Wawancara Ekslusif

Wawancara Ekslusif Tetua Kenali Asam Jambi di 'Zona Merah' Pertamina: Saya Siap Mati

Berikut petikan wawancara jurnalis Tribun Jambi, M Yon Rinaldi bersama tetua di kawasan Kenali, Suprayitno.

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Mareza Sutan AJ
Tribunjambi.com/M Yon Rinaldi
RELA MATI - Suprayitno, tetua di kawasan yang diklaim sebagai zona merah oleh Pertamina di Kenali Asam saat diwawancarai Tribun, tempo hari. Ia rela mati untuk mempertahankan tanah yang sudah mereka tempati selama empat generasi. 

Tribun: Apa yang bapak rasakan saat ini, setelah 4 generasi tinggal di sini, kemudian tanah ini diklaim Pertamina?

Suprayitno: Kalau saya secara pribadi sangat menyayangkan sekali, dasarnya apa Pertamina mengkalim zona merah ini?

Jika memakai peta Jaman Belanda, berarti kita kembali ke zaman Belanda. Jika itu digunakan saya siap mati untuk melawan itu.

Jadi begini, jika masyakat memiliki sertifikat, berarti hak milik mereka. Maka ketika Pertamina mengkalim tersebut, maka kami sangat kecewa sekali dengan kebijakan ini.

Katanya kita negara merdeka, masak kembali ke zaman Belanda dengan kembali memakai peta zaman Belanda, ini artinya kami disuruh pernah lagi seperti zaman Belanda.

Karena jika peta tersebut kembali digunakan ya hancur semua, kami tentu akan kembali melakukan perlawanan.

Saya dengar juga wali kota kita sedang memperjuangkan hak kita, semoga membuahkan hasil ya.

Tribun: Pernah melihat peta zona merah tersebut?

Suprayitno: Sampai sekarang saya belum lihat petah itu.

Tribun: Ada tidak, Pertamina menyosialisasikan aset mereka?

Suprayitno: Belum ada sampai sekarang, saya juga yakin mereka juga gak tau gimana kondisi saat ini.

Tribun: Bapak pernah tidak, melihat Pertamina turun mengecek aset mereka?

Suprayitno: Tanpa harus saya jawab, Pertamina pasti merasa, yang mereka kunjungi itu hanya sumur yang masih produktif saja. Sumur yang sudah mati saya yakin mereka tidak tau.

Tribun: Jika Pertamina ngotot mengklaim ini tanah mereka, bagaimana, Pak?

Suprayitno: Berapapun besarannya ganti rugi saya gak mau, kami tidak mungkin beranjak dari rumah ini.

 

Tonton cuplikan wawancara ekslusif di sini:

(Tribunjambi.com/M Yon Rinaldi)

 

 

Baca juga: Wanita Paruh Baya di Jambi Koma setelah jadi Korban Tabrak Lari di Mayang Mangurai

Baca juga: Suami Istri Hilang Nyawa di Tangan Dukun Pengganda Uang yang Campur Sianida dalam Kopi

Baca juga: Eks Kades Terpidana Pembunuhan di Tebo yang Dapat Remisi juga Terjerat Korupsi Dana Desa

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved