Pameran Mahavihara Tampilkan Informasi Candi Muaro Jambi Masa Lampau
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI -Pameran arkeologi bertajuk Mahavihara masih berlangsung di Lippo Plaza Jambi hingga 30 September. Pameran ini berisi informasi-informasi mengenai Candi Muaro Jambi serta beberapa artefak yang juga dipamerkan.
Kepala Balai Arkeologi Sumatera Selatan, Budi Wiyana menyampaikan pameran ini merupakan kegiatan lanjutan dari penelitian dalam bentuk penyebaran informasi arkeologi kepada masyarakat secara umum. Bentuknya berupa pameran, sosialisasi serta diskusi.
"Kemarin juga sudah diadakan diskusi tentang Candi Muaro Jambi sebagai world heritage di BPCB dan besok akan ada sosialisasi," ungkapnya, Sabtu (28/9).
Baca: Ini Daftar Perusahaan di Jambi yang Direkomendasikan Dicabut Izinnya Akibat Karhutla
Baca: Cara Terbaik Menurunkan Berat Badan, Lakukan 8 Latihan Ini
Baca: Bangun Fasilitas Publik, Pemkot Jambi Siapkan 8,4 Miliar untuk Pembebasan Lahan
Baca: Ini Manfaat Aktivitas Fisik Secara Teratur, Kurangi Risiko Kanker dan Jantung
Muaro Jambi di abad ke 8 sampai 13 masehi merupakan wilayah sangat spesial. Pusat peradaban Buddhis dengan perguruan tingginya. Tempat keberadaan sebuah mahavihara untuk mendalami dan mempelajari ajaran Buddha bahasa Sansekerta, kesenian, kesusastraan dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya.
Banyak biksu dan calon biksu yang datang bahkan yang dari mancanegara. Sebagai mahavihara fasilitasnya juga cukup lengkap. Ada bangunan-bangunan peribadatan ada pula asrama dan beberapa sarana pendukung lainnya.
Pemukiman di Muaro Jambi saat itu tentu saja sudah cukup ramai. Pemondokan para biksu pengelola bangunan dan penyelenggaraan upacara keagamaan berada di dalam lingkungan vihara.
Pemukiman masyarakat serta pembentukan para siswa dan ziarah mengambil tempat di luar kompleks vihara. atau di sepanjang tepian Sungai Batanghari. Kompleks percandian Muaro Jambi mungkin merupakan tadi yang telah disebutkan dalam catatan sejarah abad 7 masehi. (Lai)