Berita Regional
Pria Posesif Habisi lalu Benamkan Jasad Kekasih dalam Coran Tiga Meter
Jasad korban ditemukan terkubur di sumur sedalam tiga meter dengan kondisi dicor menggunakan beton, Jumat (22/8/2025).
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
TRIBUNJAMBI.COM - Warga Desa Perampuan, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, digegerkan dengan penemuan mayat seorang perempuan. Belakangan diketahui, korban adalah Nurminah, (30).
Jasad korban ditemukan terkubur di sumur sedalam tiga meter dengan kondisi dicor menggunakan beton, Jumat (22/8/2025).
Terduga pelaku berinisial IM alias IMB alias IH (31), warga asal Kota Mataram yang telah membeli rumah di kawasan tersebut.
Diketahui, dari keterangan warga korban dan pelaku adalah pasangan kekasih berstatus janda dan duda, bahkan rencananya akan segera menikah.
Pantauan Tribun Lombok menunjukkan lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi dan dijaga ketat aparat.
Seorang pria yang diduga kerabat korban terlihat menangis histeris saat proses pembongkaran jenazah.
Kepala Desa Perampuan, H Ahmad Zubaidi, mengungkapkan jasad korban ditanam di kedalaman tiga meter dengan cara dicor secara berlapis.
"Jadi setiap setengah meter dicor ditimbun menggunakan pasir," kata Zubaidi, Sabtu (23/8/2025).
Menurut pengakuan pelaku kepada polisi, korban sudah dicor selama sebulan. Namun Zubaidi meragukan hal itu.
"Saya biasa melihat proyek, ini kejadian baru dia tiga hari yang lalu karena kondisi beton masih basah," ujarnya.
Zubaidi menambahkan, pelaku dikenal jarang bergaul dengan warga sekitar.
Rumah yang ditempatinya belakangan juga terlihat sepi dan lampunya mati. Saat ini, pelaku sudah diamankan di Polres Lombok Barat.
Kronologi Hilangnya Korban
Nurminah sempat dilaporkan hilang sejak 10 Agustus 2025.
Dua hari kemudian, keluarga membuat laporan ke Polsek Gerung.
Saat itu, keluarga menerima pesan dari ponsel korban yang menyebutkan bahwa ia akan bekerja ke luar negeri.
Namun pihak keluarga mencurigai pesan itu tidak ditulis langsung oleh korban.
Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap, menjelaskan bahwa hasil penyelidikan polisi mengarah kepada IM.
"Polsek Gerung melakukan koordinasi dengan Satreskrim Polres Lombok Barat, kemudian langsung dilakukan penyelidikan dan mengarah kepada pelaku (IM) yang sekarang kita sudah tangkap," kata Yasmara, Sabtu (23/8/2025).
Pelaku ditangkap di rumah orang tuanya di Gebang, Kota Mataram.
"Ada pengakuan pelaku dan alat bukti yang kita amankan," tambah Yasmara.
Meski begitu, polisi masih mendalami motif pembunuhan serta menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Mataram.
Kondisi Jenazah
Kepala Desa Zubaidi menuturkan, saat dievakuasi jasad korban sudah membengkak dan mengeluarkan bau menyengat.
"Belum hancur, cuma membengkak, kemungkinan baru empat sampai lima hari di buang," katanya.
Ia juga menjelaskan posisi korban saat ditemukan cukup mengenaskan.
"Saat ditemukan korban dalam posisi kepala di bawah dan kaki di atas, tanpa sehelai benang yang menempel di badan," ujarnya.
Modus Pelaku
Untuk menutupi aksinya, IM mencoba mengelabui keluarga korban dengan menggunakan ponsel korban untuk mengirim pesan seolah-olah Nurminah akan pergi ke luar negeri.
Namun warga sekitar mulai curiga karena rumah pelaku terlihat sepi, tertutup, dan lampunya tidak pernah menyala.
Menurut Zubaidi, pelaku sempat bekerja serabutan di toko bangunan, lalu belakangan dikenal sebagai tukang parkir di Mataram.
Sementara korban N berasal dari Desa Beleka, Kecamatan Gerung, dan sehari-hari bekerja di sebuah warung sate di Desa Labuapi.
"Mereka sempat cekcok, habis itulah ditanam (dikubur dengan cara dicor di dalam sumur)," kata Zubaidi.
Pelaku mengaku peristiwa itu terjadi sebulan lalu, tetapi keterangan tersebut dipertanyakan.
"Saya biasa melihat proyek, ini kejadian baru dia tiga hari yang lalu karena kondisi beton masih basah," tambah Zubaidi.
