Berita Sarolangun

PETI Mulai Rambah Hutan Adat dan Hutan Lindung di Sarolangun, Ini Modus Pelaku Masukkan Alat Berat

Penulis: Wahyu Herliyanto
Editor: Deni Satria Budi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PETI Mulai Rambah Hutan Adat dan Hutan Lindung di Sarolangun, Ini Modus Pelaku Masukkan Alat Berat

PETI Mulai Rambah Hutan Adat dan Hutan Lindung di Sarolangun, Ini Modus Pelaku Masukkan Alat Berat 

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Keberadaan penambang emas tanpa izin (PETI) hingga saat ini, masih tetap beroperasi bahkan tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Sarolangun.

Wiayah itu diantaranya, Kecamatan Batang Asai, Limun, CNG dan Bathin VIII.

Dari beberapa wilayah tersebut, ada yang masih melakukan penambangan dengan cara tradisional atau mendulang.

Baca: Warga Terpaksa Gunakan Air Tercemar Aktivitas PETI, Sumur Masyarakat di Sarolangun Mulai Mengering

Baca: Bisa Buat Tanaman Pangan Tumbuh Kerdil, Dampak Bahayanya PETI, Ternyata Begini Akibatnya

Baca: UPDATE Kualitas Udara Kota Jambi, DLH Minta Masyarakat Kenakan Masker Saat di Luar Ruangan

Dan, sebagiannya lagi sudah melakukan dengan cara besar-besaran menggunakan alat berat.

Lebih mirisnya lagi, alat berat ini khusunya di Kecamatan Limun, sudah merambah wilayah hutan lindung dan mendekati hutan adat.

"Hutan adat kena garap, ada di Limun," kata Sohan, Kabidd Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Sarolangun, Rabu (14/8/2019).

Menurutnya, ada sebagian hutan lindung, dan hutan adat yang dikelola. Hutan yang seharusnya dilindungi pemuka masyarakat dan sekarang dirambah tangan tak bertanggung jawab.

Kegiatan yang tidak mempunyai izin resmi ini, sangat disayangkan. Terlebih menggunakan alat berat. Ada berbagai cara, agar alat berat bisa masuk ke lokasi tambang.

Alat berat yang digunakan agar bisa masuk ke wilayah tambang sebut Sohan, modus pelaku untuk masuk ke dalam wilayah penambangan.

"Yaitu menggunakan alasan izin membuka lahan perkebunan. Untuk bikin perkebunan," tuturnya.

Baca: Niat Ketemu Pembeli, Pelaku Begal di Sarolangun Malah COD Sama Polisi

Baca: Fadli Zon Sebut Prabowo Akan Hadiri Sidang Tahunan MPR, Jokowi Beri Pidato Kenegaraan

Baca: Borong 5 Medali di Universitas Syiah Kuala, Unja Duduki Peringkat 13 di MTQ Mahasiswa Nasional

Dengan alasan itu, alat berat bebas masuk di wilayah tersebut. Masyarakatpun sudah tidak heran lagi, jika alat berat sering keluar masuk di wilayah itu.

Catatan terakhir dari DLH bilang Sohan, ada temuan di lapangan dan dari masyarakat bahwa ada sejumlah alat berat yang rusak dari hasil ilegal itu.

Alat berat itu memang sengaja ditinggal pelaku yang rerata pendatang itu usai mendapatkan mendapatkan hasil.

Baca: FOTO-FOTO Putri Birru Shafa (10) di Puncak Carstensz Dihantam Hujan Es, Selesaikan Seven Summit

Baca: BREAKING NEWS, Ibu Rumah Tangga di Tanjab Timur, Diduga Dibacok Suami Hingga Tewas

Beberapa tahun mangkrak dan ditinggalkan, alar berat itu seperti saksi bisu keberadaan PETI di wilayah itu

"Ada 10 yang rusak parah, gak bisa diperbaiki, kalau ditarik keluar gak bisa dan mangkrak. Itu ada lima tahunan buntangnya," jelas Sohan.

PETI Mulai Rambah Hutan Adat dan Hutan Lindung di Sarolangun, Ini Modus Pelaku Masukkan Alat Berat (Wahyu Herliyanto/Tribun Jambi)

Berita Terkini