SDN 47 Kota Jambi Diseminasikan Program PINTAR Melalui Fasilitator Guru

Penulis: Nurlailis
Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah peserta berdiskusi merumuskan pembelajaran aktif pada diseminasi program PINTAR Tanoto Foundation di aula SDN 47 kota Jambi, Jum'at (1/2).

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Nurlailis

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Saat ini, sudah tidak zamannya pembelajaran monoton di dalam kelas, seperti siswa hanya menjadi obyek pembelajaran. Namun di era pembelajaran abad 21, guru harus mampu mengantarkan siswa berkomunikasi, bekerja sama, berfikir kritis disertai refleksi hasil pembelajaran.

Hal itu ditegaskan oleh Ansori, Kepala SDN 47 Kota Jambi di sela membuka acara diseminasi program PINTAR Tanoto Foundation di ruang aula sekolah, beberapa waktu lalu tepatnya pada Jum'at (1/2).

Program PINTAR, atau Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran, resmi diperkenalkan pada 28 September 2018. Program ini merupakan inisisasi Tanoto Foundation dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia.

Baca: Di Jambi Ada Jamaah Tertipu Setor DP Jutaan Rupiah ke Ustaz Abdul Somad, UAS Ungkap yang Sebenarnya

Baca: Lucky Angpao, Cukup Belanja Rp 500 Ribu di Jamtos Bisa Dapat Angpao Jutaan

Baca: VIDEO: Lezatnya Kue Keranjang dan Cara Membuatnya, Sajian Imlek 2019

Baca: Akper YPSBR Muara Bulian Tidak Punya Mahasiswa, Hayatul Islami: Padahal Sudah Diberi Promosi

Ansori menambahkan, untuk mewujudkan pembelajaran abad 21 pihaknya ingin guru-guru di SDN 47 Kota Jambi yang belum mendapatkan pelatihan pendekatan MIKiR Tanoto Foundation juga mendapatkan pelatihan yang sama seperti guru lainnya.

MIKiR merupakan singkatan dari Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi.

"Gayung pun bersambut, setelah kami mendiskusikan dengan dewan guru, orang tua dan komite sekolah, mulai Jum'at ini kami latih 60 guru untuk program PINTAR Tanoto Foundation," ungkap Ansori.

Sebagai tindak lanjut dari pelatihan modul 1 program PINTAR tersebut, Ansori membentuk fasilitator guru.

"Guru-guru yang telah mendapatkan pelatihan tersebut, kita singkat fasgur, alias fasilitator guru untuk melatih guru lainnya," tambahnya. 

Nur Hasanah Siregar, salah seorang fasilitator guru di SDN 47 Kota Jambi, pendekatan MIKiR yang dikembangkan Tanoto Foundation sangat cocok dengan pembelajaran abad 21.

"Dengan MIKiR kita bisa menerapkan pembelajaran abad 21 melalui mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi," ungkap wanita yang akrab disapa Nana ini.

Pihaknya berharap setelah adanya diseminasi ini guru-guru DI SDN 47 semakin terpacu untuk menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. 

"Dengan pelatihan ini saya harap, teman-teman guru bisa menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks," ucap Nana. 

Baca: Program MIKiR, Membuat Naufal tak Lagi Merasa Sendiri

Baca: Kepsek SMK 2 Kerinci, Didemo Puluhan Siswanya, Dianggap tak Mampu Memimpin

Baca: Imlek 2019 - Klenteng Tertua di Jakarta yang Berdiri Sejak 1650 Kebanjiran Pengunjung

Baca: 4 Kasus Menimpa Staf Hingga Pimpinan KPK, Belum Terungkap, Kasus Novel Masih Ngambang


Berita Terkini