Sosok Pelaku
Pengakuan mengejutkan datang dari Fuad, tetangga IM, pelaku pembunuhan terhadap Nurminah.
Menurut Fuad, IM sebenarnya telah berkeluarga.
"Setahu saya dia (IM) sudah beristri dan memiliki anak tetapi kenapa yang dibunuh kekasih," katanya, dikutip dari TribunLombok.com.
Fuad menuturkan, selama ini ia tidak menaruh curiga terhadap hubungan IM dan Nurminah.
Ia bahkan sempat melihat korban berada di rumah IM. Namun beberapa bulan terakhir, keberadaan keduanya tidak diketahui.
Hingga akhirnya, ia terkejut saat mendengar jasad Nurminah ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
"Tidak ada (mencurigakan), saya baru tahu setelah membaca artikel di berita," ucapnya.
"Sudah lama tidak kelihatan," tambah Fuad.
Hal senada diungkapkan Kepala Desa Perampuan, M Zubaidi.
Menurutnya, rumah IM dalam beberapa waktu terakhir tampak sepi dan tidak menunjukkan tanda-tanda aktivitas.
"Orangnya tidak pernah tahu keberadaan, pintu rumah tertutup, tidak pernah nyala lampu," kata Zubaidi.
Keluarga Minta Dihukum Mati
Fakta baru terungkap dari kasus kematian Nurminah (27), warga Desa Beleke, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, yang ditemukan tewas dicor oleh kekasihnya, Imam Hidayat (29).
Ahmad Ridwan, kakak sepupu korban, mengungkapkan bahwa Nurminah kerap mendapat perlakuan kasar dari pelaku selama menjalin hubungan.
“Dia itu pacar yang posesif. Pernah sampai menampar Nurminah di tempat kerja.
"Belum lagi ancaman-ancaman mengarah ke teror yang dilakukan lewat WA atau telepon, bahkan ada kata-kata ingin membunuh,” kata Ridwan, Senin (25/8/2025).
Keluarga sebenarnya sudah lama mengkhawatirkan sikap Imam. Namun, meski mendapat ancaman dan kekerasan, Nurminah memilih tetap bertahan dalam hubungan itu.
Ridwan menegaskan, ancaman tersebut akhirnya benar-benar terbukti dan berujung pada kematian sepupunya.
“Kami sering dengar dia diancam akan dibunuh. Ternyata benar-benar dilakukan. Ini bukan tiba-tiba, tapi jelas sudah direncanakan,” tambahnya.
Tak hanya melakukan kekerasan, pelaku juga diduga menyusun skenario untuk menghilangkan jejak kejahatannya.
Pada Minggu (10/8/2025) sekitar pukul 17.00 WITA, keluarga Nurminah menerima pesan WhatsApp dari ponsel korban.
Isi pesan itu seolah-olah memberi kabar bahwa Nurminah akan berangkat ke Singapura bersama sejumlah temannya.
Pesan tersebut bahkan menyebut motor milik Imam dijual untuk biaya keberangkatan.
Namun, hasil penyidikan kepolisian mengungkap fakta mengejutkan: Nurminah sudah meninggal sejak pukul 12.00 WITA di hari yang sama.
Keluarga yang terpukul dengan kejadian ini menegaskan bahwa pelaku harus dijerat dengan pasal pembunuhan berencana.
“Kalau orang gila tidak mungkin bisa merencanakan begini. Ini jelas terencana. Kami minta hukuman mati, biar dia juga kehilangan nyawa seperti adik kami,” tegas Anwar, sepupu korban.
Baca juga: Dwi Hartono si Flamboyan asal Rimbo Bujang Tebo Diduga Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN
Baca juga: Mereka tak Boleh Ganggu Proyek PLTA Kerinci usai Teken Surat demi Bebaskan Tujuh Warga
Baca juga: Anjing Liar Gigit 11 Warga Dua Malam Beruntun hingga Ada yang Hilang Jari
Penangkapan Bripda Alvian dan Harapan Hukuman Mati dari Keluarga Pacar yang Ia Habisi |
![]() |
---|
Bripda Alvian Sinaga yang Bunuh Putri Apriyani Pacarnya Ditangkap, Kasat Reskrim Sujud Syukur |
![]() |
---|
Anjing Liar Gigit 11 Warga Dua Malam Beruntun hingga Ada yang Hilang Jari |
![]() |
---|
Wanita 50 Tahun Bawa Sabu Lengkap dengan Pireks saat Kunjungan di Rutan |
![]() |
---|
Tujuh Rumah Diratakan dengan Tanah agar Api Ledakan Sumur Minyak Blora tak Meluas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.