini.

Kali ini, mereka akhirnya bisa menangkap seorang pembeli dengan menggunakan uang palsu.

Kesal atas kejadian berulang, mereka pun melaporkannya pada polisi.

“Banyak pedagang pasar di sini pernah mengalami mendapat uang palsu. Karena itu, kami laporkan ke polisi kejadian ini. Orangnya dibawa ke polisi,” kata Suharno.

“Informasi terakhir, polisi yang tadi ke (pasar) sini mengatakan kalau menemukan 12 lembar uang palsu itu disimpan di balik kutang,” kata Suharno.

Disibukkan keramaian

Kios Suginem selalu penuh pembeli setiap pagi. Kebanyakan adalah orang berangkat kerja dan kantor yang membeli panganan untuk sarapan.

Para pembeli padat dan berdekatan. Sangat sibuk melayani pelanggan sehingga kerap tidak teliti ketika transaksi.

“Sehari bisa (omset) Rp 3 juta,” kata Suginem menggambarkan banyaknya pembeli datang. Beruntung ia mendapat dukungan anak-anaknya.

Hari itu, ia menerima selembar Rp 100.000 dari salah satu pembeli. Ia mengaku ragu lantas memastikan keaslian uang pada anak-anaknya.

Keraguan ini muncul lantaran Suginem pernah menjadi korban penipuan serupa belum genap satu bulan lalu.

Awalnya, Suginem belum menyadari uang palsu itu.

Usai jualan, ia menggunakan uang hasil dagangan untuk membayar suplier jajanannya.

Suplier dagangnya menolak uang Rp 100.000 dari Suginem dengan alasan uang palsu. Ia sadar bahwa uang itu dari salah satu pembeli.

Halaman
123

Berita Terkini