KONDISI Pengungsi di Nduga Papua Usai Setahun Konflik, Kedinginan, Makan Rumput, Daun dan Kayu

Editor: rida
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Nduga dalam pelarian di hutan, menghindari kontak senjata antara TNI/Polri dan kelompok bersenjata / Jurnalis Warga Noken (dok BBC Indonesia)

TRIBUNJAMBI.COM- Awal Desember 2019. Puluhan pekerja proyek pembangunan jembatan di Kabupaten Nduga tewas dibantai oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB). Jembatan yang menghubungkan Kali Yogi dan Kali Aorak adalah bagian dari proyek infrastruktur Trans Papua yang berada di ruas Wamena-Nduga-Batas Batu-Mamugu.

Tercatat 20 orang tewas saat pembantaian tersebut yakni 19 pekerja dan satu TNI.

Pembantaian tersebut menjadi salah satu pemicu konflik di Nduga Papua selama setahun terakhir.

Dokter Terheran-heran Lihat Kelamin Bocah di Malang, Disebut Ibunya Disunat Secara Gaib

Tak Ada Pesta Kembang Api, Gubernur Jambi Imbau Warga Tak Berlebihan Rayakan Tahun Baru

CERITA Sulaiman, Warga Jambi Terlibat Pembunuhan Sopir Taksi Online di Palembang: Katanya Cuma Mau

Akibat pembantaian tersebut, proyek Trans Papua yang dikerjakan sejak akhir 2016 dihentikan.

Kala itu Kodam XVII/Cendrawasih menegaskan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kogoya bertanggung jawab atas pembantaian di Nduga.

Ribuan warga mengungsi

Ribuan warga Nduga memilih mengungsi menyusul operasi militer yang dilakukan awal Desember 2018 untuk mengejar tersangka pembunuh proyek Trans Ppaua.

Pengungsi- pengungsi tersebut terjepit di tengah krisis berkepanjangan akibat kontak senjata antara TNI/Polri dan kelompok yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Salah satu pengungsi adalah Angelina Gwijangge, warga dari distrik Yigi di Kabupaten Nduga.

Ia memilih mengungsi dan sempat tinggal di hutan hingga akhirnya menumpang di rumah kerabatnya di Wamena, Kabupaten Jayawijaya selama berbulan-bulan.

Sebutan Pengkhianat Untuk Novel Baswedan Jadi Polemik, Pakar Ekspresi Ungkap Keanehan Ini

Resmi Jadian? Luna Maya Kepergok Gandeng Mesra Ryochin Sepanjang Acara Pesta Pernikahan Teman

Ribuan Ekstasi Diblender Campur Detergen, Kapolda Tak Mau Jambi Masuk 10 Besar Pengguna Narkoba

"Tidak ada apa-apa di noken, di tangan, tidak ada punya apa-apa. Tuhan yang kasih makan ke saya, menjamin saya. Tuhan yang kasih, jadi anak-anak yang menjamin makanan saya," tutur Angelina kepada BBC Indonesia, Rabu (31/7/2019).

Kementerian Sosial mencatat setidaknya ada 2.000 pengungsi yang tersebar di beberapa titik di Wamena, Lanijaya, dan Asmat.

Di antara pengungsi ini, tercatat 53 orang dilaporkan meninggal.

Angka ini jauh di bawah data yang dihimpun oleh Tim Solidaritas untuk Nduga, yang mencatat sedikitnya 5.000 warga Nduga kini mengungsi dan 139 di antara mereka meninggal dunia.

BARU Keluar dari Penjara, Suami Mulan Jameela Ahmad Dhani Janji Bakal Jaga Sikap dan Omongan

Lengkap, Ramalan Shio 2020 Tahun Tikus Logam, Gimana Karier Keuangan Kesehatan Asmara Keluarga?

Syahrini Akhirnya Bongkar Awal Mula PDKT Reino Barack hingga Menikah, Masih Pacaran Luna Maya?

Terbaru Medina Zein, Psikolog Ungkap Gengsi Jadi Alasan Kenapa Banyak Artis Terjerat Narkoba

Data relawan menyebut pengungsi di Wamena tersebar di sekitar 40 titik.

Halaman
1234

Berita Terkini