Dalam keterangan lebih lanjut saksi juga mengatakan selama bekerja di RS Bersalin tersebut sepengetahuan saksi ada lima kali pasien dr Trisna dengan keluhan diduga terkait kandungan.
Namun yang ia lihat adanya janin hanya tiga kali.
Baca: Kenaikan Jumlah Tabungan dan Deposito di Jambi Terjadi di Bulan Juli
Baca: Aset Bersih Bank Umum di Jambi Capai Rp 39,6 Triliun, Kredit Tersalur 31,01 Triliun
Baca: Ratusan Ton Beras Dijual Murah dalam Operasi Pasar
"Satu kali di bawa keluarganya. Dua kali janin dibawa sama Asma dibawa pulang dak tau apakah dikubur dimana," katanya.
Bahkan selama bekerja sebagai CS di RS Puri Medika ia sering mendapati kondisi ruangan terdapat banyak bercak darah. Termasuk gumpalan darah diduga hasil kuret pasien.
Ia juga mengatakan banyak mengetahui dugaan praktek kuret dilakukan dr Trisna dari hasi berbincang dengan rekan sesama provesinya Mpok Ati dan Asma yang bertugas dibagian laundry.
Sementara dr Trisna selama persidangan terlihat sempat beberapa kali gelisah saat mendengar keterangan saksi. Bahkan beberapa kali terlihat fokus mendengar keterangan saksi sambil menggoyangkan kaki.
Ia juga menyampaikan beberapa poin terkait keterangan saksi yang dianggap tidak sesuai, "Januari sampai Mei 2017 Asma hanya ditugaskan bersih-bersih. Perintah saya dan tidak ada jam saya tentukan, pokoknya ruangan bersih karena waktu itu praktek di rumah sakit ditutup," katanya.
Baca: GEGER - Marc Marquez Balapan Pakai Motor Jadul, Aksinya Kocak Bikin Ngakak
Baca: Kenaikan Pembayaran Santunan Dipengaruhi Kebijakan Sejak 1 juni 2017
Baca: Pembayaran Santunan Kecelakan dari PT Jasa Raharja Naik Hingga Rp 19, Miliar
Baca: Cara Mengganti Gigi di Motor MotoGP Tidak Sama dengan Motor Biasa, Begini Penjelasannya
"Saya tidak pernah menyuruh Asma masuk ruangan saat saya bekerja. Asma diberhentikan kerjanya karna dianggap tidak beres, Asma tidak pernah bersihkan ruang operasi diluar jam kerja. Setiap ada pasien saya tidak pernah ketemu saksi," Sambungnya menyanggah keterangan saksi.