Penggerebekan Dugaan Tempat Prostitusi di Sarolangun, 10 Hari Beroperasi Ini Reaksi Sang Mucikari Ketika Diperingatkan Bikin Warga Geram
Laporan wartawan Tribunjambi.com, Wahyu Herliyanto
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Lokasi yang diduga tempat prostitusi di Desa Sungai Baung Kecamatan Sarolangun digerebek oleh aparat Polsek dan Polres Sarolangun.
Penggerebekan tersebut berlangsung dramatis pasalnya mendapat perlawanan dari terduga mucikari dan saudaranya.
Saat penggerebekan terduga pelaku melakukan perlawanan, bahkan sempat memukul polisi dan mengancamnya menggunakan sejata api.
Keberadaan tempat yang diduga untuk prostitusi ini ternyata belum lama ini diketahui oleh masyarakat.
Menurut penuturan warga kegiatan yang meresahkan warga selama ini bertempat sekitaran Rt 04 Desa Sungai Baung sudah berlangsung 10 hari belakangan ini.
Baca: Bibi Ardiansyah Unggah Capture Chat Vanessa Angel dengan Mucikari saat Kirim Gambar Syur
Baca: Kronologi 2 Kapal Patroli Vietnam Gertak KRI Bung Tomo di Natuna Karena Tangkap 4 Kapal Nelayannya
Ketua Rt 04, Kamel mengaku bahwa kegiatan itu sudah berlangsung kurang lebih 10 hari.
Mirisnya lagi, katanya, selain lokasi tersebut dijadikan untuk kegiatan prostitusi juga adanya penggunaan narkoba.
Lokasinya persis berdampingan dengan madrasah tempat anak-anak sekitar belajar agama (mengaji, red).
Baca: VIDEO: Asap Mengepul, Begini Cara Warga Jelutung Cegah Wabah DBD
Baca: Begini Komentar Kepala Sekolah yang Siswinya Disergap Orang Tak Dikenal
Baca: Akibat Minum Air Mentah, Pria Ini Batuk Darah 2 Bulan, Hewan Ini Bersarang di Tenggorokannya
Adanya aktivitas tersebut warga merasa resah dan ditakutkan akan merusak generasi muda, terutama warga sekitar dan akan mempengaruhi anak-anak.
"Ditakutkan merusak karena adanya pergaulan bebas," ceritanya kepada Tribunjambi.com, Selasa (26/2).
Menurut Kamel, diduga mucikari (RH) selama ini pergaulannya kepada masyarakat tidak ada harmonis dan kurang bersosialisasi.
"Ya pernah di suruh pergi namun kembali lagi, pak imam juga sudah suruh pergi, dan pemuda desa juga sudah peringatkan," katanya
Dijelaskannya, Kegiatan yang meresahkan warga selama ini terjadi pada saat malam hari, sekira pukul 02 dini hari hingga pukul 04.00 subuh dan sudah mulai ada keributan