Pakai Dana Multi Years 2020-2021, Pembanguan Jembatan di Kecamatan Nipah-Sadu Segera Dibangun

Penulis: Zulkipli
Editor: Deni Satria Budi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Bappedda Tanjab Timur, Ali Fahrudin

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Zulkifli

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Setelah gagal dibangun pola cicil dengan Bappenas, pembangunan Jembatan Nipah-Sadu akhirnya akan dibangun dengan menggunakan APBD. Rencananya, pembangunan jembatan akan dilakukan dengan sistem multiyears selama dua tahun yaitu 2020 dan 2021.

Hal itu diungkapkan Kepala Bappedda Tanjab Timur, Ali Fahrudin kepada Tribunjambi.com, belum lama ini.

Menurut Ali Fahrudin, pembangunan yang mengunakan APBD murni itu tetap akan menggunakan Detai Engineering Design (DED), yang lama. Makanya, anggarannya diperkerikan sebesar Rp156 milyar. Karena cukup besar makanya pola multiyears.

Baca: Video Pernikahan Kebanjiran, Tamu Berjoget Walau Basah Kuyup, Yang Pakai Kebaya Juga Asik Goyang

Baca: Terbukti Langgar Kode Etik, Bawaslu Laporkan Oknum ASN di Dinas Pariwisata Provinsi Jambi, ke KASN

Baca: Apresiasi Pakta Integritas Bebas Korupsi di Kejaksaan Negeri Bungo, Ini yang Dikatakan Bupati

”Tahun ini kita akan sudah mulai persiapkan. Kita akan lakukan buat kesepakatan bersama dengan DPR, terkait pembangunan yang multiyears,” ungkap Ali

Sebelumnya, meski Bapenas menyetujui pembangunan Jembatan Nipah-Sadu, dibangun oleh pihak ketiga dengan kredit, tapi pembangunnanya batal. Masalahnya, Pemda Tanjab Timur, keberatan dengan besaran biaya yang ditawarkan BUMN yang ditunjuk Bapennas.

BUMN yang ditunjuk Bapenas mengajukan biaya pembangunan diatas Rp200 milyar, sementara Bupati Romi Haryanto, sejak awal menegaskan jika biaya yang digunakan diatas Rp200 milyar maka akan ditolaknya.

Baca: Terbaru, Nama-nama 21 Artis dan Model Terkait Prostitusi Online yang Diungkap Polda Jatim

Baca: Berkeringat, Sakit Perut hingga Mendengkur, Ini 10 Tanda Bakal Mengalami Serangan Jantung

Baca: Lowongan Kerja BPJS Ketenagakerjaan & PT Taspen, Buruan Sebelum 31 Januari 2019

Sebab, berdasarkan hitungan, biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan Nipah-Sadu itu hanya ada diangka Rp180 milyar.

"Dari awal kita sudah sampaikan kalau pembiayaannya di atas Rp200 milyar kita tidak sepakat," tegas Romi.

Makanya kata Romi, rencana pembangunan jembatan penghubung Kecamatan Nipah Panjang – Sadu yang semula direncanakan dengan skema pembiyaaan oleh BUMN, batal dilaksanakan.

Sebab, meski diringankan dengan pola pembayaran cicilan hingga 20 tahun, Romi keberatan dengan harga ketetapan yang terlalu tinggi tersebut. Karena itu dia lebih memilih tetap membangun jembatan vital itu dengan biaya APBD.

Baca: Terungkap Kebaikan Hati Istri Ustaz Maulana, Harta Pemberian Suami Dipakai Hal-hal Tak Terduga

Baca: 10 Siswa SLB Korban Pedofilia, Murid Mengadu ke Guru Atas Kelakuan Pengasuh Asrama

Baca: Tarif Bagasi Lion Air,Wings Air, Sriwijaya Air, Citilink, AirAsia & Batik Air, Garuda Indonesia Ogah

Baca: Tiga Kali Gempa Tektonik Guncang Sumba Barat Selasa (22/1) Pagi, Ini Rinciannya

"Tentu kita berharap dukungan Pemprov Jambi dan pemerintah pusat," lanjutnya.

Meskipun menyedot anggaran cukup besar, Romi mengaku akan tetap melakukan pembangunan jembatan tersebut menggunakan APBD.

Sebab, dengan adanya jembatan tersebut dapat meningkatkan aksesibilitas antar wilayah, serta terbukanya interkoneksi jaringan jalan dari bandar jaya menuju Nipah Panjang ke Sungai Lokan dan Ujung Jabung serta Sungai Sayang.

Bahkan keberadaan jembatan ini nantinya akan memperlancar akses jalan dan akan mendukung sektor perekonomian masyarakat. Baik di wilayah Tanjabtim dan Provinsi Jambi.

Sebab di daerah Nipah Pajang dan Sadu ini banyak komoditi hasil pertanian dan perkebunan masyarakat.(*)

Berita Terkini